Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Cara Menghitung Masa Subur Perempuan setelah Haid

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 13 Mar 2024 20:00 WIB

Ilustrasi masa subur
3 Cara Menghitung Masa Subur Wanita Setelah Haid/Foto: Getty Images/Doucefleur
Daftar Isi
Jakarta -

Saat memasuki perjalanan kehamilan, memahami masa subur setelah haid menjadi kunci penting bagi para Bunda. Sebab masa subur perempuan setelah haid berapa hari menjadi banyak pertanyaan para calon ibu.

Masa subur ini adalah periode spesifik dalam siklus menstruasi saat tubuh secara alami mempersiapkan diri untuk ovulasi, yang merupakan momen paling optimal untuk terjadinya kehamilan. 

Melihat lebih dekat ke dalam isyarat tubuh dapat membantu Bunda mengetahui periode ini dengan lebih presisi. Kali ini, kita akan membahas tanda-tanda khas yang menunjukkan bahwa Bunda sedang berada di puncak masa subur setelah haid. 

Jadi, bagaimana cara menghitung masa subur setelah haid?

Baca Juga : Masa Subur

Cara mengetahui masa subur setelah haid

Ada beberapa cara untuk menghitung masa subur setelah haid. Berikut adalah beberapa cara yang dikutip dari Web MD.

1. Hitung dari siklus terpendek

Bunda, poin pertama ini sangat penting. Siklus terpendek haid Bunda dapat diidentifikasi dengan mencatat durasi siklus haid selama 6–12 bulan terakhir.

Misalnya, jika siklus terpendek Bunda adalah 27 hari, kita kurangkan 18 dari angka tersebut. Dengan begitu, kita dapat menentukan bahwa hari ke-9 dari awal siklus haid Bunda merupakan puncak masa subur.

Poin ini memberikan pondasi awal untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk merencanakan kehamilan.

2. Bisa juga menghitung dari siklus terpanjang

Poin kedua ini menyoroti pentingnya mengenali siklus terpanjang Bunda. Dengan menghitung siklus terpanjang dan mengurangkan 11, kita dapat menentukan hari terakhir masa subur.

Sebagai contoh, jika siklus terpanjang Bunda adalah 30 hari, perhitungan menjadi 30 - 11 = 19. Jadi, hari ke-19 dari siklus haid adalah hari terakhir masa subur. Mengetahui batas akhir ini membantu Bunda untuk memahami kapan masa subur berakhir.

3. Hitungan kombinasi

Poin ketiga menggabungkan informasi dari siklus terpendek dan terpanjang Bunda. Jika rentang siklus haid Bunda adalah 27–30 hari, kita dapat menentukan bahwa masa subur berlangsung dari hari ke-9 hingga ke-19.

Kombinasi rentang siklus haid memberikan gambaran keseluruhan tentang periode paling subur dalam satu bulan, membantu Bunda dalam perencanaan kehamilan dengan lebih baik.

Meskipun begitu, Bunda juga bisa mengenali tanda-tanda datangnya masa subur. Apa saja ya?

Ilustrasi Masa SuburIlustrasi Masa Subur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Tanda-tanda masa subur datang

Masa subur bisa Bunda kenali kapan datangnya bukan hanya dengan cara menghitung. Tapi, ada berbagai pertanda dari tubuh Bunda yang mengisyaratkan bahwa Bunda sedang dalam masa subur.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda datangnya masa subur yang bisa Bunda kenali.

1. Lendir vagina berubah

Bunda, lendir vagina bukan hanya sekadar cairan, tetapi juga indikator kesehatan reproduksi. Hormon yang mengendalikan siklus haid memainkan peran besar dalam perubahan lendir serviks.

Sebelum ovulasi, lendir akan menjadi lebih lengket, keruh, dan keputihan. Ini menunjukkan bahwa tubuh Bunda sedang mempersiapkan diri untuk melepaskan sel telur yang matang.

Saat ovulasi tiba, lendir berubah menjadi lebih licin dan transparan, menyerupai putih telur. Tahap ini biasanya berlangsung selama 3–4 hari, di mana peluang hamil paling tinggi. Jadi, Bunda bisa memanfaatkan perubahan lendir ini sebagai panduan dalam merencanakan kehamilan.

2. Suhu basal tubuh meningkat

Selain lendir, suhu basal tubuh (SBT) juga memberikan petunjuk yang berharga. SBT adalah suhu tubuh Bunda saat bangun tidur di pagi hari. Saat ovulasi terjadi, SBT Bunda akan sedikit meningkat, menandakan bahwa tubuh sedang mengalami puncak masa subur.

Mencatat SBT setiap hari dapat membantu Bunda memprediksi ovulasi dan menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan intim. Grafik suhu basal tubuh dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mengevaluasi pola ovulasi Bunda.

3. Gairah meningkat

Tahukah Bunda bahwa gairah bisa menjadi salah satu tanda masa subur? Beberapa perempuan merasakan peningkatan gairah menjelang ovulasi. Selain itu, momen ini juga bisa membuat hubungan intim dengan pasangan menjadi lebih istimewa.

Saat Bunda merasakan peningkatan gairah, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pasangan dan mengekspresikan diri secara lebih aktif. 

4. Nyeri Perut atau Punggung

Merasakan nyeri ringan hingga berat di perut bagian bawah atau punggung adalah pengalaman umum menjelang ovulasi. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal dan pelepasan sel telur dari ovarium.

Meskipun tidak dirasakan oleh semua perempuan, rasa nyeri ini dapat menjadi isyarat alami bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk ovulasi.

Jangan ragu untuk memanfaatkan momen ini untuk lebih dekat dengan pasangan, menciptakan momen romantis yang dapat memperkuat ikatan keluarga. Dengan memahami tanda-tanda ini secara lebih mendalam, Bunda dapat lebih bijak dalam merencanakan kehamilan dan merawat kesehatan reproduksi. Semoga bermanfaat!

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda