Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Superfecundation, Kehamilan Langka Ibu Hamil Anak Kembar Beda Ayah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 17 Sep 2024 21:25 WIB

Ilustrasi Janin Kembar
Ilustrasi Janin Kembar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/janulla
Jakarta -

Bunda pernah dengar istilah superfecundation? Istilah ilmiah ini tak banyak diketahui orang karena memang kasus kejadiannya yang terbilang langka.

Superfecundation atau heteropaternal superfecundation merupakan fenomena yang sangat langka di mana seorang Bunda hamil anak kembar dari dua Ayah yang berbeda. Kehamilan langka ini pernah terjadi di beberapa negara dengan kisah berbeda.

Apa itu superfecundation?

Menurut ulasan di jurnal Ginekologia Polska tahun 2006, superfecundation adalah pembuahan dua sel telur atau lebih dari siklus yang sama oleh sperma dari hubungan seksual yang terpisah. Istilah ini juga terkadang digunakan untuk merujuk pada kejadian dua pria berbeda yang menjadi ayah dari anak kembar fraternal.

Dalam jurnal Biomedica tahun 2020 dijelaskan bahwa superfecundation awalnya dipresentasikan oleh John Archer pada tahun 1810. Ia menunjukkan tentang perbedaan karakteristik antara saudara perempuan kulit putih dan saudara kembar lainnya yang mulatto (lahir dari satu orang tua kulit putih dan satu orang tua kulit hitam).

Sampai tahun 2020, setidaknya ada 19 kasus superfecundation dilaporkan terjadi di seluruh dunia. Frekuensi kasus ini kemungkinan anak meningkat seiring perkembangan zaman dan peningkatan kelahiran kembar yang terjadi belakangan.

Proses terjadinya kehamilan langka superfecundation

Dalam kehamilan superfecundation, kunci utamanya adalah hiperovulasi. Dua atau lebih sel telur dilepaskan oleh ovarium dalam bulan yang sama. Hal ini berbeda dengan kebanyakan perempuan yang hanya melepaskan satu sel telur saja. Demikian seperti dilansir laman McGill University.

Pada awal siklus haid, ovarium membentuk struktur yang disebut folikel. Biasanya, sekitar hari ke-8 siklus, ada satu folikel yang tidak mengalami degenerasi. Folikel terakhir yang bertahan akan mengembangkan sel telur (ovum), kemudian dipecah mendekati hari ke-14, dan dilepaskan atau disebut ovulasi.

Proses tersebut diatur oleh hormon, khususnya follicle-stimulating hormone (FSH). Kadar FSH yang tinggi dianggap bertanggung jawab atas ovulasi ganda, yang menyebabkan lebih dari satu folikel menjadi dominan, atau beberapa contoh perkembangan folikel terjadi dalam periode yang sama. Hal itu berarti ada dua sel telur yang dapat dikeluarkan oleh ovarium yang sama, atau satu sel telur dapat dikeluarkan dari masing-masing ovarium.

Menurut konsultan embriologi Jason Kasraie, ada dua cara untuk mendapatkan kehamilan superfecundation. Pertama, seorang perempuan dapat melepaskan dua sel telur pada saat bersamaan. Nah, karena sperma dapat bertahan hidup selama beberapa hari di saluran reproduksi perempuan, maka hal itu dapat memungkinkan perempuan tersebut berhubungan seks dengan satu pria sebelum sel telur dilepaskan, dan berhubungan seks lagi dengan pria berbeda setelah ovulasi.

Dalam skenario kedua, perempuan tersebut melepaskan dua sel telur dengan jarak beberapa hari, tetapi dalam siklus reproduksi yang sama.

Menurut ilmuwan bidang reproduksi di Manchester Metropolitan University, Michael Carroll, kasus superfecundation sangat tidak umum terjadi, Bunda. Kehamilan langka ini biasanya ditemukan terjadi pada hewan, seperti anjing, kucing, dan sapi.

"Betina akan melakukan banyak perkawinan dengan banyak jantan dan ini meningkatkan kemungkinan mereka menghasilkan banyak keturunan," ujar Carrol, dikutip dari The Guardian.

Pada manusia, pengujian genetik biasanya diperlukan untuk mengonfirmasi superfecundation. Dalam kasus di mana anak kembar lahir dengan perbedaan penampilan yang mencolok, tes paternitas dapat mengungkapkan bahwa setiap anak memiliki ayah yang berbeda.

Ilustrasi USGIlustrasi USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang

Temuan kasus superfecundation

Pada tahun 2009 silam, anak kembar yang lahir dari superfecundation dilaporkan dan sempat bikin gempar publik. Bayi kembar bernama Justin dan Jordan dari Dallas, Amerika Serikat, lahir dari ayah yang berbeda. Hal tersebut diungkap sang Bunda, Mia Washington kepada stasiun TV setempat, seperti melansir laman Medical News Today.

Mia Washington dan tunangannya Horrison merasa anak kembar mereka memiliki bentuk wajah yang berbeda. Mereka pun disarankan untuk melakukan paternity test di di Dallas DNA Lab Clear Diagnostics. Hasilnya menyatakan bahwa kemungkinan 99,999 persen Justin dan Jordan memiliki ayah yang berbeda.

Kemungkinan besar Jordan anak biologis Harrison, sementara Justin merupakan anak biologis dari hubungan terlarang sang Bunda dengan pria lain.

Kasus terbaru dilaporkan terjadi di tahun 2022. Mengutip laman New York Post, seorang perempuan berusia 19 tahun asal Brasil melahirkan anak kembar dari Ayah yang berbeda karena ia telah berhubungan seks dengan dua pria pada hari yang sama.

Perempuan ini mulanya hanya mencurigai salah satu dari dua pria itu sebagai Ayah dari janin di rahimnya. Ia lantas menjalani tes untuk menguji DNA, dan hasilnya hanya satu anak yang teridentifikasi positif dari satu pria.

"Saya ingat bahwa saya telah berhubungan seks dengan pria lain dan memanggilnya untuk melakukan tes yang hasilnya positif," katanya.

Dalam beberapa kasus, topik superfecundation masih kontroversial karena sulitnya mengumpulkan bukti. Kejadian ini sangat jarang terjadi, dan diperkirakan hanya ditemukan pada kasus paternitas atau pembuktian anak kandung, Bunda.

Demikian pengertian dari superfecundation dan kasus yang dilaporkan terjadi di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda