Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda dengan Diabetes Disebut Berisiko Pakai KB Suntik, Hati-hati Pilih Alat Kontrasepsi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 09 Oct 2024 21:25 WIB

Ilustrasi Suntik KB
Ilustrasi KB suntik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gahsoon

Setiap alat kontrasepsi atau KB memiliki kelebihan dan kekurangan. Tak terkecuali KB suntik tiga bulan yang juga bisa mendatangkan efek samping untuk sebagian bunda yang ingin menggunakannya sebagai cara mencegah kehamilan.

Perlu diketahui ya, KB suntik tiga bulan disebut juga suntik progestin. Menurut ulasan di laman Monitoring Berkualitas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Monika BKKBN), suntik progestin atau suntik 3 bulanan adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin yang disuntikkan setiap tiga bulan.

KB suntik ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dari indung telur dan mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur. Kontrasepsi suntik ini memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam menunda kehamilan, yakni sekitar 97 persen.

Meski bisa menjadi pilihan kontrasepsi yang aman, bukan berarti KB suntik direkomendasikan untuk semua kondisi ya, Bunda. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse (Gangguan Hormon & Berhentinya Haid), Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, mengatakan bahwa Bunda yang memiliki diabetes dengan kadar gula darah tidak terkontrol tidak dianjurkan untuk menggunakan KB suntik tiga bulan.

"Pasien yang mengidap diabetes dengan kadar gula darah tidak terkontrol harus berhati-hari. KB suntik ini dapat memengaruhi kadar gula darah, jadi sulit untuk dikontrol kadar gula darahnya" kata Andon saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

"Tapi kalau kencing manis (diabetes) itu terkontrol, tidak masalah (untuk menggunakan KB suntik ini)," sambungnya.

Kandungan hormon yang digunakan di KB suntik tiga bulan ini juga dapat memicu kenaikan berat badan, Bunda. Kenaikan berat badan yang berlebih bisa mengakibatkan resistensi insulin yang lebih tinggi.

"KB suntik 3 bulan sendiri bisa memengaruhi peningkatan nafsu makan bagi beberapa akseptor kontrasepsi, Bunda. Hal tersebut dapat menyebabkan berat badan bertambah bila Bunda tidak berhasil mengontrol asupan makan," ungkap Andon.

Pengaruh KB suntik dengan diabetes telah diteliti oleh banyak pakar, Bunda. Sebuah studi di Journal of Contraception tahun 2012 menemukan, perempuan dengan obesitas menjadi lebih resisten setelah menerima suntikan Depo-Provera (KB suntik tiga bulan), yang berarti tubuh mereka menjadi kurang efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

Sementara itu, dalam studi yang diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology tahun 2012 menunjukkan bahwa pengidap diabetes dapat mengalami sedikit peningkatan kadar gula darah dan kebutuhan insulin, saat menggunakan suntikan hormon sebagai alat kontrasepsi. Namun sekitar 2,5 tahun, kadar gula darah dan resistensi insulin dapat kembali normal.

Pilihan KB yang aman untuk pengidap diabetes

Ilustrasi Diabetes

Ilustrasi Pengidap Diebetes/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda yang mengidap diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memilih alat kontrasepsi. Menurut ulasan di Open Access Journal of Contraception tahun 2016, perempuan dengan komplikasi diabetes mungkin memerlukan saran dari ahli untuk menilai risiko dan manfaat penggunaan suatu kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal.

Sebenarnya, metode kontrasepsi yang mengandung progesteron, termasuk pil, suntikan, dan implan, secara umum dianggap aman untuk pengidap diabetes. Namun, kadar gula darah sebaiknya dievaluasi atau dalam keadaan terkontrol.

Banner Perbedaan Operasi Caesar

Penggunaan IUD yang mengandung tembaga dan levonorgestrel juga masih dianggap aman. Dalam ulasan di ISRN Obstetrics and Gynecology tahun 2013 menunjukkan bahwa tiga penelitian laboratorium yang dilakukan menganggap IUD jenis ini tidak memengaruhi kondisi diebetes dengan cara apa pun. IUD ini dianggap aman dan efektif digunakan pada perempuan dengan diebets tipe 1 dan tipe 2, meski pada bukti pada diabetes tipe 2 masih terbatas.

Selain beberapa kontrasepsi di atas, ada beberapa pilihan KB yang tergolong aman untuk pengidap diabetes, seperti kondom, IUD non hormonal, dan cincin vagina. Bila Bunda khawatir dengan efek samping KB pada kadar gula darah, ada baiknya konsultasi ke dokter atau rutin melakukan cek kadar gula darah selama menggunakan kontrasepsi.

Demikian penjelasan pilihan kontrasepsi untuk pengidap diabets, termasuk efek samping dari KB suntik. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga efektivitas KB untuk menunda kehamilan, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda