HaiBunda

KEHAMILAN

Ini Jenis Musik untuk Bayi dalam Kandungan, Benarkah Ada yang Bagus untuk Kecerdasan?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 22 Aug 2024 07:40 WIB
SEDANG Ini Jenis Musik untuk Bayi dalam Kandungan, Benarkah Ada yang Bagus untuk Kecerdasan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Parkpoom

Sejak kapan bayi dapat mendengar musik meski di dalam kandungan? Musik yang didengarkan ke bayi sejak dalam kandungan dipercaya dapat meningkatkan kecerdasannya. Jenis musik ini bisa Bunda coba dengarkan ke bayi ketika sedang hamil. 

Bayi mulai dapat mendengar musik yang Bunda dengarkan sejak trimester kedua, sekitar 23 minggu. Nah, Bunda perlu tahu bagaimana musik mempengaruhi perkembangan pendengaran bayi serta cara memainkan yang aman untuk bayi di dalam kandungan.

Apakah benar musik pengaruhi perkembangan otak bayi dalam kandungan?

Liz Donner, M.D., dokter spesialis anak, mengatakan bahwa suara secara umum – termasuk musik, suara-suara, dan gemericik lembut perut serta detak jantung Bunda – semuanya berkontribusi pada perkembangan pendengaran, yang melibatkan koneksi saraf dan pemrosesan di otak. 


"Bukti menunjukkan suara dari lingkungan juga membantu memori dan berkembangnya emosi bayi," kata Donner dilansir Baby Center.

Ini bukan berarti musik penting untuk pendengaran dan perkembangan otak sebelum lahir. Musik hanya salah satu jenis suara yang mungkin berkontribusi. Bayi di dalam kandungan mendengarkan berbagai suara di sekitar Bunda, termasuk organ tubuh. 

"Suara adalah sumber suara lain untuk bayi, karena itu bergema melalui tubuh saat Anda berbicara," ujar Donner.

Kemampuan pendengaran janin semakin berkembang hingga puncaknya pada trimester ketiga. Beberapa studi  menunjukkan bahwa musik dapat merangsang perkembangan otak janin, membantu dalam membentuk jalur neurologis yang penting untuk pembelajaran dan memori.

Benarkah mendengarkan musik untuk bayi dalam kandungan membuat lebih cerdas?

Donner menegaskan belum ada penelitian yang mendukung gagasan bahwa musik untuk bayi dalam kandungan dapat membuatnya lebih cerdas. 

Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa bayi yang orang tuanya memainkan versi melodi Twinkle Twinkle Little Star berulang kali selama trimester ketiga mengenali melodi tersebut selama beberapa bulan setelah mereka lahir. Namun, menjadi akrab dengan melodi tidak sama dengan mengembangkan kecerdasan.

"Penelitian terhadap anak-anak yang lebih besar menunjukkan bahwa musik dapat membantu keterampilan matematika dan penalaran spasial (kemampuan untuk memahami ruang tiga dimensi)," ujarnya. 

Beberapa ahli berpendapat bahwa jika musik memiliki efek yang mendalam pada anak-anak yang lebih besar, bayi dan bahkan janin dapat memperoleh manfaat yang sama. Namun, tidak ada bukti yang mendukung hal ini.

Dari penelitian tersebut, kata Donner, memutar musik atau bernyanyi untuk bayi saat Bunda hamil tentu menyenangkan. Namun, jangan berharap bahwa cara itu dapat membuat bayi lebih pintar. Karena belum ada bukti yang mendukungnya.

Dan jika Bunda tidak pernah memutar musik untuk bayi di dalam rahim, itu juga tidak masalah. Telinga dan otak bayi akan mendapatkan banyak rangsangan dari jenis suara lain di tubuh dan lingkungan sehari-hari.

Ilustrasi Ibu Hamil Mendengarkan Musik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cara mendengarkan musik untuk janin dalam kandungan 

Bunda ingin memutar musik untuk bayi sewaktu hamil? Bunda dapat melakukan beberapa cara mendengarkan musik untuk janin di bawah ini.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa janin dapat mendengar dan bereaksi terhadap suara dengan bergerak. Namun, tidak seorang pun yang benar-benar tahu apa arti gerakan-gerakan tersebut karena para ahli tidak dapat mengamati bayi yang belum lahir semudah bayi yang telah lahir.

Bunda perlu melakukan beberapa langkah ketika ingin mendengarkan musik ke bayi dari luar. 

1. Perhatikan volumenya 

Rahim merupakan tempat yang bising. Dilansir Healthline, perut ibu hamil itu bergemuruh, jantung berdetak, paru-paru terisi udara. Selain itu, suara Bunda diperkuat oleh getaran tulang saat suara bergerak melalui tubuh Anda.

Saat hamil, Bunda harus berusaha menjaga volume suara luar sekitar 50 hingga 60 desibel, atau sekitar tingkat kenyaringan percakapan normal.

"Pilihan terbaik Anda adalah memutar musik dengan volume sedang (kira-kira seperti volume percakapan normal) saat Anda menjalani hari. Atau, Anda dapat menyanyikan lagu atau menyenandungkan melodi untuk bayi Anda sendiri.

2. Hindari menggunakan earbud di perut

Jangan meletakkan earbud atau headphone langsung di perut. Suara akan menguat saat melewati cairan ketuban ke bayi dan dapat mencapai tingkat berbahaya yang merusak telinga bayi yang halus.

Dokter mengatakan bahwa suara dari earphone akan sangat keras saat mencapai bayi di perut, yang merupakan sesuatu yang harus dihindari.

Bunda juga tidak perlu repot-repot membeli sabuk musik demi memutar musik untuk janin. Sebuah penelitian menemukan bahwa cara tersebut tidak efektif, dan bahwa bernyanyi untuk bayi mungkin merupakan cara yang jauh lebih efektif untuk mendukung perkembangan pendengaran bayi melalui musik.

3. Hindari konser musik

Bunda dapat menghadiri konser sesekali saat hamil atau duduk di bioskop yang bising sesekali. Namun, paparan suara keras secara teratur merupakan sesuatu yang hampir semua profesional peringatkan untuk dihindari. Hindari konser yang sangat bising setelah 18 minggu.

Bunda juga perlu menghindari memutar musik dengan volume keras (sekitar 115 dB, atau sekeras gergaji mesin) saat hamil. 

4. Jangan terlalu lama

Ada beberapa bukti bahwa paparan jangka panjang (seperti 8 jam sehari, setiap hari) terhadap suara yang sangat keras saat hamil dapat merusak pendengaran bayi. 

5. Jam tepat untuk mendengarkan 

Jam yang tepat untuk mendengarkan musik pada janin adalah di pagi atau malam hari, ketika janin cenderung lebih aktif. Ini memungkinkan janin merespons musik dengan lebih baik.

Jenis musik untuk bayi dalam kandungan

Apakah ada musik tertentu yang lebih baik untuk bayi? Orang sering bilang musik klasik untuk kecerdasan bayi dalam kandungan. 

Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik, mengatakan para dokter berpendapat bahwa lagu-lagu sederhana adalah yang terbaik. Kuncinya adalah mendengarkan karena Bunda menyukainya.

"Jika Anda bingung mencari lagu yang bagus, ada sejumlah daftar putar di situs web musik yang dikurasi khusus untuk kehamilan," kata Wilson. 

Sebagian berfokus pada musik untuk meditasi, sebagian lagi berfokus pada musik pop yang positif. Pilihannya tidak terbatas.

Sementara, menurut dr Suririnah dalam bukunya berjudul Buku Pintar Kehamilan & Persalinan (2008) ibu hamil dapat memperdengarkan semua jenis musik yang disenangi, selama musik tersebut selaras, lembut, dan menenangkan, dan bukan musik-musik yang keras.

Salah satu jenis musik yang dianjurkan adalah musik klasik seperti Mozart, karena musik ini dapat memberikan ketenangan dan ada pendapat yang menyatakan bahwa musik klasik akan meningkatkan aktivitas gelombang otak yang dapat membantu membangun jaringan-jaringan sinapsis otak dengan baik.

Bunda juga tak perlu lama-lama memutar musik untuk bayi. Bunda hanya perlu memperdengarkan musik sekitar satu jam per hari sehingga tidak memberikan stimulus berlebihan kepada bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Kelelahan di Trimester 1

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Denada Ajak Sang Putri Aisha Pulang ke Indonesia Pertama Kali Usai 6 Th di Singapura

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar

Parenting Annisa Karnesyia

Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar

Parenting Triyanisya & Randu Gede

Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?

Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar

Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar

Jenis MPASI Ini Ternyata Bantu Perkembangan Otak & Cegah ADHD Anak, Ini Penjelasannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK