KEHAMILAN
Berhubungan Intim Seusai Haid Bikin Cepat Hamil? Simak Kata Dokter
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 26 Sep 2024 22:05 WIBBanyak pasangan suami istri (pasutri) yang memercayai berhubungan intim setelah haid itu otomatis dapat meningkatkan peluang hamil. Padahal, berhubungan setelah haid belum tentu pasti hamil Bunda. Yuk ketahui dulu masa subur.
Kuncu utama meningkatkan kemungkinan kehamilan itu dengan memahami masa subur, bukan hanya sekadar waktu berhubungan setelah haid. Untuk itu perlu memahami pola ovulasi serta siklus haid menjadi hal yang penting bagi pasutri yang merencanakan kehamilan.
Siklus haid dan ovulasi
Siklus menstruasi perempuan itu rata-rata berlangsung selama 28 hari, meskipun bisa berbeda antara 21 hingga 35 hari. Rata-rata perempuan akan mengalami menstruasi antara 3 sampai 8 hari.
"Siklus menstruasi biasanya berkisar antara 21-35 hari, dan hanya sekitar 10 sampai 15 persen wanita bersiklus 28 hari yang merupakan siklus ideal bagi seorang wanita yang sangat mendambakan anak," tulis dr. Soewignyo Siswosuharjo dalam buku Cara Mudah Merencanakan Jenis Kelamin Anak.
Lama siklus haid bisa berbeda dan sangat bervariasi pada setiap perempuan. Soewignyo mengatakan bahwa siklus menstruasi dihitung dari hari pertama haid sampai tepat satu hari pertama haid di bulan berikutnya.
Sedangkan ovulasi, yakni proses pelepasan sel telur dari ovarium, terjadi sekitar pertengahan siklus, yaitu pada hari ke-14 jika siklus menstruasi berlangsung 28 hari. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bisa bertahan hidup dan dibuahi dalam waktu 12 hingga 24 jam.
Menurut Healthline, ovulasi adalah bagian dari siklus menstruasi dan memainkan peran utama dalam kehamilan.
Berhubungan intim segera seusai haid
Anggapan berhubungan setelah haid berpeluang besar hamil tidak sepenuhnya benar. Berhubungan intim setelah haid hanya akan menghasilkan kehamilan jika dilakukan mendekati atau pada saat masa subur.
Dokter spesialis kebidanan & ginekologi, Carolyn Kay, M.D, mengatakan bahwa seseorang dapat hamil jika berhubungan setelah haid berakhir, meski itu bergantung pada siklus dan kapan ovulasi terjadi. Jika Bunda berovulasi mendekati menstruasi, berpeluang lebih tinggi untuk hamil segera setelah menstruasi.
"Secara teori, seseorang dapat hamil kapan saja dalam siklus menstruasi, terutama jika siklusnya sering tidak teratur. Ini berarti seseorang dapat hamil sebelum, selama, atau segera setelah menstruasi," kata Kay dilansir Medical News Today.
Agar hal ini terjadi, lanjut Kay, seseorang harus berhubungan seks mendekati waktu ovulasi, yang terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur.
Menghitung masa subur
Jika perempuan berovulasi mendekati menstruasi maka semakin tinggi peluangnya untuk hamil segera setelah menstruasi. Dan semakin dekat seseorang berhubungan seks dengan masa ovulasi, terutama jika berhubungan seks sebelum masa ovulasi, semakin tinggi kemungkinan untuk hamil.
Sebuah studi tahun 2019 menggunakan data lebih dari 225.000 periode menstruasi dari aplikasi pemantauan kesuburan. Studi tersebut menemukan bahwa seseorang dapat hamil dengan berhubungan seks mulai dari 7 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi.
"Kebanyakan perempuan berovulasi mendekati pertengahan siklus menstruasi mereka, sekitar hari ke-14 dan hampir selalu sebelum hari ke-20," ujar Kay.
Hari ke-1 siklus menstruasi seseorang selalu merupakan hari pertama menstruasi, jadi ovulasi rata-rata orang terjadi sekitar 2 minggu setelah dimulainya menstruasinya.
Masa subur merupakan rentang waktu seorang perempuan berpeluang terbesar untuk hamil, yaitu sekitar 5 hari sebelum ovulasi hingga sehari setelah ovulasi.
Sperma dapat bertahan di dalam tubuh perempuan selama 3 hingga 5 hari, sehingga jika berhubungan intim terjadi sebelum ovulasi, ada kemungkinan sperma akan tetap ada ketika sel telur dilepaskan.
Setelah sel telur berada di saluran tuba, ia hidup selama sekitar 24 jam sebelum kemudian tidak dapat lagi dibuahi, sehingga mengakhiri masa subur.
Masa subur setiap perempuan itu juga berbeda-beda, tergantung dari panjang siklus haidnya. Pada siklus yang rata-rata berlangsung 28 hari, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14.
Namun, jika siklus haidnya lebih pendek atau lebih panjang, ovulasi dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat.
Berikut adalah cara sederhana untuk menghitung perkiraan masa subur:
1. Catat awal dan akhir menstruasi
Bunda dapat mencatat tanggal awal dan akhir haid selama beberapa bulan terakhir. Ini dapat membantu Bunda memahami pola siklus haid. Bunda dapat menggunakan kalender fisik atau aplikasi kesehatan perempuan untuk melacak data ini.
2. Hitung durasi siklus menstruasi
Jika Bunda sudah memiliki data haid dalam beberapa bulan dapat menghitung rata-rata berapa hari siklus haid. Siklus menstruasi rata-rata adalah sekitar 28 hari, tetapi siklus yang normal bisa berkisar antara 21 hingga 35 hari.
3. Menghitung tanggal ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur yang sudah matang melepaskan diri dari indung telur menuju tuba fallopi. Kondisi ini menunjukkan sel telur sudah siap untuk dibuahi oleh sperma. Normalnya, setiap bulan akan ada sel telur matang yang siap dibuahi pada salah satu indung telur.
Dalam menghitung masa subur, Bunda perlu mengetahui perkiraan tanggal ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus haid. Jika siklus haid Bunda 28 hari maka ovulasi terjadi sekitar hari ke 14 yang dihitung dari hari pertama menstruasi.
Namun, jika siklus Bunda lebih pendek atau lebih panjang, Bunda perlu menghitung dengan cermat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!