Melly Febrida | HaiBunda
Rabu, 31 Jul 2024 22:20 WIBSejumlah ibu hamil mengalami kulit yang mengelupas. Kondisi ini membuat ibu hamil merasa khawatir. Apakah kulit mengelupas saat hamil itu normal? Kenali penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.
Kulit mengelupas selama kehamilan bisa dianggap normal dalam beberapa kasus. Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan kulit. Meski demikian, penting untuk memahami penyebab pasti dan mencari cara untuk mengatasi kondisi ini agar tidak mengganggu kenyamanan sehari-hari.
Menurut klinik Skinfluencer yang berbasis di London, sebanyak 90 persen perempuan mengalami masalah kulit selama kehamilan. Kabar baiknya adalah banyak cara untuk membantu mengatasi kekeringan ini.
Kondisi normal setiap orang tentu berbeda-beda. Namun, jika ibu hamil mengalami kulit kering dan mengelupas tidak perlu dikhawatirkan. Ini merupakan respons yang sepenuhnya normal.
"Tubuh mengambil sumber daya vital yang dibutuhkan untuk membantu bayi tumbuh dan berkembang, termasuk air dan nutrisi, hal ini dapat menyebabkan Anda menjadi terhidrasi dan kulit Anda akan menunjukkan tanda-tandanya," kata Ridah Syed, Ahli Estetika Medis Senior di Skinfluencer London dilansir dari Glamour.
Syed mengatakan, fluktuasi hormon dapat melemahkan atau merusak lapisan hidrolipid yang melindungi permukaan kulit. Ini dapat mengakibatkan penguapan air dari tubuh, yang menyebabkan kulit kering. Tak hanya di wajah, kulit kering yang dialami ibu hamil bisa di seluruh tubuh.
Dilansir dari getmegiddy, Geeta Yadav, M.D., seorang dokter kulit dan direktur medis serta pendiri Facet Dermatology di Toronto, menjelaskan bahwa kulit mengelupas dapat mengkhawatirkan, terutama jika tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Namun, ini merupakan gejala yang sangat umum selama kehamilan.
Penanganan yang paling baik sering kali dengan pembersih yang lembut, pelembap yang kuat dengan ceramide, rendaman oatmeal, dan, jika perlu mengenakan kortikosteroid topikal yang diresepkan
Ada berbagai penyebab kulit mengelupas saat hamil, antara lain:
Hormon dalam tubuh bekerja dengan sangat baik, tetapi hormon tersebut juga dapat menyebabkan kulit sedikit tidak teratur. Hal ini terkadang membuat perubahan pada kulit Bunda.
“Estrogen dan progesteron terus meningkat selama kehamilan dan dapat memengaruhi kulit Anda,” kata Dr. Nestor Demosthenous, Pendiri Klinik Kosmetik Medis Dr. Nestor dan Amanda Wilson RGN NIP.
Selain itu, hormon perangsang melanosit (MSH) juga dapat meningkat selama kehamilan, yang dapat memicu pembentukan pigmentasi pada kulit yang tampak seperti bercak coklat dan dapat membuat pasien merasa tertekan.
Dr. Nestor juga mencatat bahwa selain fluktuasi hormon, kulit kering juga dapat disebabkan dehidrasi dan volume darah yang lebih tinggi. Ini yang membuat tubuh membutuhkan lebih banyak cairan dalam tubuh.
“Perempuan hamil harus memastikan bahwa mereka minum cukup cairan dan mengikuti aturan perawatan kulit untuk mengoptimalkan kesehatan kulit mereka selama kehamilan,” tambahnya.
Yadav mengatakan bahwa perubahan hormonal dan peregangan kulit dapat melemahkan penghalang kulit transepidermal, yang melindungi kulit dari kehilangan air.
"Perubahan ini selama kehamilan dapat menyebabkan kulit kering atau mengelupas di sekitar area perut, tetapi Anda juga dapat mengalami kulit kering dan gatal di sekitar paha, payudara, dan lengan," kata Yadav.
Untuk mengatasi masalah kulit sering kali dengan menggunakan pembersih ringan serta pelembap. "Dalam kasus yang parah, steroid oral mungkin juga akan dibutuhkan."
Saat berhadapan dengan kulit kering, mengelupas, bersisik, atau gatal, pelembap sangat penting dalam penanganan kulit. Ibu hamil pada malam hari dapat menggunakan pelembap oklusif yang lebih tebal untuk benar-benar menutrisi area tersebut.
Ibu hamil juga harus menghindari mandi air panas dan tetap menggunakan suhu yang lebih dingin untuk mencegah kulit kehilangan kelembapannya dan mengering.
Untuk ruam, lepuh, dan gatal parah, pengobatan bergantung pada penyebabnya. Kolestasis kehamilan sering diobati dengan obat resep untuk meningkatkan kadar asam empedu, sementara Pemfigoid gestasionis dapat diobati dengan antihistamin atau salep.
Jika ibu hamil merasa semakin tidak nyaman atau sulit mengatasinya, dapat mencari bantuan dari dokter umum atau dokter kulit.
“Mengetahui cara merawat kulit kering selama kehamilan bisa jadi sulit,” kata Dr. Sonia Khorana, Dokter Umum dan dokter kosmetik.
Ia menyarankan untuk mencari formula yang mengandung bahan-bahan seperti asam hialuronat, niasinamida, gliserin, ceramide, dan shea butter karena bahan-bahan tersebut akan membantu mengunci hidrasi sepanjang hari.
Selain itu, Dr Khorana mencatat bahwa pola makan juga merupakan faktor penting, “Carilah sumber lemak sehat dan asam lemak esensial (seperti ikan berminyak, alpukat, biji-bijian dan kacang-kacangan) karena dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi kulit Anda,” jelasnya.
Terakhir, tabir surya tidak dapat ditawar lagi untuk melindungi dari sinar UV. Terutama di musim panas, tetapi perlu digunakan sepanjang tahun. Ini dapat mencegah kerusakan akibat sinar matahari serta kulit kering.
Karena beberapa bahan tidak aman untuk digunakan selama kehamilan, ibu hamil yang mengalami pengelupasan kulit perlu mendapatkan perawatan yang direkomendasikan dokter. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter kulit yang dapat merekomendasikan produk yang tepat untuk kulit ibu hamil.
Semoga informasi mengenai penyebab kulit ibu hamil mengelupas dan bagaimana cara pengobatan yang tepat membantu ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)