HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Hidrops Fetalis Kondisi yang Bisa Sebabkan Bayi Meninggal setelah Dilahirkan, Dapatkah Dicegah?

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Sabtu, 14 Dec 2024 16:40 WIB
Mengenal Hidrops Fetalis Kondisi yang Bisa Sebabkan Bayi Meninggal setelah Dilahirkan, Dapatkah Dicegah?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis

Masalah hidrops fetalis saat kehamilan perlu diperhatikan lho, Bunda. Sebab, kondisi hidrops fetalis dapat berpengaruh pada janin yang dikandung Bunda.

Hidrops fetalis adalah kondisi serius yang terjadi ketika cairan abnormal menumpuk di dua atau lebih area tubuh janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

Jenis hidrops fetalis

Terdapat dua jenis hidrops fetalis, yaitu immune hidrops fetalis dan nonimmune hidrops fetalis yang perlu Bunda pahami dilansir dari laman Medlineplus.


1.  Immune hidrops fetalis

Immune hidrops fetalis biasanya terjadi akibat inkompatibilitas Rh yang parah, suatu kondisi yang dapat dicegah. Pada inkompatibilitas Rh, ibu yang memiliki golongan darah Rh negatif menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah bayi yang memiliki golongan darah Rh positif. 

Antibodi ini kemudian menyeberang ke plasenta, yang menyebabkan kehancuran sejumlah besar sel darah merah pada janin, kondisi ini dikenal dengan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.

Kehancuran sel darah merah yang berlebihan menyebabkan penumpukan cairan di tubuh janin, yang mengakibatkan pembengkakan tubuh (edema). Pembengkakan ini dapat mengganggu fungsi organ-organ tubuh janin dan menyebabkan masalah kesehatan serius.

2. Nonimmune hidrops fetalis

Nonimmune hidrops fetalis lebih umum terjadi dan menyumbang hingga 90 persen dari seluruh kasus hidrops fetalis. Kondisi ini terjadi ketika suatu penyakit atau gangguan medis mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur cairan.

Penyebab hidrops fetalis

Mengutip laman WebMD, hidrops fetalis bukan lah suatu penyakit tersendiri. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi medis lainnya yang berbeda. 

Terdapat beberapa kondisi medis dan komplikasi yang dapat menyebabkan hidrops fetalis, di antaranya: 

  1. Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Kondisi ini dikenal sebagai eritroblastosis fetalis yaitu kelainan darah yang terjadi saat golongan darah ibu dan bayi tidak cocok.
  2. Anemia berat. Anemia merupakan kelainan darah yang terjadi ketika tubuh memiliki sel darah merah lebih sedikit dari biasanya.
  3. Infeksi. Apabila terdapat infeksi yang hadir saat lahir maka dapat menyebabkan hidrops fetalis.
  4. Cacat jantung dan paru-paru. Jika jantung dan paru-paru bayi tidak berkembang dengan baik, dapat menyebabkan terjadinya hidrops fetalis.
  5. Cacat lahir dan kelainan bawaan. Beberapa bayi lahir dengan kondisi cacat lahir, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hidrops fetalis.
  6. Penyakit hati. Apabila Si Kecil memiliki permasalahan pada hati seperti, penyakit kuning, maka dapat menyebabkan hidrops fetalis.

Gejala hidrops fetalis

Gejala hidropos fetalis tergantung pada tingkat keparahan kondisinya Bunda. Bentuk ringan dapat menyebabkan pembengkakan hati dan perubahan warna kulit (pucat).

Selain itu, bentuk yang lebih parah juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, memar atau bintik-bintik ungu seperti memas pada kulit, jantung, anemia berat, jaundice (penyakit kuning) yang parah dan pembengkakan seluruh tubuh. 

Diagnosis hidrops fetalis

Sementara untuk mendiagnosis hidrops fetalis dibutuhkan pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang dilakukan selama kehamilan. Pemeriksaan USG ini dapat menunjukkan sebagai berikut. 

  • Tingkat cairan amnion yang tinggi.
  • Plasenta yang abnormally besar.
  • Cairan yang menyebabkan pembengkakan di dalam dan sekitar organ janin, termasuk hati, limpa, jantung, atau area paru-paru.
  • Amniosentesis dan USG yang sering dilakukan akan digunakan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi ini.

Pengobatan hidrops fetalis

Untuk pengobatan  tergantung pada penyebabnya. Selama kehamilan, perawatan dapat Bunda lakukan seperti:

  • Obat untuk menyebabkan persalinan dini dan kelahiran bayi.
  • Operasi caesar dini jika kondisi memburuk.
  • Pemberian darah ke bayi di dalam rahim (transfusi darah janin intrauterin).

Sementara itu, perawatan untuk bayi yang baru lahir ada beberapa cara yaitu:

  • Untuk hidrops imun, transfusi langsung sel darah merah yang cocok dengan golongan darah bayi.
  • Transfusi tukar untuk menghilangkan zat yang menghancurkan sel darah merah juga dapat dilakukan.
  • Menghilangkan cairan berlebih di sekitar paru-paru dan organ perut dengan jarum.
  • Obat untuk mengontrol gagal jantung dan membantu ginjal mengeluarkan cairan berlebih.
  • Metode untuk membantu bayi bernapas, seperti alat bantu pernapasan (ventilator).

Itulah beberapa penjelasan mengenai kondisi hidrops fetalis ya Bunda. Semoga informasi tentang hidrops fetalis bermanfaat ya Bunda.

 

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Manfaat Ibu Hamil Rutin Konsumsi Vitamin D

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda

Mom's Life Amira Salsabila

Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?

Kehamilan Melly Febrida

Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit

Menyusui Annisa Aulia Rahim

5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Anggun dan Suami Bule Rayakan Wedding Anniversary di Bali, Intip Potret Romantisnya

Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog

Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit

Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?

5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK