Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Tips Jalani Kehamilan untuk Bunda yang Miliki Balita, agar Tidak Mudah Lelah Bun

Adzira Febriyanti   |   HaiBunda

Minggu, 22 Sep 2024 07:40 WIB

Pregnant woman with child. Mother and son on nature background, close-up. Child boy is sitting on belly of his mother, who pregnant for second time. Pregnancy, new life, family, parenthood concept.
9 Tips Jalani Kehamilan untuk Bunda yang Miliki Balita, agar Tidak Capek & Stres Bun/Foto: iStock
Jakarta -

Pada saat hamil anak pertama, Bunda mungkin memiliki banyak waktu untuk istirahat dan merawat diri. Namun berbeda dengan kehamilan kedua, Bunda kini mungkin khawatir dengan reaksi Si Kakak terhadap kehadiran calon adik bayinya.

Kehamilan kedua tentu akan terasa berbeda karena Bunda sudah memiliki anak pertama yang perlu didampingi. Tak hanya itu, Si Kakak tentu juga tetap memerlukan perhatian dan kasih sayang Bunda.

Meski begitu, Bunda pasti merasa khawatir bila harus menggendong Si Kakak dengan perut hamil yang sudah menonjol. Atau, melindungi perut dari tendangan anak saat tidur.

Apalagi menjalani kehamilan sambil mengasuh Si Kakak tentu bukan perkara yang mudah karena Bunda mungkin akan merasa terlalu lelah bahkan stres.

Tips menjalani kehamilan untuk Bunda yang memiliki balita

Untuk itu, berikut beberapa tips menjalani kehamilan bila Bunda telah memiliki balita seperti dilansir dari NCT dan Whattoexpect: 

1. Jangan ragu meminta bantuan untuk mengasuh balita

Mintalah Ayah atau keluarga terdekat untuk mengajak anak pertama pergi jalan-jalan seperti makan es krim atau ke taman. Gunakan waktu ini untuk istirahat, belanja, atau merapikan rumah. 

2. Luangkan waktu khusus untuk Bunda dan Si Kakak

Setelah bayi lahir, Bunda mungkin akan memiliki waktu lebih sedikit dengan Si Kakak. Untuk itu, manfaatkan masa kehamilan untuk menjalin ikatan yang lebih erat. Bunda bisa mengajaknya bermain, mengobrol, bahkan curhat tentang adik bayi yang akan lahir.

3. Tak perlu memaksakan diri

Bunda tak perlu memaksakan diri untuk selalu membuat rumah dalam keadaan bersih dan rapi. Biarkan saja cucian menumpuk atau mainan berantakan untuk sementara waktu hingga Bunda merasa siap untuk membereskannya. 

4. Mencoba untuk tidak panik

Si Kakak mungkin tanpa sengaja menendang perut Bunda, tapi tak perlu panik karena janin terlindungi dengan baik di rahim. Jika Bunda merasa tidak nyaman, konsultasikan dengan bidan atau dokter. Sebagai pencegahan, Bunda bisa meletakkan bantal di antara tubuh Bunda dan Si Kakak pada saat tidur bersama. Atau, pilih kegiatan yang lebih santai seperti membaca buku dan bermain puzzle, terutama di trimester pertama. 

5. Ajarkan Si Kakak untuk mandiri

Mungkin Bunda merasa khawatir ketika Si Kakak  tidak mendapatkan perhatian, untuk itu coba libatkan Si Kakak dengan beragam aktivitas, seperti mencuci piring atau memasak.

Sediakan area yang aman untuk Si Kakak bermain saat Bunda melakukan pekerjaan rumah atau pergi ke kamar mandi. Bunda juga bisa meminta bantuan Si Kakak sekaligus untuk mengajarkan dia disiplin dengan merapikan sendiri mainannya.

6. Kenalkan si Kakak dengan adik yang akan lahir

Ajak Si Kakak untuk memberi nama panggilan kepada adik bayi yang akan lahir. Selain itu, biarkan ia menempelkan stiker di perut Bunda. Bunda juga bisa memberi boneka bayi kepadanya agar ia bisa bermain membayangkan dirinya memiliki adik bayi.

Ajak juga Si Kakak saat cek kandungan ke dokter untuk melihat hasil USG dan mendengar denyut jantung adik bayinya. 

7. Luangkan waktu untuk beristirahat

Memiliki balita dan hamil sekaligus sangat melelahkan, jadi jangan terlalu memaksakan diri. Jika Si Kakak sedang tidur siang, cobalah tidur siang bersama. Jangan menolak bila Ayah menawarkan bantuan mengasuh Si Kakak. Gunakan waktu tersebut untuk beristirahat, membaca buku, dan menikmati secangkir teh panas sebelum bayi yang di dalam perut Bunda lahir.

8. Manfaatkan online shop

Ketimbang berjalan sendiri ke supermarket, manfaatkan aplikasi online shop untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari. Ini bisa menghemat waktu dan tenaga ketimbang Bunda belanja di toko offline. 

9. Selesaikan pekerjaan rumah di malam hari

Luangkan waktu pada malam hari setelah anak tidur, Bunda bisa menyiapkan bahan makanan untuk sarapan, menyiapkan seragam sekolah untuk besok. Ini akan mengurangi beban Bunda terbagi keesokan harinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda