Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jawaban Bijak Terry Putri soal Momongan, Pikirkan Risiko Ini Jika Hamil di Usia Kepala 4

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Minggu, 08 Sep 2024 20:00 WIB

Terry Putri
Respon Terry Putri saat ditanya soal momongan/ Foto: Instagram @terryputri

Terry Putri menikah dengan teman sekolahnya Derly Darmawan, pada 29 Mei 2022 di Masjid Al Hikmah, New York, Amerika Serikat. Kini usia pernikahan mereka sudah berjalan kurang lebih tiga tahun.

Menjalani pernikahan jarak jauh dengan Derly, Terry Putri mengaku bahagia. Meski sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan, perempuan bernama lengkap Terry Naharyana Enaniey Putri ini tetap bersyukur dengan kondisinya sekarang.

Terlebih kata Terry Putri, usianya sudah memasuki kepala empat dan sudah memiliki anak sambung dari suaminya. Sehingga ia memilih untuk menjalani hidupnya saat ini dengan happy.

"Sudah kepala empat. Maksudnya risikonya juga besar gitu. Terus suami ada anak juga, ada anak sambung. Jadi alhamdulillah itu saja. Bukan hal sesuatu juga buat aku sekarang dan pengaturan Tuhan juga sih gitu. Tidak apa-apa mungkin itu lebih baik buat kehidupan aku, pernikahan aku," kata Terry Putri dikutip dari tayangan Pagi Pagi Ambyar, Jumat (6/9/2024). 

Terry menyadari di usianya yang saat ini menginjak 44 tahun, banyak resiko yang bisa terjadi saat dirinya hamil dan melahirkan. Ia juga merasa takut seandainya meninggal, siapa yang akan membesarkan dan merawat Si Kecil. Oleh karena itu, dia tak berambisi untuk memiliki momongan.

"Setelah di atas umur 41, 42, ah takut ah risiko (punya anak) terus aku takut kalau seandainya umur aku enggak panjang anak aku gimana gitu. Jadi lebih ke khawatir karena aku sayang banget sama anak kecil. Jadi takut seandainya umur aku enggak panjang nanti (anak) tinggalnya gimana. Takut kenapa-napa sudah umur segini, nanti malah nyusahin makhluk hidup gitu," tuturnya. 

Kekhawatiran hamil di atas usia 40 seperti Terry Putri bukan tanpa alasan ya, Bunda. Simak yuk, berikut peluang dan risiko Bunda ketika hamil di usia 40-andi halaman selanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PERSIAPAN DAN RISIKO HAMIL DI USIA 40 TAHUNAN

Terry Putri saat ditemui di kawasan Transmedia.

Terry Putri saat ditanya soal momongan/ Foto: Febri/detikhot

Peluang dan risiko hamil di usia 40-an

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG semakin mendekati usia 40 tahun, peluang Bunda akan semakin menurun untuk bisa hamil. Peluang ini bahkan sudah menurun sejak memasuki usia 35 tahun. 

"Peluang hamil di usia 35 tahun ke atas pun lebih rendah dibanding pada wanita yang masih berusia 20 tahunan. Hal ini berkaitan dengan usia produktif wanita yang berkisar antara 20 sampai 35 tahun," kata dr. Alexander Mukti, Sp.OG kepada HaiBunda, Beberapa waktu lalu.

Alex mengatakan  angka keberhasilan pembuahan pada wanita usia 35 tahun ke atas menjadi lebih kecil. Sebab,  kualitas sel telur yang berkurang, artinya, Bunda tetap bisa hamil, namun peluangnya kecil.

Selain itu, wanita hamil di atas 35 tahun juga berisiko tinggi mengalami komplikasi. College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan, sel telur pada wanita yang usianya di atas 35 tahun cenderung memiliki kromosom abnormal.

"Seiring bertambahnya usia, mereka berisiko lebih tinggi mengalami gangguan yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti fibroid rahim dan endometriosis," tulis ACOG dalam laman resminya.

Persiapan hamil di usia 40-an

Meski risiko hamil di usia 40-an kecil tapi Buna tetap bisa hamil. Kuncinya Bunda harus mempersiapkan kehamilan secara matang dan baik. Apa saja yang harus dipersiapkan? simak ulasan berikut. 

1. Tes Prenatal

Tes prenatal dapat dilakukan sebelum dan selama kehamilan. Tes ini dapat menilai risiko cacat lahir atau kelainan genetik tertentu, Bunda.

"Tes skrining dan tes diagnostik prenatal ditawarkan kepada semua wanita hamil dengan atau tanpa riwayat kelainan. Ini adalah pilihan dari pasangan suami istri. Bicaralah dengan dokter kandungan tentang opsi pengujian genetik ini," ujar pakar dari ACOG.

2. Kontrol ke dokter

Bunda harus rutin kontrol ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda selama program hamil. tak hanya Bunda, suami juga perlu melakukan kontrol. Bila sudah lama program hamil tidak berhasil, pasangan suami istri dapat kontrol ke dokter spesialis kesuburan. 

Selain dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ada pula dokter andrologi khusus untuk pria. Dokter andrologi adalah dokter medis yang khusus menangani masalah reproduksi dan urologi pada pria. 

3. Menjaga berat badan

Bagi Bunda yang sedang program hamil di usia 40-an harus menjaga berat badan ideal karena mempengaruhi keberhasilan. Sebab, berat badan ideal dapat memengaruhi produksi hormon estrogen yang terkait ovulasi, Bunda. Saat kelebihan berat badan, Bunda akan menghasilkan terlalu banyak estrogen yang bisa mencegah ovulasi teratur. Sebaliknya, berat badan yang kurang ideal dapat menghasilkan sedikit estrogen yang bisa menghambat ovulasi.

Tak hanya Bunda, berat badan juga berpengaruhi ke Ayah lho. Hal ini dapat memengaruhi kualitas sperma Ayah lho. Obesitas pada pria dikaitkan dengan kadar hormon testosteron yang rendah, kualitas sperma yang terganggu, dan tingkat disfungsi ereksi yang tinggi.

Banner Ujian Tengah Semester Ganjil

4. Mengatur pola makan

Selanjutnya penting buat Bunda dan Ayah mengatur pola makan. Bila perlu Bunda dan Ayah berkonsultasi dengan ahli gizi saat persiapan hamil. Secara umum ketika program hamil memperbanyak konsumsi protein dan membatasi karbohidrat. Ayah dan Bunda juga perlu menghindari makanan manis dan memperbanyak konsumsi asam folat dan zat besi. Seperti sayuran hijau, telur, jeruk, dan kacang-kacangan.

Asam folat berperan dalam pembentukan organ dan tumbuh kembang janin. Sementara Zat besi dapat mencegah anemia dan meminimalkan risiko persalinan prematur saat hamil. Sumber makanan mengandung zat besi di antaranya daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.

5. Olahraga

Perlu dicatat nih buat Bunda, olahraga sangat penting untuk membantu program kehamilan. Hal ini juga direkomendasikan ACOG bagi wanita yang sedang promil atau sudah hamil.

Olahraga membuat kerja jantung menjadi lebih baik karena dapat memompa hingga 50 persen lebih banyak darah untuk mensuplai Bunda dan bayi nantinya. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan menjaga berat badan tetap ideal. Beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan selama persiapan hamil, seperti jalan sehat, lari, yoga, pilates, dan berenang. 

6. Posisi tidur

Posisi tidur yang nyaman dibutuhkan untuk meningkatkan peluang hamil. Saat tidur dengan posisi nyaman, Bunda bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Menurut American Society for Reproductive Medicine, bunda dengan kualitas tidur yang rendah memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup istirahat.

Bagimana Bunda, ada yang berniat buat program kehamilan di usia 40 tahunan? harus dipersiapkan secara matang dan baik ya, Bunda. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat buat Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda