
kehamilan
10 Cara Mengatasi Kulit Kering pada Ibu Hamil, Perbaiki Pola Makan Yuk!
HaiBunda
Jumat, 30 Dec 2022 12:00 WIB

Terkadang, kehamilan mendatangkan beberapa hal di luar ekspektasi. Salah satunya masalah kulit. Ini merupakan permasalahan yang umum terjadi pada ibu hamil. Bunda saat hamil juga demikian?
Ada yang kulitnya lembap, tapi produksi minyak di wajah menjadi banyak sehingga berjerawat. Ada juga yang kulit mendadak jadi kering. Padahal, sebelumnya tidak pernah mengalami masalah kulit kering.
Kali ini Bubun membahas tentang permasalahan kulit kering pada ibu hamil. Bagaimana solusinya untuk mengatasi kulit kering dan kenapa sih ibu hamil bisa mengalami permasalahan kulit kering? Simak informasi selengkapnya di bawah ini ya, Bunda!
Cara Mengatasi Kulit Kering pada Ibu Hamil
Ada banyak cara untuk mengatasi kulit kering pada ibu hamil. Berikut cara alami agar kulit kembali elastis dan lembap selama kehamilan berlangsung:
1. Rajin bersihkan wajah
Dilansir What to Expect, membersihkan wajah secara teratur menghilangkan sel-sel kulit mati yang dapat menyebabkan kering pada kulit. Cobalah pembersih muka tanpa kandungan sabun. Ini karena kandungan sabun yang cenderung mengiritasi dan mengeringkan kulit. Gunakan sabun tidak lebih dari sekali sehari.
2. Jangan mandi dengan air panas
Mandi air panas akan menghilangkan minyak alami kulit, yang membuat kulit menjadi kering dan gatal. Ibu hamil harus membatasi mandi atau berendam hingga sepuluh menit dengan air hangat.
3. Tambahkan minyak saat berendam
Tambahkan minyak mandi ke bak mandi. Minyak dapat 'menyegel' air dalam kulit. Namun, penting untuk diingat, berhati-hati jika lantai menjadi licin.Â
4. Coba pakai yoghurt
Mengutip Healthline, yoghurt kaya akan asam laktat dan protein. Yogurt membantu detoksifikasi dan melembabkan kulit. Yoghurt juga membantu menghilangkan sel kulit mati, mengencangkan pori-pori, dan membuat ibu hamil terlihat lebih muda dengan mengurangi munculnya garis-garis halus pada perut.
5. Mandi pakai susu, coba resep ini!
Mandi susu adalah solusi berbasis susu lainnya yang dapat menenangkan kulit kering. Seperti yogurt, asam laktat alami dalam susu dapat menghilangkan sel kulit mati dan melembabkan kulit. Untuk membuat mandi susu buatan sendiri, campurkan 2 cangkir susu bubuk utuh, 1/2 cangkir tepung maizena, dan 1/2 cangkir soda kue. Tuang seluruh campuran ke dalam air mandi.
6. Lembapkan kulit langsung setelah mandi
Oleskan pelembab tepat setelah mandi bahkan setelah mencuci tangan. Ini bertujuan untuk menutup air sebelum sempat keluar, terutama dalam cuaca dingin atau berangin.
Aplikasikan kembali sesering mungkin sepanjang hari dan lagi sebelum tidur di malam hari. Produk tanpa pewangi adalah yang terbaik, karena sebagian besar kulit kering juga merupakan kulit sensitif, terutama saat sedang hamil.
7. Maskeran
Rawat kulit dengan masker wajah yang menghidrasi seminggu sekali untuk memberikan kelembapan ekstra. Namun, perlu diingat, konsultasikan dahulu pada dokter jika Bunda ingin maskeran. Ini karena beberapa produk kecantikan tidak aman bagi ibu hamil dan menyusui.
8. Perbaiki pola makan
Perbaiki pola makan. Misalnya, sertakan lemak baik dalam makanan. Lemak baik ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun dan kanola, kacang-kacangan, dan alpukat.
9. Minum air putih yang banyak
Ibu hamil harus tetap terhidrasi. Minum banyak air sepanjang hari untuk menjaga kelembapan kulit. Dianjurkan sebanyak 3 liter per hari.
10. Nyalakan humidifier atau pelembap udara
Gunakan pelembab udara. Nyalakan di malam hari untuk meningkatkan kadar air di kamar tidur. Dengan kelembapan yang terjaga di dalam ruangan, kulit juga tak akan kering.
Penyebab Kulit Kering pada Ibu Hamil
Umumnya, mengalami kekeringan pada kehamilan berarti ibu hamil tengah mengalami dehidrasi. Biasanya mulai dari tidak minum cukup air hingga volume darah yang lebih tinggi dapat menyebabkan kulit dan bibir ibu hamil mengering. Inilah penyebab yang mungkin ada di balik permasalahan kulit kering ibu hamil, dilansir Very Well Family:
1. Kurang minum air putih
Tubuh membutuhkan lebih banyak cairan selama kehamilan, dan jumlah yang dibutuhkan meningkat seiring pertumbuhan bayi. Jika tidak menambah asupan cairan, ibu hamil mungkin mengalami gejala dehidrasi, seperti bibir dan kulit kering. Selain itu, muntah dan diare kerap terjadi di awal kehamilan. Ini lah yang mungkin menjadi alasan kulit ibu hamil menjadi kering.
2. Volume darah lebih tinggi
Lonjakan volume darah juga bisa menjadi alasan mengapa mengalami kulit kering saat hamil. Menurut Smirit Shrestha, MD, dokter kulit yang berbasis di Texas, AS, terkadang volume darah dapat melebihi hingga 50 persen lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil.
"Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras, mengakibatkan sering buang air kecil dan dehidrasi, yang pada akhirnya menyebabkan bibir dan kulit menjadi kering."
Peningkatan volume darah dan retensi air juga meregangkan kulit. Peregangan ini dapat menyebabkan retak serta menyebabkan kulit mengering, Bunda.
3. Retensi air
Retensi air juga bisa menyebabkan kulit kering. Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon vasopresin menyebabkan tubuh menahan air, yang menyebabkan pembengkakan dan kembung. Pembengkakan yang berlebihan dapat meregangkan kulit, menyebabkannya menjadi kering dan pecah-pecah.
"Kondisi ini, yang terjadi selama trimester ketiga, disebut edema, dan wanita sering mengalami benjolan merah yang gatal," kata Shrestha.
4. Perubahan bentuk dan ukuran tubuh
Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan selama kehamilan, termasuk pertumbuhan yang cepat untuk mendukung janin yang sedang berkembang. Saat kulit meregang untuk mengandung bayi yang sedang tumbuh, kulit kehilangan elastisitas dan kelembapannya.
"(Kehilangan elastisitas) ini menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan lebih tipis serta lebih rentan terhadap memar karena kepekaan pada kulit," jelas Shrestha.
Kapan perlu ke dokter?
Meskipun sebagian besar permasalahan kulit kering pada ibu hamil merupakan permasalahan umum. Ada kalanya hal itu dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius, Bunda.
Jika kulit kering makin parah atau mengganggu, penyedia layanan kesehatan atau dokter dapat membantu mengidentifikasi alasan di balik kekeringan tersebut. Beberapa kemungkinan termasuk diabetes gestasional atau anemia defisiensi besi.
Kulit kering dengan rasa gatal yang luar biasa pada trimester ketiga bisa menjadi kolestasis, suatu kondisi hati yang mencegah empedu diproses dengan benar. Kolestasis dapat menyebabkan komplikasi persalinan termasuk persalinan prematur, pewarnaan mekonium (ketika janin buang air besar pertama saat masih dalam kandungan), Â gawat janin, dan kematian janin intrauterin mendadak. Jika anggota keluarga lain pernah mengalami kolestasis, pastikan Bunda memberi tahu riwayat tersebut pada dokter ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga skincare untuk ibu hamil yang berjerawat dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Panas yang Ekstrem Bisa Bahayakan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Pakar Bun

Kehamilan
Alasan Ibu Hamil Disarankan Tidur Miring ke Kiri, Benarkah Janin Tak akan Tertekan?

Kehamilan
Fenomena Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius Pada Bumil, Waspadai Dehidrasi

Kehamilan
6 Manfaat Ikan untuk Ibu Hamil, Termasuk Ikan Kakap

Kehamilan
7 Gejala Preeklamsia Ringan & Berat, Segera Hubungi Dokter Sebelum Memburuk


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda