
kehamilan
15 Tanda Proses Pembuahan Berhasil dan Sedang Terjadi
HaiBunda
Senin, 01 Jan 2024 19:00 WIB

Daftar Isi
Proses pembuahan yang berhasil dapat dikenali dengan perubahan tubuh yang Bunda alami. Tanda proses pembuahan berhasil dan sedang terjadi sebaiknya Bunda ketahui untuk memastikan ada atau tidaknya kehamilan.
Perlu diketahui, agar pembuahan dapat terjadi, ovarium harus terlebih dahulu melepaskan sel telur yang matang selama ovulasi. Sel telur dibuahi oleh sperma di saluran reproduksi, kemudian dikirim ke rahim melalui saluran tuba. Kebanyakan perempuan kemungkinan besar tidak akan mengalami gejala kehamilan sampai implantasi terjadi, yang biasanya terjadi 6-12 hari setelah pembuahan.
Implantasi sendiri merupakan proses ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke dalam lapisan rahim dan mulai membentuk plasenta dan embrio. Beberapa perempuan umumnya akan merasakan tanda-tanda tertentu saat implantasi terjadi, dan yang paling umum adalah kram dan perdarahan, tetapi cenderung tidak kentara.
“Memang, gejala implantasi terkadang bisa disalah artikan sebagai menstruasi dini, yang bisa jadi tidak jelas dan tidak spesifik,” menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Atlantic Medical Group Women's Health di New Jersey, Chloe Acevedo, M.D., dikutip dari Parents.
Tanda-tanda proses pembuahan berhasil
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, 15 tanda proses pembuahan berhasil dan sedang terjadi yang umum dirasakan tubuh:
1. Perdarahan
Perdarahan implantasi adalah tanda umum dari pembuahan yang berhasil. Beberapa sumber mengklaim bahwa sepertiga dari seluruh wanita yang hamil mengalami pendarahan implantasi. Namun, hal ini masih belum didukung oleh penelitian lebih lanjut, Bunda.
Dikutip dari Healthline, hingga 25 persen wanita mengalami perdarahan atau bercak pada trimester pertama, dan implantasi merupakan salah satu penyebabnya. Perdarahan ini bisa membingungkan karena mungkin terjadi sekitar waktu haid dimulai.
Umumnya, perdarahan implantasi terjadi beberapa hari hingga seminggu sebelum periode menstruasi. Bercak ini bisa terjadi satu kali, atau berlangsung selama beberapa jam, atau bahkan hingga 3 hari. Tidak seperti haid, bentuk darah implantasi tampak seperti flek yang berwarna cokelat kemerahan, merah muda, atau hitam dan biasanya.
"Wanita hamil harus bisa membedakan flek yang keluar dan warnanya. Jika warna adalah merah terang disertai gumpalan dan sakit luar biasa, itu artinya pendarahan yang mengarah pada kehamilan ektopik, molar, atau keguguran. Jadi harus segera dibawa ke dokter untuk ditangani," ujar penulis buku The Smart Mother's Guide to Better Pregnancy, Dr.Linda Burke-Galloway, M.D.
2. Kram
Bukan rahasia lagi bahwa kehamilan dapat menyebabkan perubahan hormon yang cepat. Lebih khusus lagi saat Bunda mengalami implantasi.
Saat mengalami perubahan hormonal ini, Bunda akan mengalami kram ringan. Kram ini dapat disertai dengan perdarahan implantasi. Seringkali, kram yang disertai perdarahan implantasi ini dianggap sebagai tanda haid.
Kram atau nyeri punggung bagian bawah perlu mendapatkan perhatian lebih. Selain mengindikasikan proses pembuahan berhasil, tanda ini juga bisa berarti keguguran dini. Demikian seperti dikutip dari Medical News Today.
3. Perubahan lendir serviks
Sekitar waktu implantasi, Bunda mungkin melihat beberapa perubahan pada lendir serviks. Ya, selama ovulasi, bentuk dan tekstur lendir serviks cenderung berubah menjadi bening, elastis, dan licin (seperti putih telur).
Setelah implantasi terjadi, lendir mungkin memiliki tekstur yang lebih kental, 'lebih kenyal', dan berwarna bening atau putih. Bila terjadi kehamilan, produksi lendir serviks akan meningkat karena peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke area vagina. Di trimester pertama, lendir akan meningkat sebagai upaya untuk menghilangkan sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina untuk membantu mencegah infeksi.
4. Perut kembung
Meningkatnya hormon progesteron yang terjadi di awal kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan. Hal ini bisa membuat perut terasa kembung.
Namun seperti yang diketahui, perut kembung juga bisa menjadi gejala umum menstruasi. Hormon progesteron juga akan meningkat ketika waktu haid sudah dekat.
Saat kehamilan benar-benar terjadi, perut kembung akan lebih sering muncul di trimester pertama, dan mungkin bertambah buruk selama trimester ketiga. Memasuki minggu ke-29, janin akan 'mengambil' lebih banyak ruang dan menekan organ di sekitarnya sehingga menyebabkan perut kembung.
![]() |
5. Payudara lembut
Setelah implantasi, kadar human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron meningkat dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan payudara terasa sangat sakit.
Meskipun banyak perempuan mengalami pembengkakan atau nyeri payudara sebelum menstruasi, hal ini mungkin lebih terlihat dari biasanya pada awal kehamilan.
6. Mual
Mual dapat dibilang tanda awal kehamilan yang paling umum. Mual atau morning sickness dapat terjadi kapan saja sepanjang hari dan disertai muntah. Peningkatan kadar progesteron setelah implantasi bisa membuat Bunda merasa lebih mual. Tapi sekali lagi, tanda ini terjadi sekitar minggu ke 4 atau 5 kehamilan, atau kira-kira saat perempuan terlambat menstruasi.
Hormon progesteron dapat memperlambat pencernaan, yang pada akhirnya menyebabkan mual. Meningkatnya kadar hCG dan indera penciuman yang lebih sensitif selanjutnya dapat memperburuk mual.
7. Sakit kepala
Sakit kepala memang bukan menjadi tanda pasti pembuahan berhasil. Tetapi, gejala ini bisa dirasakan ketika implantasi terjadi, Bunda.
Bila kehamilan benar terjadi, maka kadar hormon yang meningkat pesat, terutama progesteron, dapat menyebabkan sakit kepala.
8. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati merupakan salah satu tanda proses pembuahan berhasil dari segi psikologis. Tanda ini mungkin tidak dialami semua perempuan saat atau setelah implantasi.
Perubahan suasana hari dapat terjadi karena peningkatan hormon estrogen, progesteron, serta hCG, meningkat. Bunda mungkin menjadi lebih emosional selama prosesnya.
Perubahan mood kerap dikaitkan dengan tanda haid alias premenstual syndrome (PMS). Sehingga, lagi-lagi ibu hamil sering keliru mengiranya sebagai tanda haid.
9. Implantation dip
Meskipun istilah ini terdengar aneh, 'implantation dip' mengacu pada penurunan suhu basal tubuh selama satu hari, yang dapat terjadi akibat implantasi. Ya, perubahan suhu tubuh bisa menjadi tanda proses pembuahan sedang berlangsung atau kehamilan memang terjadi.
Biasanya, suhu tubuh turun sebelum ovulasi dan kemudian meningkat, lalu turun lagi sebelum menstruasi dimulai. Tapi pada kondisi hamil, suhu tubuh akan tetap tinggi. Hormon progesteron yang diproduksi setelah ovulasi akan meningkatkan suhu, yang merupakan dasar dari grafik suhu tubuh basal.
10. Areola menjadi gelap
Perubahan hormon selama implantasi juga dapat mempengaruhi sel-sel puting susu, yang disebut melanosit, sehingga menyebabkan areola menjadi gelap. Selain tanda pembuahan berhasil, perubahan warna areola ini juga menjadi tanda khas kehamilan.
Banyak Bunda tidak menyadari perubahan pada payudaranya di awal kehamilan. Biasanya, perubahan akan mulai terlihat jelas di akhir kehamilan sebagai persiapan untuk menyusui usai melahirkan.
11. Kelelahan
Saat tubuh bersiap untuk menampung bayi di dalam rahim, Bunda mungkin akan merasa lebih lelah dari biasanya.
Kelelahan dapat terjadi karena peningkatan hormon progesteron dan meningkatnya kebutuhan energi saat tubuh melakukan pekerjaan untuk mengembangkan kehamilan. Kelelahan adalah hal yang wajar saat pembuahan berhasil atau sedang berlangsung. Sebab, Bunda juga mengalami keluhan fisik lainnya.
12. Konstipasi
Konstipasi adalah masalah umum yang dialami saat proses pembuahan berhasil dan terjadi kehamilan. Kadar hormon progesteron yang naik bisa membuat Bunda mengalami sembelit.
Perubahan hormon ini dapat menyebabkan makanan menjadi lebih lambat saat melewati usus. Untuk meringankan masalah ini, perbanyak lah minum air putih, olahraga, dan konsumsi makanan berserat tinggi.
13. Perubahan nafsu makan
Implantasi yang berhasil bisa menandakan kehamilan. Nah, salah satu tandanya adalah perubahan nafsu makan. Bunda bisa menjadi sering lapar karena terjadi peningkatan hormon progesteron yang memengaruhi kerja ghrelin dan leptin, yakni hormon pemicu lapar dan kenyang.
Saat ada janin di rahim, otak memerintahkan tubuh untuk mengaktifkan hormon lapar karena makanan yang dikonsumsi ibu turut dialirkan ke janin.
14. Periode haid yang terlewat
Gejala awal kehamilan dan implantasi berhasil yang paling jelas adalah periode haid yang terlewat. Kebanyakan perempuan akan memeriksakan kehamilan dengan test pack setelah telat haid.
Meski begitu, tidak semua yang terlambat haid pasti hamil ya. Pemicu telat haid juga bisa karena stress atau penggunaan obat tertentu.
15. Banyak buang air kecil
Kebiasaan buang air kecil memang bisa menjadi tanda pembuahan berhasil. Tapi mungkin tidak dialami semua perempuan.
Biasanya, tanda ini mulai sering dialami di usia kehamilan 2 minggu. Hormon kehamilan yang meningkat setelah implantasi dapat menyebabkan Bunda sering buang air kecil.
Perubahan hormonal juga dapat menyebabkan peningkatan volume darah yang menyebabkan ginjal memproduksi cairan. Kebiasaan sering buang air kecil umumnya akan mulai berkurang di trimester kedua.
Demikian 15 tanda pembuahan berhasil dan sedang berlangsung hingga terjadi kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apakah Darah Implantasi Berlendir? Simak Tekstur dan Perubahan yang Dirasakan

Kehamilan
Darah Implantasi Seperti Apa? Ciri Flek Darah di Awal Hamil & Penyebab Bisa Terjadi

Kehamilan
Mengenal Darah Implantasi, Flek Awal Kehamilan: Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya

Kehamilan
5 Penyebab Perdarahan di Awal Kehamilan, Apakah Selalu Jadi Tanda Keguguran?

Kehamilan
4 Tahapan Proses Kehamilan Setelah Berhubungan Intim


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda