HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Gaya Helikopter dalam Berhubungan Seks dari Tips Melakukan hingga Risikonya

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Minggu, 25 Aug 2024 22:50 WIB
Mengenal Gaya Helikopter dalam Berhubungan Seks dari Tips Melakukan hingga Risikonya/Foto: Getty Images/iStockphoto/JumlongCh
Jakarta -

Saat berhubungan seks, variasi gaya bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keintiman. Salah satu gaya yang menarik perhatian adalah gaya helikopter. Gaya ini menawarkan sensasi yang berbeda dan menantang, membuatnya menjadi salah satu variasi yang patut dicoba.

Namun, seperti halnya dengan gaya-gaya lainnya, gaya helikopter juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Memahami apa itu gaya helikopter, bagaimana melakukannya dengan aman, serta apa saja risikonya, menjadi penting agar Bunda dan Ayah dapat menikmati momen intim tanpa khawatir akan hal-hal yang tidak diinginkan. 

Gaya helikopter dalam hubungan seks

Melansir dari Woman & Home, gaya helikopter dalam hubungan seks adalah variasi posisi Bunda atau Ayah melakukan gerakan berputar seperti baling-baling helikopter saat berhubungan intim.


Posisi ini memungkinkan pasangan untuk saling berhadapan, dengan salah satu pasangan duduk atau berbaring, sementara pasangan lainnya berada di atas, memutar tubuh secara perlahan selama penetrasi. Gaya ini membutuhkan kekuatan otot inti dan keseimbangan yang baik, serta komunikasi yang kuat antara kedua pasangan.

Gaya helikopter bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menambah variasi dalam hubungan seksual, terutama bagi pasangan yang merasa bosan dengan posisi yang itu-itu saja. Namun, karena gerakan yang melibatkan rotasi tubuh, posisi ini membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk menghindari cedera. Bunda dan Ayah perlu memahami kemampuan fisik masing-masing sebelum mencoba gaya ini.

Meskipun terlihat menantang, gaya helikopter dapat membawa pengalaman yang menggairahkan jika dilakukan dengan benar. Komunikasi dan kerjasama adalah kunci utama dalam menjalankan gaya ini agar Bunda dan Ayah bisa mendapatkan kepuasan maksimal tanpa mengorbankan kenyamanan atau keselamatan.

Risiko gaya helikopter

Meskipun gaya helikopter bisa memberikan variasi baru dalam hubungan seks, penting bagi Bunda dan Ayah untuk menyadari bahwa ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa muncul saat mencoba gaya helikopter.

1. Cedera otot dan sendi

Gaya ini melibatkan rotasi dan gerakan tubuh yang tidak biasa, sehingga memiliki risiko cedera otot atau sendi cukup tinggi dalam gaya helikopter. Gerakan yang terlalu cepat atau tidak terkontrol dapat menyebabkan otot tertarik atau bahkan cedera pada sendi, terutama di area pinggang dan punggung. 

Untuk meminimalkan risiko ini, Bunda dan Ayah harus memastikan bahwa tubuh dalam kondisi sehat dan tidak ada masalah pada otot atau sendi sebelum mencoba gaya ini. Melakukan pemanasan sebelum berhubungan seks juga bisa membantu mencegah cedera.

Selain itu, penting untuk memperhatikan sinyal tubuh dan segera berhenti jika merasa tidak nyaman atau sakit. Jangan memaksakan diri untuk terus melanjutkan jika ada rasa nyeri, karena ini bisa memperburuk kondisi dan menyebabkan cedera yang lebih serius.

2. Kesulitan dalam menjaga keseimbangan

Gaya helikopter membutuhkan keseimbangan yang baik dari kedua pasangan. Kegagalan dalam menjaga keseimbangan dapat menyebabkan salah satu atau kedua pasangan terjatuh, yang berpotensi menyebabkan cedera. Posisi ini juga bisa menimbulkan tekanan pada punggung dan pinggul, terutama bagi Bunda yang mungkin kurang terbiasa dengan gerakan yang melibatkan rotasi.

Untuk mengurangi risiko ini, Bunda dan Ayah bisa mencoba gaya ini secara perlahan dan pastikan untuk berkomunikasi dengan baik. Mulailah dengan gerakan kecil sebelum mencoba rotasi penuh, sehingga tubuh bisa beradaptasi dengan gerakan yang tidak biasa ini.

3. Ketidaknyamanan pada perut dan panggul

Rotasi tubuh yang dilakukan dalam gaya helikopter dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau tekanan pada perut dan panggul. Hal ini terutama bisa dirasakan oleh Bunda yang mungkin merasa tidak nyaman dengan gerakan yang melibatkan otot inti secara intens. Ketidaknyamanan ini bisa diperparah jika Bunda atau Ayah memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memengaruhi area perut atau panggul.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk melakukan gerakan dengan lembut dan perlahan, serta selalu mendengarkan respons tubuh. Jika terasa ada tekanan yang tidak nyaman, sebaiknya segera hentikan dan coba posisi yang lebih nyaman.

Cara melakukan gaya helikopter

Setelah mengetahui risiko yang mungkin terjadi, langkah berikutnya adalah memahami cara melakukan gaya helikopter dengan benar. Mengikuti langkah-langkah yang tepat, membuat Bunda dan Ayah bisa menikmati gaya ini dengan lebih aman dan nyaman.

1. Persiapan dan pemanasan

Sebelum memulai, Bunda dan Ayah perlu melakukan pemanasan ringan untuk mengurangi risiko cedera. Pemanasan bisa berupa peregangan otot-otot punggung, pinggang, dan kaki, yang akan membantu meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh. Selain itu, pastikan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan santai, sehingga Bunda dan Ayah bisa lebih rileks dan fokus pada pengalaman bersama.

“Penyesuaian terlebih dahulu penting untuk mencari posisi yang benar-benar nyaman saat melakukannya," ujar pakar kesehatan seks, Emily Morse, seperti dikutip dari Insider.

2. Mulailah dengan posisi dasar

Bunda atau Ayah bisa memulai dengan posisi duduk atau berbaring, sementara pasangan lainnya berada di atas, siap untuk melakukan rotasi. Pastikan bahwa posisi ini nyaman bagi kedua belah pihak dan tidak ada tekanan berlebih pada bagian tubuh manapun. Komunikasi adalah kunci, pastikan bahwa kedua pasangan merasa nyaman sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

Setelah berada dalam posisi dasar yang nyaman, mulailah gerakan rotasi dengan perlahan. Gerakan ini harus dilakukan secara bertahap, mulai dari rotasi kecil hingga semakin besar, sesuai dengan kenyamanan dan kemampuan masing-masing.

3. Lakukan rotasi tubuh secara perlahan

Saat melakukan rotasi, penting untuk menjaga ritme yang stabil dan tidak terburu-buru. Rotasi yang terlalu cepat bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan dan berisiko menyebabkan cedera. Mulailah dengan gerakan rotasi kecil dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap. Jika salah satu pasangan merasa tidak nyaman, segera hentikan rotasi dan kembali ke posisi dasar.

Komunikasi terus-menerus antara Bunda dan Ayah sangat penting selama proses ini. Pastikan untuk selalu bertanya apakah pasangan merasa nyaman dan aman, serta siap untuk mengurangi kecepatan atau berhenti jika diperlukan.

Tips dan trik melakukan gaya helikopter

Agar gaya helikopter bisa dilakukan dengan lebih aman dan menyenangkan, ada beberapa tips dan trik yang bisa diikuti oleh Bunda dan Ayah. Tips ini akan membantu dalam meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko cedera.

1. Gunakan pelumas untuk kenyamanan

Penggunaan pelumas dapat membantu mengurangi gesekan selama berhubungan seks, terutama saat mencoba gaya yang melibatkan gerakan rotasi seperti helikopter. Pelumas akan membuat penetrasi lebih mudah dan nyaman, sehingga Bunda dan Ayah bisa fokus pada gerakan tanpa khawatir tentang rasa sakit atau ketidaknyamanan. Pastikan untuk memilih pelumas yang sesuai dan aman digunakan.

2. Berkomunikasi secara terbuka

Komunikasi adalah kunci untuk melakukan gaya helikopter dengan sukses. Pastikan Bunda dan Ayah selalu berkomunikasi tentang apa yang dirasakan selama proses ini. Jika ada ketidaknyamanan atau rasa sakit, segera sampaikan kepada pasangan. Jangan ragu untuk berhenti jika salah satu merasa tidak nyaman atau tidak yakin.

3. Coba dengan ritme yang berbeda

Gaya helikopter tidak harus dilakukan dengan satu ritme saja. Bunda dan Ayah bisa mencoba berbagai ritme yang berbeda untuk menemukan yang paling nyaman dan menyenangkan. Cobalah mulai dengan ritme yang lambat dan meningkatkannya secara bertahap. Eksplorasi ini bisa menjadi cara yang baik untuk menemukan apa yang paling disukai oleh Bunda dan Ayah.

Mengeksplorasi variasi gaya dalam hubungan seksual, seperti gaya helikopter, dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk memperkuat keintiman antara Bunda dan Ayah. Namun, penting untuk selalu memperhatikan kenyamanan dan keselamatan saat mencoba gaya baru ini. 

Melalui pemahaman yang baik, komunikasi yang terbuka, serta kehati-hatian, gaya helikopter bisa menjadi pengalaman yang menggairahkan dan memuaskan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bunda dan Ayah dalam menjalani momen intim bersama.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Tips Foreplay untuk Meningkatkan Gairah, Salah Satunya dengan Pijat Sensual

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Deretan Artis Banting Setir saat Pindah ke Luar Negeri, Bisnis Jamu hingga Psikolog

Mom's Life Amira Salsabila

Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter

Parenting Triyanisya & Fauzan Julian Kurnia

Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Porsi Makan Bayi 6 Bulan Beserta Jadwal Makan dan Nutrisi yang Perlu Diperhatikan

Parenting Azhar Hanifah

3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui

Kehamilan Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra

3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui

Suami Chikita Meidy Ungkap Dugaan KDRT oleh Istri usai Dituding Lakukan Judol

Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan

Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK