Terharu dan Kaget, Bunda Ini Baru Sadar Tengah Hamil saat Tunaikan Ibadah Umrah

MECCA, SAUDI ARABIA , OCTOBER 22, 2020 - Pilgrims circle the Kaaba in Masjid al-Haram - umrah Fewer Muslims people Socially Distanced corona virus wearing face mask

Terharu dan Kaget, Bunda Ini Baru Sadar Tengah Hamil saat Tunaikan Ibadah Umrah /Foto: Getty Images/Ayman Zaid

Umumnya setiap pasangan suami istri ingin memiliki momongan setelah resmi menikah. Namun tidak semua pasangan beruntung memiliki anak dalam waktu dekat. Ada yang berusaha dan berjuang bertahun-tahun demi mendapatkan seorang anak. Kisah menarik dan penuh haru pun dialami seorang perempuan bernama Rizky Ayu.

Ia membagikan kisahnya lewat akun tiktok pribadinya @ayusinjaiii. Ayu baru menyadari hamil ketika menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci. Awalnya dia mual dan seluruh badannya terasa ngilu pagi dan malam hari.

"Cerita pas tahu hamil lagi di Makkah. Mual-mual dari pagi malam sampai nggak khusyuk ibadah. Seluruh badan terasa ngilu padahal cuman tawaf sunnah. Nggak kuat guys," tulis Rizky Ayu dikutip dari akun tiktok @ayusinjaiii. HaiBunda sudah memperoleh izin dari pemilik akun untuk menceritakan kisahnya.

Bunda yang akrab disapa Ayu ini benar-benar tak menyadari dirinya sedang hamil. Tapi, setelah mendengar penjelasan dari salah satu teman bahwa gejala yang dialami ciri awal wanita hamil, Ayu memutuskan buat test pack di hari berikutnya.

"Terus kata teman aku ini tuh ciri-ciri hamil. Besok kita test pack guys. Besok kita test pack pagi. Ya Allah," kata Rizky Ayu.

Lakukan test pack dan positif hamil

Menjelang sholat subuh, Ayu langsung test pack. Ia mengambil dua alat test pack brand berbeda dari dalam tas berwarna coklat miliknya. Bunda Ayu langsung bergegas ke kamar mandi untuk test pack dengan dua alat tersebut. Ayu memasukkan dua test pack ke dalam air seni yang telah disiapkan ke wadah. Satu persatu test pack dimasukkan ke dalam air seni.

"Ini pas mau sholat subuh test pack dulu. Mari kita coba," kata Rizky Ayu.

Tak disangka dua hasil test pack menunjukkan garis dua yang menandakan positif hamil. Ayu tak kuasa menahan air matanya sembari mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Doanya untuk memiliki momongan akhirnya dikabulkan saat ibadah ke Tanah Suci.

"Masya Allah Tabaralkallah beneran hamil dong. Semoga jadi anak sholeh/sholehah ya sayang. Terimakasih ya Allah engkau kabulkan doa hamba," tutur Ayu.

Setelah itu, Ayu melakukan periksaan USG ke dokter kandung untuk memastikan apakah dia benar-benar hamil seperti hasil test pack yang menunjukkan garis dua.

"Dan ini hasil USG-nya Alhamdulillah terimakasih ya Allah. Masya Allah sehat-sehat ya debay gemas Umi," tuturnya.

Bunda tentu dibuat bertanya-tanya apakah boleh menjalani ibadah haji atau umroh saat kondisi sedang hamil seperti Bunda Ayu. Padahal jadwal untuk ibadah sudah keluar.

Lalu, bagaimana hukumnya untuk berangkat dan menunaikan ibadah haji atau umroh saat hamil? simak yuk Bunda ulasan di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

HUKUM BERANGKAT HAJI DAN UMROH UNTUK WANITA HAMIL

Foto: Getty Images/iStockphoto/Tassii

Hukum berangkat haji dan umrah untuk ibu hamil

Sebenarnya, boleh-boleh saja untuk para bumil beribadah di Tanah Suci. Hanya saja ada beberapa aturan serta syarat yang perlu dipenuhi. Untuk mengetahui lebih jelas dan lengkapnya, simak informasinya di bawah ini, Bunda.

1. Batas usia kehamilan

Dikutip laman Kementerian Agama RI, ibu hamil boleh berangkat umroh atau haji apabila usia kandungan sudah memasuki trimester kedua, yaitu sekitar 14 – 26 minggu.

Hal ini juga disampaikan dalam buku Kiat Sehat Berhaji dan Umroh karya Dr. Hj. Sintha dan Dr. H. Wawan. Menurutnya, trimester kedua (14 – 28 minggu) adalah waktu yang ideal untuk ibu hamil bisa bepergian jauh.

Pada usia kehamilan tersebut, rasa mual dan cepat kelelahan yang dialami bumil berkurang sehingga risiko kontraksi hingga kelahiran prematur juga tidak terlalu besar. Meskipun begitu, Bunda tetap perlu berhati-hati saat pergi umroh atau haji selama kehamilan tersebut.

2. Hukum berangkat haji dan umroh saat hamil

Melansir dari detikHikmah, secara aturan syar’i, tidak ada hukum yang melarang seorang perempuan yang sedang mengandung untuk melakukan ibadah ke kota suci, Mekkah. Ibu hamil sangat diperbolehkan untuk bepergian haji maupun umroh.

Hanya saja, kondisi kehamilan dapat menjadi suatu halangan saat Bunda ingin melaksanakan umroh maupun haji. Sebab, bumil disarankan untuk tidak melakukan penerbangan atau bepergian jauh dalam waktu yang lama.

Merujuk dari buku Fikih Wanita Hamil, yang ditulis oleh Yahya Abdurrahman al-Khatib, seorang ibu hamil dapat menunda hajinya.

Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-185, yang membahas kemudahan dalam melakukan ibadah:

يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Oleh karenanya, ibu hamil tak berkewajiban untuk bepergian ibadah ke Makkah. Bunda dapat menunda ibadah haji atau umroh sebab hadirnya janin yang membuat kesehatannya lebih sensitif.

Aturan berangkat haji dan umroh saat hamil

Buat Bunda yang ingin menjlaani ibadah haji dan umroh harus tahu aturannya. Hal ini untuk menjaga kesehatan Bunda dan calon bayi di kandungan.

1. Wanita yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh dinyatakan hamil setelah menjalani pemeriksaan yang sesuai prosedur oleh dokter.

2. Ibu hamil boleh bepergian dan beribadah haji dan umroh dengan syarat:

Pastikan status kandungan Bunda. Apakah perlu vaksinasi meningitis atau tidak.
Usia kehamilan yang diperbolehkan minggu ke-14 hingga 26.
Bunda wajib menyertakan surat keterangan pemeriksaan kondisi kesehatan dari dokter kandungan maupun ahli kebidanan.
Bunda mengisi surat pernyataan mengenai kemungkinan jika proses persalinan terjadi di Makkah, seperti bersedia menanggung biaya persalinan dan perjalanan pulang sendiri.

Apabila kondisi kesehatan diri dan kandungan tidak ada halangan yang serius, Bunda boleh untuk berangkat menunaikan ibadah haji atau umroh.

Saksikan juga video tentang tanda hamil selain muntah dan mual:

[Gambas:Video Haibunda]