
kehamilan
Hindari Alasan Ini saat Rencanakan Hamil Anak Kedua, Termasuk Takut Si Kakak Kesepian
HaiBunda
Senin, 17 Jun 2024 14:25 WIB

Daftar Isi
Merencanakan hamil anak kedua tidak seperti hamil anak pertama. Perlu ada rencana yang lebih matang karena tanggung jawab Bunda bertambah. Penelitian menyarankan menunggu setidaknya 24 bulan di antara kehamilan.
Patrice Harold-Barrow, MD, seorang OB-GYN dan direktur ginekologi invasif minimal di Rumah Sakit Wanita Hutzel di Detroit, umumnya menyarankan orang tua yang melahirkan untuk menunggu sampai anak bungsu mereka berusia sekitar 18 bulan, dengan asumsi mereka dalam kondisi kesehatan fisik dan emosional yang baik.
“Penelitian menunjukkan bahwa interval yang lebih pendek dari 18 bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko pada bayi—termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, ukuran kecil untuk usia kehamilan mereka, dan masuk ke NICU,” catat Dr. Harold-Barrow, dikutip dari Parents. Penelitian juga menemukan bahwa ada juga risiko terhadap kesehatan ibu hamil.
Hindari 3 alasan rencanakan hamil anak kedua
Di sisi lain, jarak antar kehamilan yang lebih lama—lebih dari 59 bulan antar kehamilan—telah dikaitkan dengan peningkatan risiko,3 seperti terjadinya preeklamsia, kata Dr. Harold-Barrow.
Memutuskan apakah dan kapan akan memiliki bayi lagi mungkin sulit, namun berhati-hatilah, Bunda. Jika ingin memiliki bayi lagi tetapi merasa bingung mengenai berapa lama harus menunggu, pertimbangkan dahulu mengambil keputusan.
Jangan sampai alasan-alasan berikut ini dapat memengaruhi keputusan Bunda tanpa berpikir lagi lebih matang.
1. Takut Si Kakak kesepian
Rencana hamil anak kedua dengan alasan takut Si Kakak kesepian rasanya kurang tepat, Bunda. Jika memang alasannya kesepian, setidaknya orang tua perlu menciptakan lingkungan yang nyaman, yang membuat Si Kecil berkembang secara sosial.
Bunda punya waktu untuk mempersiapkan anak sulung menyambut kedatangan saudaranya. Bicarakan tentang perubahan yang akan terjadi sesuai usianya, bacalah buku-buku yang merayakan peran barunya sebagai kakak laki-laki atau perempuan. Jangan sampai sudah hamil, bahkan trimester terakhir barulah membuat perubahan besar pada Si Kakak.
2. Jarak usia dekat bukan masalah
Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah kesenjangan usia antara anak yang lebih besar dan adiknya. Beberapa orang tua ingin anak-anak mereka berdekatan sehingga mereka dapat bermain bersama atau agar mereka berdua memakai popok pada saat yang bersamaan. Orang tua lain memilih untuk memberi jarak pada anak pertama dan kedua agar mereka punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan mengasuh anak.
Terlepas dari kesenjangan usia, kenyataannya adalah akan selalu ada beberapa kendala tidak menyenangkan yang membuat sulit memiliki anak kedua, di antaranya promosi di tempat kerja, melatih balita menggunakan toilet, dan kelelahan secara keseluruhan. Waktunya tidak akan pernah sempurna, tetapi jika Bunda ingin melakukannya, Bunda perlu menemukan cara untuk mewujudkannya.
3. Urusan biaya bisa belakangan
Tentu saja, lebih banyak anak berarti lebih banyak pengeluaran dan kita semua tahu bahwa untuk memilih yang terbaik itu tidak murah. Ada yang mungkin berpikir tidak perlu membeli banyak barang baru untuk bayi kedua. Perlengkapan bekas adalah cara yang tepat untuk menghemat banyak waktu.
Selain itu, mungkin dapat menggunakan kembali semua pakaian bayi yang dibeli tetapi jarang digunakan untuk pertama kali. Namun, tidak semuanya berarti penghematan orang tua masih harus mengeluarkan uang misalnya untuk penitipan anak, car seat, dan popok serta susu formula jika dibutuhkan.
4. Ingin memberi nama pada calon anak
Yang satu ini mungkin alasannya kurang masuk akal. Tapi, percaya atau tidak, dilansir Mom, memberi nama bayi mungkin berada di urutan teratas daftar alasan seseorang menginginkan lebih banyak anak. Tidak perlu sampai seperti ini ya, Bunda.
5. Terpengaruh ikut atau-ikutan teman/keluarga sendiri
Ini adalah alasan yang salah untuk memiliki anak lagi. Dua atau tiga atau empat atau 10 anak mungkin cocok untuk keluarga teman, tapi bukan berarti itu cocok untuk keluarga kita juga, Bunda.
6. Karena ingin anak laki-laki/perempuan
Tidak ada jaminan mengenai jenis kelamin bayi nantinya, jadi jika orang tua hanya berusaha agar dapat memiliki anak laki-laki atau perempuan (apa pun pilihan Bunda), Bunda mungkin harus berpikir ulang.
7. Untuk memperbaiki masalah hubungan
Menambah anak lagi bukanlah solusi atas permaslahan rumah tangga. Jika Bunda sudah punya anak, pasti paham betul betapa menantangnya mengasuh anak dalam suatu hubungan. Menambah anak ke dalam hubungan sebagai solusi atas hubungan yang bermasalah justru membuat segalanya akan menjadi semakin sulit.
Jadi jangan terburu-buru dalam memutuskan sebuah rencana ya, Bunda. Apalagi jika merencanakan hamil anak kedua. Demikian dilansir dari laman Mom.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Alasan Sudah Saatnya Bunda Merencanakan Kehamilan Kedua

Kehamilan
3 Cara Preeklamsia Tak Terulang di Kehamilan Kedua, Hindari Minum Obat Sembarangan Bun

Kehamilan
Mengatur Keuangan untuk Program Hamil Anak Kedua Tahun 2023

Kehamilan
5 Alasan Bunda untuk Mulai Rencanakan Kehamilan Kedua

Kehamilan
7 Cara Cepat Hamil Anak Kedua untuk Ayah & Bunda yang Ingin Tambah Momongan


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Rinni Wulandari Hamil Anak Kedua, Curhat Kehamilan Ini Lebih Menantang
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda