KEHAMILAN
Studi Terbaru: Bahaya Kurang Tidur saat Kehamilan Picu Keterlambatan Perkembangan Saraf Bayi
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 16 Oct 2024 21:30 WIBKurang tidur adalah salah satu keluhan yang umum dialami para Bunda di sepanjang kehamilannya. Keluhan ini sebaiknya segera diatasi karena bisa berdampak buruk pada janin.
Baru-baru ini, studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa kurang tidur selama kehamilan dapat memicu keterlambatan perkembangan saraf bayi, Bunda. Definisi kurang tidur ini adalah waktu tidur ibu hamil yang kurang dari tujuh jam di malam hari.
Dalam studi, para peneliti yang berbasis di Tiongkok ini menganalisis data tidur dari 7.059 pasangan ibu dan anak dari tiga rumah sakit di sana. Anak-anak tersebut dilakukan skrining untuk mengetahui adanya keterlambatan perkembangan dari usia 6 bulan hingga 3 tahun.
"Temuan kami menyoroti pentingnya memerhatikan kualitas tidur selama kehamilan untuk mengurangi risiko masalah kognitif dan perilaku jangka panjang pada anak-anak," kata penulis utama studi Peng Zhu, M.D., dari Anhui Medical University dan MOE Key Laboratory of Population Health Across Life Cycle di Hefei, China, dikutip dari FOX News Network.
"Selain itu, kami menemukan bahwa kadar C-peptida darah di tali pusat, sebagian menjadi penengah dalam hubungan ini, yang menunjukkan bahwa tidur ibu hamil dapat memengaruhi metabolisme glukosa janin dan akibatnya pada perkembangan saraf anak," sambungnya.
Studi ini lalu mengungkapkan bahwa keterlambatan perkembangan saraf yang dialami bayi dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan keterampilan sosial, emosional, perilaku, motorik, kognitif, atau bicaranya. Bila dibandingkan anak perempuan, anak laki-laki memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah tersebut ketika ibu mereka mengalami kurang tidur saat hamil.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa janin laki-laki mungkin lebih sensitif terhadap lingkungan metabolisme yang dipengaruhi oleh pola tidur ibunya," ujar Zhu.
"Informasi tersebut dapat mengarah pada intervensi yang disesuaikan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana faktor prenatal dapat memengaruhi hasil perkembangan saraf secara khusus pada jenis kelamin."
Penelitian ini setidaknya dapat mengukur 'kemungkinan penanda bilologis' dalam perkembangan neurologis anak. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menilai hubungan terkait kurang tidur saat hamil dan masalah perkembangan saraf bayi, Bunda.
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai hubungan ini, tetapi tidur yang cukup diketahui terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan sosial emosional," ujar dokter kandungan dan ginekolog di Miami, Dr. Jillian LoPiano.

Cara mengatasi kurang tidur selama hamil menurut pakar