KEHAMILAN
1 dari 10 Ayah Alami Baby Blues Syndrome, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 03 Oct 2024 10:40 WIBBaby blues syndrome merupakan kondisi yang dapat dialami setiap Bunda setelah melahirkan. Baby blues bisa membuat seorang Bunda merasa sedih dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan.
Meski identik dengan perempuan, baby blues syndrome ternyata juga bisa dialami seorang Ayah. Kondisi ini sering kali tidak disadari atau kurang mendapatkan perhatian dari orang sekitar, termasuk pasangan.
Baby blues yang dialami seorang ayah juga dapat berdampak serius pada kehidupannya sehari-hari. Maka dari itu, mengetahui gejalanya sangat penting untuk mencegah berbagai efek buruk, termasuk mengganggu perannya sebagai ayah dan suami.
Faktor risiko baby blues syndrome pada ayah
Baby blues yang dialami Ayah tidak sama dengan baby blues yang dirasakan seorang Bunda. Baby blues terkait dengan perubahan hormonal setelah seorang ibu melahirkan, biasanya akan hilang dengan cepat.
Tetapi, kondisi 'baby blues' yang pada pria yang disebut depresi prenatal mungkin tidak langsung terjadi setelah bayi lahir. Namun bila sudah terjadi, kondisi tersebut dapat berlangsung lebih lama daripada baby blues.
Menurut studi yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association tahun 2010, 1 dari 10 Ayah mengidap depresi prenatal atau depresi pasca persalinan yang umumnya dimulai dalam 3-6 bulan setelah bayi lahir. Temuan serupa juga dipaparkan dalam Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology tahun 2021.
"Gejala-gejala tersebut dapat perlahan dikenali, didiagnosis, dan diobati," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Robyn Horsager-Boehrer, M.D., dilansir laman University of Texas Southwestern Medical Center.
Faktor risiko baby blues syndrome pada Ayah
Melansir dari beberapa sumber, berikut 4 faktor risiko yang dapat menyebabkan seorang Ayah mengalami baby blues syndrome hingga depresi prenatal:
1. Ketakutan menjadi ayah
Munculnya rasa takut menjadi ayah dapat dipicu oleh kekhawatiran tentang tanggung jawab baru. Seorang Ayah dapat merasa kehilangan kebebasan karena sudah berkeluarga.
2. Kekhawatiran tentang finansial
Seorang Ayah baru mungkin merasa tertekan dengan biaya finansial untuk membangun keluarga setelah anaknya lahir. Mereka juga kemungkinan bingung dalam mengelola keuangan bila sumbernya hanya dari satu penghasilan saja.
3. Kecemasan tentang peran baru sebagai Ayah
Para Ayah yang mengalami baby blues syndrome mungkin khawatir tentang peran baru yang akan dijalaninya setelah bayi lahir. Mereka takut dan cemas tidak bisa menjadi Ayah yang baik. Pada beberapa kasus, kecemasan dapat muncul karena adanya pengalaman atau kenangan buruk dari masa lalu.
Menurut studi yang diterbitkan di Journal of Affective Disorders tahun 2019, laki-laki dengan masalah kesehatan fisik dan mental sejak kecil, serta berada di lingkungan keluarga dan perkawinan buruk, dikaitkan dengan faktor risiko mengalami depresi saat menjadi ayah.
4. Perubahan hormon
Meski tidak melahirkan, seorang pria juga dapat mengalami perubahan hormonal selama persiapan dan memasuki masa-masa saat menjadi ayah. Hormon yang berubah ini adalah testosteron, Bunda.
Hormon testosteron pada pria akan turun beberapa bulan sebelum kelahiran bayi dan kemudian meningkat lagi beberapa bulan setelah kelahiran. Penurunan testosteron dapat dikaitkan dengan depresi pada seorang Ayah.
5. Faktor risiko lainnya
Selain keempat hal di atas, ada beberapa faktor lain yang dikaitkan sebagai penyebab , atau depresi prenatal, yakni:
- Kondisi medis, seperti riwayat depresi atau kecemasan sebelum menjadi orang tua baru
- Mengalami kelahiran traumatis atau memiliki bayi dengan kebutuhan kesehatan tambahan
- Memiliki istri yang mengalami juga mengalami depresi atau gangguan kecemasan.
Tanda baby blues syndrome pada Ayah
Baby blues syndrome yang terjadi pada seorang ayah dapat ditandai dengan beberapa perubahan perilaku, seperti:
- Menjadi mudah marah, tersinggung, atau tidak toleran
- Sering merasa tidak enak badan
- Sering kehilangan konsentrasi dan susah fokus
- Muncul gejala fisik, seperti sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, atau masalah pencernaan
- Kehilangan minat untuk melakukan hubungan intim
- Kesulitan tidur
Gejala baby blues berat atau sudah sampai mengalami depresi prenatal perlu mendapatkan perhatian serius. Berikut beberapa gejala yang dianggap serius sehingga Ayah perlu mendapatkan bantuan profesional:
- Menarik diri dari hubungan dengan keluarga dan istri
- Melakukan prilaku impulsif, seperti menggunakan obat-obatan terlarang atau konsumsi alkohol
- Emosi sering meledak-ledak hingga melakukan kekerasan
- Pikiran untuk melukai diri sendiri
Cara mengatasi baby blues syndrome pada Ayah
Baby blues syndrome dapat dicegah dan diatasi dengan beberapa cara, seperti:
- Bicaralah seseorang yang dipercaya mengenai perasaan yang dirasakan.
- Menjaga pola makan gizi seimbang, termasuk tidak mengonsumsi banyak karbohidrat karena dapat memengaruhi perubahan suasana hati.
- Hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter, termasuk tidak minum alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang.
- Jangan berekspektasi tinggi atau mengharapkan kesempurnaan saat menjalani peran sebagai ayah, terutama di beberapa minggu pertama.
- Istirahat yang cukup atau sebanyak yang bisa dilakukan di sela menjalani peran sebagai ayah.
- Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri.
- Bila gejala mengganggu, Ayah dapat berkonsultasi ke ahli seperti psikoterapi
- Menjalani terapi pasangan dapat dilakukan bila kedua orang tua baru mengalami depresi atau hubungan memburuk.
Demikian fakta terkait baby blues syndrome pada ayah dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips untuk Mempercepat Kontraksi Asli, Persalinan Jadi Lancar Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tanda-tanda Baby Blues Usai Melahirkan yang Perlu Diwaspadai dan Sampai Kapan Terjadi?
Tertinggi di Asia, 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Menurut BKKBN
Pandangan Baby Blues dalam Islam dan Cara Mengatasinya
Baby Blues: Definisi, Ciri, dan Penyebab Terjadinya Pada Bunda Pasca Melahirkan
TERPOPULER
Angka Kanker Payudara di Indonesia Tertinggi, Ini Penyebab dan Faktornya
Trauma Pria Red Flag, Ardina Rasti Sempat Tak Ingin Menikah hingga Bertemu Arie Dwi Andika
Lesti Kejora Ngidam Punya Klinik Kecantikan saat Hamil Anak Ketiga, Bersyukur Diwujudkan Suami
7 Kesalahan Orang Tua Baru saat Menidurkan Bayi, Bunda Perlu Tahu
Terpopuler: Potret Susan Sameh Ikut Suami di Jerman
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Vidi Aldiano Tiba-Tiba Posting Ucapan Penuh Syukur, Banjir Doa dari Sahabat
7 Kesalahan Orang Tua Baru saat Menidurkan Bayi, Bunda Perlu Tahu
Lesti Kejora Ngidam Punya Klinik Kecantikan saat Hamil Anak Ketiga, Bersyukur Diwujudkan Suami
Angka Kanker Payudara di Indonesia Tertinggi, Ini Penyebab dan Faktornya
Trauma Pria Red Flag, Ardina Rasti Sempat Tak Ingin Menikah hingga Bertemu Arie Dwi Andika
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
DJ Panda Perdana Diperiksa terkait Laporan Erika Carlina
-
Beautynesia
Kabar Gembira! Aktris Korea Kim Yoon Hye Umumkan Segera Menikah
-
Female Daily
Ajak Anak Muda Hidup Sehat, Entrasol Multigrain Oatmeal Kolaborasi dengan Hong Tang Hadirkan Dessert Bernutrisi!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
100 Ucapan Ulang Tahun Aesthetic dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Mommies Daily
Menang Tanpa Jumawa, Kalah Tanpa Drama: Ajarkan Anak Caranya Menerima Kemenangan dan Kekalahan dengan Baik