Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Cara Mandiri Atasi Baby Blues saat Menyusui Menurut Psikolog

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 28 Aug 2022 07:10 WIB

Ibu menyusui
3 Cara Mandiri Atasi Baby Blues saat Menyusui Menurut Psikolog/ Foto: iStock

Baby blues dapat dialami siapa pun, termasuk Bunda yang menjalani kehamilan sehat. Sebelum kondisi menjadi parah, Bunda ternyata dapat menangani sendiri baby blues lho.

Konselor Laktasi dr Ameetha Drupadi CIM mengatakan bahwa baby blues sering terjadi pada Bunda yang baru melahirkan karena adanya perubahan hormon. Selain itu, baby blues juga bisa dialami Bunda yang belum mendapatkan informasi tentang menyusui.

"Saya banyak menemukan di lapangan Bunda yang konsultasi sudah berada dalam posisi baby blues. Jadi, ketika kehamian dia belum paham tentang menyusui," kata Ameetha saat Live Instagram bersama HaiBunda, belum lama ini.

"Begitu melahirkan, Bunda melalui proses panjang atau melelahkan. Kemudian, saat menjalani operasi caesar misalnya belum siap harus tindakan, akhirnya menimbulkan kaget. Setelah melahirkan biasanya aktivitas sebagai ibu hamil kan santai, tidur teratur, tapi tiba-tiba setelah melahirkan ada bayi, jadi capek," sambungnya.

Sementara itu, menurut Psikolog Klinis Dewasa dan Pejuang ASI, Farida Eka Putri, M.Psi., Psi., CMHA, baby blues sebenarnya adalah depresi ringan yang terjadi pada Bunda pasca melahirkan. Baby blues terjadi dalam rentan waktu tertentu, Bunda.

"Baby blues syndrome sebetulnya depresi ringan yang terjadi pada Bunda pasca melahirkan. Waktunya beberapa jam sampai 14 hari setelah melahirkan, biasanya dipengaruhi ketidaksiapan Bunda dalam merawat bayi," kata Farida.

Baby blues biasanya ditandai dengan perubahan emosi. Gejala yang paling umum adalah panik, sering menangis, dan muncul rasa cemas.

"Biasanya itu gangguan emosi, sering menangis, panik, tiba-tiba marah, dan ada gejala depresi seperti mood swing dan masalah konsentrasi sampai kurang mau merawat diri. Tapi itu terjadi selama dua minggu dan akan berangsur pulih," ungkap Farida.

Baby blues yang dialami setelah melahirkan sebenarnya bisa diminimalisasi dengan penanganan mandiri, Bunda. Bagaimana caranya? Baca halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cerita Tantri 'Kotak' alami baby blues karena ASI mampet, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MENANGANI BABY BLUES SAAT MENYUSUI

Ibu Menyusui Sambil Tidur

3 Cara Mandiri Atasi Baby Blues saat Menyusui Menurut Psikolog/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara menangani baby blues saat menyusui

Psikolog Klinis Dewasa, Farida Eka Putri, menjelaskan bahwa baby blues sebenarnya bisa ditekan dengan penanganan mandiri. Berikut 3 konsep menangani baby blues menurut Farida:

1. Mind untuk mengontrol pikiran cegah baby blues

Mind berarti mengontrol pikiran. Artinya, dengan mengontrol pikiran akan membentuk keyakinan dan menciptakan tindakan.

"Jaga baik-baik pikiran, berikan afirmasi positif setiap hari seperti 'saya ibu hebat, bayi saya happy, bayi saya kenyang'. Itu bisa meningkatkan keyakinan diri, lalu happy lagi dan hormon oksitosin keluar," kata Farida.

Selain afirmasi positif, Bunda juga perlu mencari informasi dari berbagai sumber yang kredibel. Informasi ini bisa terkait tentang kondisi bayi hingga proses menyusui.

Banner Susu Hamil

2. Body berkaitan tentang kondisi fisik

Setelah melahirkan, Bunda biasanya akan merasa lelah. Untuk meminimalisir baby blues, Bunda perlu menjaga kondisi fisik yang lelah tersebut nih.

Cara menjaga kondisi tubuh bisa dengan konsumsi makanan sehat, beristirahat atau tidur di sela merawat anak. "Sempatkan tidur agar ASI kembali lancar," ujar Farida.

3. Soul untuk membentuk emosi yang positif

Soul atau jiwa memang tidak terlihat. Tapi, ini akan menentukan keberhasilan dari program ASI eksklusif, Bunda.

Soul berkaitan dengan membentuk emosi yang positif dalam diri. Nah, untuk mendapatkan jiwa yang sehat, Bunda dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang positif nih.

"Ketika mengalami positive emotion, otak terkorelasi, dan hormon oksitosin akan aktif. Lakukan kegiatan sehari-hari yang mendatangkan positive emotion ke kita. Sederhana saja, sebatas hanya ingin melamun, lalu tepuk diri sendiri dan bilang, 'Saya hebat, saya kuat juga ya'. Jadi, kita tidak bisa mengharapkan lingkungan untuk selalu support," kata Farida.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda