Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

8 Tips untuk Pasangan yang Menjalani Program Hamil dari Dokter

dr. Purnomo Hyaswicaksono, Sp.OG   |   HaiBunda

Selasa, 10 Sep 2024 18:50 WIB

Dokter Sisipan
dr. Purnomo Hyaswicaksono, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Hermina Bekasi. Jadwal Praktik Senin dan Rabu 08.00-11.00 Selasa 10.00-14.00 Kamis dan Jumat 11.00-14.00 Sabtu 14.00-17.00 Minggu 10.00-13.00
Ilustrasi Suami Istri
Ilustrasi Pasangan Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid
Jakarta -

Program hamil yang direncanakan dengan matang dapat melahirkan keturunan yang berkualitas. Perencanaan program hamil idealnya dilakukan sebelum pasangan suami istri menikah, Bunda.

Perlu diketahui, baik laki-laki dan perempuan punya andil sebagai penyebab infertilitas atau proses kemandulan. Setidaknya, 40 persen infertilitas berasal dari faktor perempuan, 35 persen dari faktor laki-laki, dan sisanya adalah faktor yang masih belum dapat dijelaskan.

Persiapan hamil sebelum menikah dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium (pemeriksaan pranikah). Perempuan dapat menjalani pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah kesehatan, seperti faktor penyakit bawaan dan kondisi organ kandungan. Pemeriksaan penunjang seperti USG dapat ditambahkan dalam persiapan program hamil ini.

Tak berbeda dengan perempuan, calon pengantin laki-laki juga diharapkan melakukan pemeriksaan darah lengkap. Sementara itu, pemeriksaan penunjang seperti analisis sperma dapat disesuaikan dengan kebutuhan kedua calon pengantin.

Analisis sperma dapat dilakukan bila calon suami memiliki riwayat kondisi terkait dengan alat kelaminnya. Pada pemeriksaan ini, kondisi sperma akan dicek apakah berubah atau tidak.

Dari hasil pemeriksaan pranikah, dokter akan memberikan edukasi terkait kondisi kesehatan calon pengantin. Dokter juga akan memberikan pilihan program hamil yang dapat dijalani bila ditemukan adanya masalah pada kesuburan.

Tips untuk pasangan menjalani program hamil

Setelah memeriksakan diri ke dokter, selanjutnya adalah menjalani rangkapan persiapan program hamil setelah menikah. Berikut beberapa tips untuk pasangan yang menjalani program hamil:

1. Berhubungan seks secara teratur

Pasangan suami istri dianjurkan untuk berhubungan seks secara teratur bila ingin mendapatkan momongan. Tingkat keberhasilan untuk mendapatkan kehamilan adalah 70 persen di tahun pertama pernikahan bila pasangan melakukan hubungan seks tiga kali seminggu tanpa menggunakan kontrasepsi. Di tahun kedua, persentase dapat meningkat sampai 80 persen.

Bila Ayah dan Bunda sudah menerapkan pola seperti ini selama dua tahun, tapi tidak kunjung mendapatkan momongan, maka dapat dikatakan bahwa pasangan tersebut mengalami mengalami infertilitas. Segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi medis yang mungkin dialami, serta pilihan program hamil lainnya.

Bicara soal berhubungan seks, Bunda perlu ketahui bahwa tidak ada posisi seks yang dapat meningkatkan peluang hamil. Sebab, sperma laki-laki akan berenang mencapai sel telur sesuai dengan reaksi kimiawi.

2. Mengetahui masa subur

Tips selanjutnya yang tak kalah penting adalah mengetahui masa subur istri. Masa subur terhitung 14 hari sebelum siklus menstruasi selanjutnya.

Bunda perlu mengetahui panjang siklus menstruasi ini untuk mengetahui masa subur. Jadi, pastikan untuk mencatat siklus haid bulanan untuk mendapatkan perhitungan masa subur.

Masa subur dapat dikenali dengan ciri, seperti mengalami pengentalan lendir serviks, suhu tubuh meningkat, payudara terasa lebih kencang, dan adanya sensasi seperti tercubit di daerah panggul bagian bawah yang menandakan terjadinya proses ovulasi.

3. Konsumsi asam folat untuk promil

Pada kehamilan pertama kali, konsumsi suplemen asam folat dianjurkan sebelum hamil. Dosis asam folat adalah 400 mikrogram (mcg) per hari.

Tetapi, bila Bunda memiliki riwayat hamil dengan defect tulang belakang atau otak janin, biasanya konsumsi suplemen asam folat dianjurkan dengan dosis yang tinggi selama tiga bulan sebelum kehamilan berikutnya.

Asam folat memiliki peran penting, yakni untuk pembentukan tabung saraf janin, sehingga dapat menurunkan risiko defect tabung saraf. Kelebihan dosis asam folat (terutama dari asupan makan) tidak perlu dikhawatirkan karena kelebihannya akan terbuang dalam urine.

4. Menjaga berat badan ideal

Berat badan dapat memengaruhi kesuburan Ayah dan Bunda. Pada perempuan, berat badan yang kurang (underweight) dan berlebih atau obesitas, dapat memengaruhi siklus haid , ovulasi, serta tingkat sensitivitas indung telur terhadap hormon kehamilan.

Pada laki-laki, berat badan berlebih dapat memengaruhi kualitas sperma. Perlu diketahui, tingkat hormon testosteron akan berkurang satu persen setiap tahunnya pada laki-laki berusia di atas 30 tahun.

Ilustrasi Suami IstriIlustrasi Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

5. Cukup tidur dan hindari stres

Stres juga dapat berkaitan dengan kesuburan laki-laki dan perempuan. Stres dapat memengaruhi kualitas sel telur dan sperma.

Selain stres, tidur yang cukup juga dibutuhkan pasangan suami istri bila ingin memulai program hamil. Tidur yang cukup itu dapat meningkatkan kerja enzim yang ada di seluruh badan.
Bila kerja enzim optimal, maka semua fungsi tubuh akan berjalan dengan baik. Pada akhirnya, semua itu dapat meningkatkan kesuburan.

6. Konsumsi makanan bergizi

Pola makan sehat merupakan salah satu kunci utama mendapatkan kehamilan yang sehat. Pada perempuan, pola makan yang sehat dapat mengacu pada pemenuhan asupan makronutrien dan mikronutrien.
Salah satu jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah grain atau makanan mengandung biji-bijian, makanan sumber serat, serta sumber protein seperti daging, ikan, dan ayam.

Sama halnya dengan perempuan, jenis makanan sehat tersebut juga perlu dikonsumsi laki-laki untuk meningkatkan kesuburan. Sebagai tambahan, laki-laki juga membutuhkan asupan mikronutrien yang tepat di dalam makanan, seperti zinc dan vitamin E. Sementara itu, asupan vitamin D dapat dipenuhi dari berjemur di bawah sinar matahari atau dalam bentuk suplementasi.

Selain konsumsi makanan sehat, suami istri juga disarankan untuk menghindari makanan tertentu, seperti makanan tinggi gula yang diproses, makanan cepat saji, atau junk food. Pada laki-laki konsumsi kedelai tidak akan mengganggu kesuburan selama kondisi tubuh sehat.

7. Hindari kafein dan rokok

Kebiasaan lain yang juga perlu dihindari selama program hamil adalah konsumsi terlalu banyak kafein dan merokok. Dosis minimum kafein yang dianjurkan, yakni tidak lebih dari 200 miligram (mg) atau satu cangkir per hari.

Sedangkan kebiasaan merokok, baik aktif atau pasif, juga harus dihentikan saat promil. Rokok mengandung zat-zat kimiawi yang dapat merusak sel-sel di badan. Pada akhirnya, zat-zat tersebut dapat memengaruhi kualitas sperma dan sel telur.

8. Rutin olahraga

Olahraga dapat dibiasakan bahkan sebelum suami istri memulai program hamil. Olahraga dapat menurunkan kadar gula berlebih, sehingga metabolisme tubuh optimal.

Secara spesifik, olahraga pada laki-laki dapat meningkatkan hormon testosteron yang memengaruhi kesuburan. Pada perempuan, olahraga rutin dapat meningkatkan kemampuan indung telur untuk berovulasi, Bunda.

Olahraga dianjurkan untuk dilakukan setidaknya tiga kali per minggu dengan durasi 45-60 menit. Jenis dan intensitas olahraga yang dipilih dapat menyesuaikan profil metabolisme serta kebugaran fisik masing-masing orang.

Demikian tips untuk pasangan menjalani program hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda