KEHAMILAN
Kisah Bunda Terpaksa Melahirkan 9 Minggu Lebih Awal karena Alami Keluhan Ringan Ini
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 14 Feb 2025 19:40 WIBSeorang ibu dua anak dari New Jersey, Jennifer Tavares, terpaksa melahirkan 9 minggu lebih awal dari hari perkiraan lahir (HPL). Semua bermula ketika Tavares terbangun dengan sakit kepala.
Tavares mengira sakit kepala yang dialaminya itu sebagai gejala umum. Ia masih bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit New Jersey, dan sakit kepala sebagai ibu pekerja bukanlah sesuatu yang tidak normal.
Tavares menyadari sesuatu ada yang salah ketika ia menemukan pembengkakan di tubuhnya. Ia memesan sendiri tensimeter.
"Saya mulai menyimpulkan bahwa ini bukanlah sesuatu yang normal bagi saya, dan itu bukanlah sesuatu yang normal untuk kehamilan,' kata Tavares dilansir dari Dailymail.
Sakit kepala yang dialami Tavares semakin parah. Ia menduga mengalami preeklamsia yakni kondisi tekanan darah tinggi yang terus menerus yang berkembang selama kehamilan, atau periode pasca persalinan.
Baca Juga : Preeklamsia |
Menurut Preeclampsia Foundation, kebanyakan perempuan melahirkan bayi yang sehat dan pulih sepenuhnya. Namun, pada Tavares bisa mengancam jiwa dirinya dan bayi.
Saat tensimeter tiba, Tavares memeriksakan tekanan darahnya dan hasilnya angkanya tinggi dan terus meningkat.
Saat itu, usia kandungan Tavares masil 31 minggu. Tapi gejala yang tidak umum ini mengarah pada diagnosis preeklamsia yang membuatnya harus melahirkan segera.
Ia dan suaminya pergi ke Morristown Medical Center, rumah sakit tempat ia bekerja, dan di sanalah ia didiagnosis menderita preeklamsia.
Tim medis bekerja selama tiga hari untuk menstabilkan kondisinya. Namun akhirnya, Tavares harus melahirkan putranya sembilan minggu lebih awal karena risiko preeklamsia yang ditimbulkannya.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh serta kejang hingga kematian. Tavares telah didiagnosis dengan fitur parah, yang berarti tekanan darahnya yang sangat tinggi menimbulkan risiko komplikasi besar yang lebih tinggi.
"Pada beberapa perempuan setelah melahirkan, tekanan darah dapat membaik dan menjadi normal," kata Dr. Amy Ahnert, ahli jantung Tavares dan direktur Program Jantung Wanita di Morristown Medical Center.
"Sayangnya, dengan Jen, yang terjadi adalah sebaliknya."
Gejala Tavares terus memburuk, dan ia dipindahkan ke bagian jantung dari bagian kebidanan.
"Saya sangat beruntung karena memiliki sedikit pengetahuan untuk dapat membantu diri sendiri," kata Tavares.
(pri/pri)
9 Tanda ibu hamil akan melahirkan