Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Penyebab Hydrops Fetalis, Penyakit Langka yang Mengancam Nyawa Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 14 Mar 2022 19:11 WIB

Kehamilan
Penyebab Hydrops Fetalis, Penyakit Langka yang Mengancam Nyawa Janin/ Foto: iStock
Jakarta -

Bunda sedang merencanakan kehamilan? Ketahui dulu yuk komplikasi yang bisa terjadi selama kehamilan dan pada janin. Salah satunya adalah penyakit langka hidrops fetalis.

Hidrops fetalis adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa, di mana terjadi penumpukan cairan yang tidak normal di dalam organ janin atau bayi baru lahir. Penumpukan cairan ini dapat terjadi di jaringan di sekitar paru-paru, jantung, perut, atau di bawah kulit.

"Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari kondisi medis lain yang memengaruhi cara tubuh dalam mengelola cairan", kata dokter anak Karen Gill, M.D. dilansir Healthline.

Hidrops fetalis hanya terjadi pada 1 dari setiap 1.000 kelahiran. Jika janin pada kehamilan sebelumnya pernah mengalami hidrops fetalis, maka dokter mungkin akan menginduksi persalinan dini untuk melahirkan bayi.

Bayi yang lahir dengan hidrops fetalis mungkin memerlukan transfusi darah dan perawatan lain untuk menghilangkan kelebihan cairan. Namun meski dengan pengobatan, lebih dari separuh bayi dengan hidrops fetalis akan meninggal sesaat sebelum atau setelah dilahirkan, Bunda.

Tipe dan penyebab hidrops fetalis

Ada dua jenis hidrops fetalis yang perlu Bunda ketahui, yakni:

1. Hidrops fetalis non-imun

Hidrops fetalis non-imun merupakan kondisi yang yang paling umum terjadi pada janin. Kondisi ini terjadi ketika ada penyakit lain mengganggu kemampuan bayi untuk mengatur cairan dalam tubuhnya.

Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hidrops fetalis non-imun:

  • Anemia berat, termasuk talasemia
  • Perdarahan janin (hemorrhage)
  • Cacat jantung atau paru-paru pada bayi
  • Kelainan genetik dan metabolisme, termasuk sindrom Turner dan penyakit Gaucher
  • Infeksi virus dan bakteri, seperti penyakit Chagas, parvovirus B19, cytomegalovirus (CMV), toksoplasmosis, sifilis, dan herpes
  • Malformasi vaskular
  • Tumor

Dalam beberapa kasus, penyebab hidrops fetalis tidak diketahui.

2. Hidrops fetalis imun

Hidrops fetalis imun biasanya terjadi ketika golongan darah ibu dan janin tidak cocok satu sama lain atau dikenal sebagai ketidakcocokan Rh (Rhesus). Pada kondisi ini, sistem kekebalan Bunda dapat menyerang dan menghancurkan sel darah merah janin.

"Kasus ketidakcocokan Rh yang parah dapat menyebabkan hidrops fetalis," ujar Gill.

Hidrops fetalis imun termasuk jarang terjadi, terutama sejak penemuan obat imunoglobulin Rh (RhoGAM). Obat ini diberikan kepada Bunda hamil yang berisiko mengalami ketidakcocokan Rh untuk mencegah komplikasi kehamilan.

KehamilanIlustrasi Kehamilan/ Foto: iStock

Diagnosis hidrops fetalis

Dilansir Very Well Family, diagnosis hidrops fetalis dapat diketahui dari pemeriksaan ultrasound dan membutuhkan adanya cairan abnormal, setidaknya di dua area tubuh janin. Untuk menentukan jenis hidrops fetalis, darah Bunda dan janin (amniosentesis) akan diuji.

"Diagnosis hidrops fetalis ini telah dilakukan lebih dari 90 kasus sebelum bayi lahir," kata dokter obgyn, Anita Sadaty, MD.

Setelah diagnosis ditegakkan, tes lain akan dilakukan untuk menentukan penyebab dasar hidrops fetalis, sehingga dapat diketahui pengobatan yang tepat. Tes ini mencakup ekokardiogram janin, pengujian infeksi atau kondisi bawaan, dan tes genetik.

Gejala hidrops fetalis

Tanda atau gejala hidrops fetalis bisa dialami Bunda selama hamil, yakni:

  • Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion)
  • Plasenta tidak normal, yakni tebal atau besar
  • Organ limpa, jantung, atau hati janin mungkin akan membesar
  • Cairan terlihat mengelilingi jantung atau paru-paru

Bayi yang lahir dengan hidrops fetalis mungkin memiliki gejala berikut:

  • Kulit pucat
  • Memar di tubuh
  • Pembengkakan parah (edema), terutama di perut
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Kesulitan bernafas
  • Penyakit kuning yang parah

Satu gejala yang muncul bukan berarti bayi sudah pasti mengidap hidrops fetalis ya, Bunda. Diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi janin dan bayi.

KehamilanPemeriksaan Kehamilan/ Foto: iStock

Komplikasi hidrops fetalis

Hidrops fetalis perlu ditangani dengan tepat ya, Bunda. Perawatan dan penanganan segera perlu dilakukan untuk menghindari kematian janin.

Nah, berikut komplikasi hidrops fetalis yang dapat terjadi selama kehamilan:

  1. Cairan di sekitar jantung dan paru-paru dapat memengaruhi pernapasan dan fungsi jantung janin.
  2. Risiko persalinan prematur meningkat karena kelebihan cairan ketuban.
  3. Gangguan pernapasan yang parah.
  4. Gula darah rendah bisa menyebabkan risiko bayi kejang dan kemungkinan cedera otak.
  5. Paru-paru kurang berkembang karena terbatasnya ruang di organ, disebabkan bengkak atau kelebihan cairan.

Risiko dapat bervariasi tergantung pada penyebab hidrops fetalis dan di mana cairan menumpuk, Bunda. Untuk mengurangi risiko komplikasi, Bunda perlu konsultasi dengan dokter.

Pengobatan dan penanganan hidrops fetalis

Hidrops fetalis biasanya tidak dapat diobati selama kehamilan. Terkadang, dokter akan memberikan transfusi darah ke janin (intrauterin) untuk meningkatkan kemungkinan bayi bertahan sampai lahir.

Dalam kebanyakan kasus, dokter perlu melakukan persalinan lebih awal untuk menyelamatkan bayi. Cara ini dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan untuk menginduksi persalinan atau dengan operasi caesar darurat.

Setelah bayi lahir, perawatan intensif kembali dibutuhkan untuk mengatasi kelebihan cairan di sekitar paru-paru, jantung, atau perut bayi. Bayi juga akan menggunakan alat bantuan pernapasan dan diberikan obat-obatan untuk mengatasi kondisinya.

Simak juga tanda dan pencegahan preeklampsia, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda