KEHAMILAN
7 Efek Samping Berhubungan saat Haid, Termasuk Risiko Tertular Penyakit Menular
Kinan | HaiBunda
Selasa, 29 Oct 2024 21:45 WIBEfek samping berhubungan saat haid sangat penting diketahui karena berisiko bagi kesehatan Bunda. Salah satunya bahkan menimbulkan risiko tertular penyakit menular.
Sampai saat ini, boleh atau tidaknya berhubungan seks saat haid juga masih dianggap tabu. Tapi ada yang merasa sah-sah saja selama tidak sedang 'deras', ada juga sebagian lainnya yang justru segan.
Dilansir Everyday Health, berhubungan saat haid sebenarnya boleh saja dilakukan. Tetapi penting untuk menyesuaikan dengan periode haid, yaitu saat sedang sedikit.
Tak semua pasutri merasa nyaman melakukan hubungan seks saat sedang menstruasi. Maka dari itu, sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing.
Berhubungan seks saat haid, benarkah ada manfaatnya?
Dikutip dari Very Well Health, diyakini bahwa berhubungan seks saat menstruasi alias periode seks memiliki beberapa manfaat. Di antaranya meringankan kram dan sakit kepala.
Selain itu, berhubungan seks saat menstruasi juga dapat mempersingkat periodenya. Ini karena otot rahim akan lebih sering berkontraksi.
Kondisi ini membuat jaringan lapisan rahim lebih cepat luruh, sehingga periode haid dapat selesai lebih cepat daripada biasanya.
Efek samping berhubungan saat haid
Meski memiliki manfaat, tapi Bunda wajib tahu apa saja efek samping berhubungan saat haid, ya. Ini juga bisa memicu berbagai risiko kesehatan yang berbahaya jika diabaikan.
Berikut beberapa efek samping berhubungan saat haid:
1. Rasa tidak nyaman
Dikutip dari Healthline, darah haid yang keluar terus-menerus dapat membuat aktivitas seks jadi terasa tidak nyaman. Termasuk juga bisa mengotori seprai, terutama jika aliran darah sedang 'deras'.
Selain mengotori tempat tidur, keluarnya darah ini juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan cemas. Nah, kecemasan ini dapat menghilangkan sebagian atau seluruh rasa rileks dalam berhubungan seks.
Banyak wanita mengalami kram atau nyeri saat haid, yang dapat diperburuk oleh aktivitas seksual.
2. Penularan penyakit
Efek samping berhubungan saat haid berikutnya yakni risiko penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti hepatitis. Virus ini hidup di dalam darah dan dapat ditularkan melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Perlu diketahui bahwa saat menstruasi, serviks sedikit lebih terbuka sehingga meningkatkan risiko infeksi.
3. Kehamilan
Peluang hamil setelah berhubungan seks saat menstruasi tetap ada, meski kemungkinannya sangat kecil.
Peluang kehamilan sangat tinggi jika seks dilakukan pada masa ovulasi, yakni pada pertengahan siklus (sekitar dua pekan sebelum menstruasi). Namun panjang siklusnya bisa berubah-ubah alias tidak menentu.
Dengan demikian, sulit untuk memprediksi waktunya dan kemungkinan hamil dari hubungan seks saat menstruasi akan tetap ada.
Sperma yang masuk ke dalam tubuh wanita juga bisa bertahan hidup selama sekitar tujuh hari.
4. Peningkatan aliran darah haid
Efek samping berhubungan saat haid juga dapat menyebabkan peningkatan aliran darah untuk sementara waktu, karena pembuluh darah rahim tersumbat dan lebih besar kemungkinannya pecah saat berhubungan seks.
5. Vagina kering
Jika Bunda menggunakan tampon, melepasnya tepat sebelum berhubungan seks rentan membuat dinding vagina terlalu kering karena tampon telah menyerap darah dan sebagian besar pelumas alami yang ada.
Dalam situasi ini, aktivitas seks pun bisa membuat tidak nyaman atau bahkan nyeri.
6. Tampon tersangkut
Penggunaan tampon saat berhubungan seks bisa membuatnya terdorong lebih dalam ke dalam vagina dan berisiko menyebabkan infeksi.
Tampon yang tersangkut jauh di dalam saluran vagina mungkin memerlukan bantuan medis segera.
7. Risiko medis lainnya
Beberapa risiko kesehatan terkait hubungan seks saat menstruasi di antaranya endometriosis, infeksi, hingga luka trauma di mulut rahim.
Darah merupakan sumber 'makanan' bagi darah kuman, banyak zat-zat makanan yang terkandung di dalam darah. Darah pun bisa menjadi medium yang sangat baik untuk perkembangbiakan bakteri yang ada di tubuh.
Berapa lama periode haid terjadi?
Periode haid umumnya berlangsung antara 3 hingga 7 hari. Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada masing-masing individu.
Beberapa wanita mungkin mengalami menstruasi yang lebih pendek atau lebih panjang, dan hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor seperti usia, kesehatan, dan pola hidup. Rata-rata siklus menstruasi berlangsung sekitar 28 hari, tetapi siklus yang berkisar antara 21 hingga 35 hari juga dianggap normal.
Apabila ada perubahan yang signifikan dalam durasi atau pola haid, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Termasuk jika terlanjur melakukan hubungan seks saat haid dan ada perubahan siklus sesudahnya.
Jadi, lebih baik untuk sabar menunggu hingga periode haid selesai agar aktivitas seks bisa lebih nyaman dilakukan dan minim risiko masalah kesehatan ya, Bunda.
Penting untuk berkomunikasi dengan pasangan dan mempertimbangkan kenyamanan masing-masing. Jika ada kekhawatiran tentang efek samping berhubungan saat haid atau masalah lain yang berkaitan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Sulit Hamil karena Menstruasi Tidak Teratur, Benarkah?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018
TERPOPULER
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!
9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya
Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jawaban Nyoman Paul Disinggung soal Rencana Nikah dengan Keisya Levronka
-
Beautynesia
Masuk Jajaran Populer di Netflix, Happy Gilmore 2 Kantongi 46 Juta Penonton
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto Syahrini Rayakan Ulang Tahun di Jakarta, Terungkap Isi Rumah Mewahnya
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Hotel dan Resort Favorit di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga