Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Strech Mark Ternyata Sangat Memengaruhi Emosi dan Tingkat Stres Ibu Hamil Lho

Ummu Kultsum Roihaanah   |   HaiBunda

Kamis, 18 Nov 2021 15:24 WIB

Pregnant woman holding her belly, looking through window
Ilutrasi ibu hamil/Foto: iStock

Jakarta - Tak semua perubahan pada tubuh ibu saat menjalani kehamilan terlihat indah ya Bunda, seperti perut yang membesar. Ada beberapa yang kadang meresahkan, terutama perubahan pada kulit. Ada yang menjadi lebih baik bahkan sebaliknya. 

Salah satu bentuk perubahan kulit paling terlihat dan banyak dialami oleh ibu hamil ialah munculnya stretch mark. Masalah kulit satu ini tentunya sangat mengganggu, ya Bunda. 

Melansir NHS UK, stretch mark adalah salah satu bentuk perubahan tubuh yang dialami oleh Bunda di masa kehamilan maupun setelah melahirkan. Stretch mark berupa garis berwarna yang muncul di kulit akibat adanya penambahan atau pertumbuhan berat badan. 

Stretch mark bisa berwarna merah muda, merah, ungu atau coklat, tergantung pada warna kulit yang Bunda miliki. Umumnya, stretch mark dapat mempengaruhi sekitar 8 dari 10 wanita hamil. Dan biasanya muncul pada bagian perut, paha atas, dan payudara, Bunda.

Stretch mark pada umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah medis pada ibu hamil. Namun, keberadaannya dapat menimbulkan adanya stigma negatif dan dampak emosional yang terjadi pada ibu hamil lho. 

Melansir News Medical, para peneliti di Michigan Medicine melakukan survei pada 100 lebih ibu hamil yang mengalami stretch mark. Ditemukan bahwa, sebanyak 75 persen ibu hamil tersebut melaporkan memiliki stretch mark yang cukup terlihat atau mencolok.

Banner pola makan rumahanBanner pola makan rumahan/ Foto: HaiBunda/Mia

Dan lebih dari sepertiga ibu hamil lainnya mengungkapkan, munculnya stretch mark mampu menimbulkan adanya rasa malu yang berlebih.

Tidak hanya itu, Frank Wang, MD, penulis senior makalah dan William B Taylor, Profesor Dermatologi Klinis di Michigan Medicine mengungkapkan banyak ibu hamil yang sangat prihatin dengan keberadaan stretch mark yang muncul pada tubuhnya, dan hal ini sering kali menimbulkan adanya perasaan negatif dan dampak emosional yang muncul.

Perasaan negatif dan dampak emosional yang muncul tersebut bisa berupa cenderung mengasingkan diri dari adanya kegiatan sosial, menurunnya tingkat kepercayaan diri maupun harga diri, dan munculnya kekhawatiran akan berbagai pilihan pakaian yang dikenakan. 

Stretch mark juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan depresi atau kecemasan pada periode prenatal, Bunda. Hal tersebut mampu mempengaruhi hingga satu dari tujuh wanita selama kehamilan dan pasca persalinan.

Jika tidak terkontrol atau tidak diobati, depresi prenatal tersebut dapat menyebabkan adanya kehamilan yang merugikan atau hasil neonatal. Karena itu, memang diperlukan usaha lebih dalam perawatan kulit selama kehamilan untuk mencegah atau memudarkan berbagai perubahan kulit, termasuk strech mark. 

Simak bahan alami yang dapat mencegah munculnya stretch mark di masa kehamilan. Selengkapnya pada halaman selanjutnya, Bunda.

Simak juga video tentang kopi bahan ampuh hilangkan selulit di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]



5 BAHAN ALAMI YANG DAPAT MENGURANGI STRETCH MARK DI MASA KEHAMILAN

Foto: iStock

Menurut Frank Wang MD, penulis senior makalah di Michigan Medicine, kehadiran stretch mark secara umum tidak dapat benar-benar dihilangkan maupun diobati. Tetapi, Bunda dapat meminimalisasi kehadiran stretch mark dengan beberapa perawatan kulit yang mudah dilakukan.

Salah satu perawatan yang mudah dilakukan untuk meminimalisasi kehadiran stretch mark yaitu dengan menggunakan bahan-bahan alami, Bunda. Melansir dari Healthline, berikut kami rangkum lima bahan alami yang dapat membantu mengurangi stretch mark di masa kehamilan.

1. Minyak zaitun

Minyak zaitun adalah minyak pembawa lain yang digunakan untuk mengencerkan minyak esensial. Hal inilah yang membuat minyak zaitun dikenal dapat membantu dalam perawatan kulit karena kemampuan antioksidan dan hidrasinya.

Minyak zaitun juga memiliki properti antioksidan yang dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Tidak hanya itu, minyak zaitun juga bisa menjaga elastisitas kulit, Bunda. 

2. Minyak argan

Menurut sebuah studi kecil pada 2016, minyak argan dikenal dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit. Dari adanya hal tersebut, para peneliti percaya itu dapat membantu mencegah atau mengurangi stretch mark

Tidak hanya itu, sebuah studi pada 2015 juga menemukan bahwa mengonsumsi minyak argan dan mengoleskannya dapat membuat kulit lebih elastis pada wanita pascamenopause.

3. Shea butter

Shea butter terbuat dari kacang pohon shea dan sering digunakan untuk menghidrasi kulit. Shea butter juga mengandung vitamin A yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke kulit dan mempercepat penyembuhan luka. 

4. Minyak rosehip

Minyak rosehip terbuat dari buah atau biji mawar. Menurut studi pada 2013, pelembap yang mengandung minyak rosehip dapat membantu mencegah keparahan stretch mark pada ibu hamil dengan stretch mark sebelumnya. 

5. Minyak delima 

Minyak delima terbuat dari biji delima yang dikenal sebagai antioksidan dan anti-peradangan. Tidak hanya itu, krim yang terbuat dari minyak delima juga mampu meningkatkan ketebalan, elastisitas, dan hidrasi kulit pada semua sukarelawan. Selamat mencoba ya Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda