
kehamilan
Mengenal Metode Tes DNA pada Bayi di Dalam Kandungan, Apa saja Manfaatnya?
HaiBunda
Minggu, 04 Aug 2024 17:22 WIB

Daftar Isi
Ketika seorang perempuan hamil, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk berbagai tes medis yang dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan Si Kecil.
Salah satu tes yang mungkin dipertimbangkan adalah tes DNA. Tes DNAÂ saat hamil ini dapat memberikan informasi penting untuk mengetahui identitas genetik bayi, termasuk asal-usul biologisnya.
Dalam artikel ini, Bubun akan membahas apakah tes DNA bisa dilakukan pada bayi di dalam kandungan, serta berbagai metode yang dapat digunakan untuk melakukannya.
Apakah tes DNA bisa dilakukan saat hamil pada bayi di kandungan?
Tes DNA pada bayi yang belum lahir bisa dilakukan lho Bunda. Metode ini dikenal sebagai tes paternitas prenatal, memungkinkan untuk menentukan hubungan biologis antara ayah dan anak sebelum kelahiran.
Tes ini berguna bagi keluarga yang ingin memastikan garis keturunan sebelum Si Kecil lahir. Penting untuk dicatat bahwa meskipun tes ini dapat dilakukan, ada beberapa faktor risiko dan pertimbangan yang perlu diperhatikan. Berdasarkan informasi dari Healthline, tes DNA prenatal dapat memberikan hasil yang akurat, tetapi Bunda perlu berdiskusi dengan dokter untuk memahami risikonya.
Selain itu, menurut Flo Health, tes ini tidak hanya berguna untuk mengetahui hubungan biologis, tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik tertentu. Hal ini penting untuk diagnosis dini dan perencanaan medis lebih lanjut.
Namun, tes-tes ini bukan tanpa kontroversi; beberapa keluarga mungkin merasa cemas atau khawatir tentang hasil yang dapat mengungkapkan kondisi kesehatan yang belum diketahui.
![]() |
Metode tes DNAÂ saat hamil pada bayi di dalam kandungan
Ada beberapa metode tes DNA yang dapat dilakukan untuk mengetahui informasi genetik Si Kecil. Berikut adalah beberapa metode yang paling umum digunakan:
1. Tes Paternitas Prenatal Noninvasif (NIPP)
Metode ini adalah salah satu cara paling aman untuk menentukan paternitas selama kehamilan. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari Bunda dan menganalisis DNA bebas sel (cffDNA) yang berasal dari bayi di dalam kandungan.
Karena hanya memerlukan sampel darah, tes ini tidak memiliki risiko bagi Bunda maupun Si Kecil. Keakuratan hasil tes ini sangat tinggi, menjadikannya pilihan yang populer di kalangan perempuan hamil yang ingin mengetahui paternitas tanpa risiko tambahan. NIPP juga sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghindari prosedur invasif yang dapat membawa risiko komplikasi.
2. Pengambilan Sampel Chorionic Villus (CVS)
Chorionic Villus Sampling (CVS) adalah metode invasif yang dilakukan antara minggu ke-10 dan ke-13 kehamilan. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel dari jaringan plasenta untuk dianalisis.
CVS dapat memberikan informasi yang sangat akurat tentang DNA bayi, termasuk kelainan kromosom. Namun, karena metode ini invasif, ada risiko kecil terjadinya komplikasi seperti keguguran.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani tes ini. CVS juga dapat memberikan hasil lebih awal dibandingkan dengan metode lain, yang memungkinkan tindakan medis lebih cepat jika diperlukan.
3. Amniosentesis
Amniosentesis adalah metode tes DNA lain yang dilakukan pada trimester kedua kehamilan, biasanya antara minggu ke-15 dan ke-20. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim.
Cairan ini mengandung sel-sel dari bayi yang dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan genetik. Meskipun amniosentesis sangat akurat, prosedur ini juga memiliki risiko kecil, seperti infeksi atau keguguran.
Oleh karena itu, Bunda harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum memutuskan untuk melakukannya. Amniosentesis sering disarankan jika ada indikasi kuat dari risiko kelainan genetik berdasarkan riwayat keluarga atau hasil tes prenatal lainnya.
Faktor pertimbangan dan persiapan
Sebelum memutuskan untuk melakukan tes DNA saat hamil pada bayi di dalam kandungan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh Bunda dan keluarga. Pertama, penting untuk memahami alasan melakukan tes ini—apakah untuk memastikan paternitas, memeriksa kelainan genetik, atau alasan lainnya.
Diskusi dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk memahami risiko, manfaat, dan alternatif yang mungkin tersedia. Selain itu, persiapan mental dan emosional juga diperlukan, mengingat hasil tes dapat membawa konsekuensi emosional yang signifikan.
Tes DNA pada bayi di dalam kandungan bisa menjadi alat penting untuk memastikan identitas biologis dan mendeteksi kelainan genetik. Ada beberapa metode yang tersedia, mulai dari yang noninvasif seperti NIPP hingga yang lebih invasif seperti CVS dan amniosentesis.
Setiap metode memiliki kelebihan dan risikonya sendiri, sehingga penting bagi Bunda untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memilih prosedur yang sesuai. Memahami informasi genetik Si Kecil sejak dini dapat membantu dalam perencanaan perawatan medis yang tepat, serta memberikan ketenangan pikiran bagi keluarga.
Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan semua aspek dan konsultasikan dengan profesional medis untuk memastikan keputusan yang paling bijaksana dan tepat bagi keluarga.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Berapa Lama Waktu Maksimal Ibu Hamil Naik Pesawat? Ini Penjelasannya

Kehamilan
Viral Suami Tuduh Istri Selingkuh karena Lahirkan Bayi Berwajah Bule, Faktanya Mengejutkan

Kehamilan
3 Tips Menjaga Plasenta Tetap Sehat Selama Hamil

Kehamilan
5 Dampak Buruk Ibu Hamil Berdiri Terlalu Lama, Kaki Bengkak & Miss V Sakit

Kehamilan
Tes DNA, Solusi untuk Jawab Keraguan Dipo Latief Atas Anak Nikita


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda