Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kabar Bayi Terkecil di Dunia, Dulu Lahir 212 gr & Diprediksi Sulit Bertahan Hidup

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 10 Aug 2021 19:43 WIB

Kaki Bayi
Bayi Terkecil Seberat 212 Gram Lahir dengan Selamat Usai Ibu Alami Preeklamsia/ Foto: iStock

Bunda, msih ingat dengan bayi terkecil di dunia asal Singapura? Usai 13 bulan menjalani perawatan di rumah sakit National University Hospital (NUH) Singapura, Kwek Yu Xuan akhirnya pulang ke rumah. Kwek Yu Xuan adalah bayi terkecil di dunia yang lahir dengan berat 212 gram atau 7,47 ons dan panjang 24 cm.

Ibu Yu Xuan melahirkan putrinya itu di usia kehamilan 25 minggu. Yu Xuan lahir dengan operasi caesar setelah sang Bunda didiagnosis mengalami preeklamsia. Kondisi ini bisa merusak organ vital Yu Xuan dan membahayakan ibunya.

Setelah lahir, Yu Xuan mendapatkan perawatan eksklusif di rumah sakit. Perawatannya menggunakan berbagai jenis mesin untuk bertahan hidup, Bunda.

Dokter mengatakan bahwa kesehatan dan perkembangan Yu Xuan cukup baik di bawah perawatan medis. Ia pun diperbolehkan pulang ke rumah setelah 13 bulan di RS.

Tanaman hias Janda BolongTanaman hias Janda Bolong/ Foto: Mia Kurnia Sari

Meski begitu, Yu Xuan diketahui tetap membutuhkan alat bantu pernapasan di rumah. Ia masih mengidap penyakit paru-paru kronis. Dokter berharap kondisi Yu Xuan berangsur pulih seiring berjalannya waktu.

Saat Yu Xuan lahir, dia memiliki peluang yang sulit untuk bertahan hidup. Namun, Yu Xuan membuktikan bahwa dirinya kuat untuk bertahan hidup, bahkan di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Lahir dengan komplikasi kesehatan, Yu Xuan telah menginspirasi banyak orang dengan kehadiran dan pertumbuhannya yang baik. Ini menjadikannya bayi 'COVID-19' yang luar biasa. Seperti secercah harapan di tengah kekacauan," kata pihak rumah sakit dalam pernyataannya, dikutip dari BBC.

Yu Xuan kini memiliki berat 6,3 kg. Ia tumbuh menjadi bayi yang sehat dan dengan badan yang sudah berisi.

Selama dirawat di rumah sakit, biaya pengobatan Yu Xuan banyak dibantu oleh penggalangan dana yang dikumpulkan orang tuanya. Kelahiran Yu Xuan sempat menjadi sorotan di media lokal beberapa waktu lalu.

Yu Xuan pun dinobatkan sebagai bayi terkecil di dunia mengalahkan pemegang rekor sebelumnya di Amerika Serikat. Menurut University of Iowa's Tiniest Babies Registry, seorang anak perempuan lahir dengan berat 245 gram tahun 2018 lalu.

Kondisi preeklamsia yang dialami ibu Yu Xuan memang bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

Simak juga penjelasan dokter tentang penyebab preeklamsia, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PREEKLAMPSIA BISA MENGAKIBATKAN BAYI LAHIR PREMATUR

Baby, Newborn, Hand, Pregnant, Sleeping

Bayi Terkecil Seberat 212 Gram Lahir dengan Selamat Usai Ibu Alami Preeklamsia/ Foto: iStock

Preeklamsia perlu diwaspadai saat kehamilan ya, Bunda. Menurut dr. Ilham Utama Surya, SpOG dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, preeklamsia adalah kelainan pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan banyak protein dalam urine. Kondisi ini umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Preeklamsia dapat mengancam nyawa Bunda dan buah hati. Kondisi ini pun bisa mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim.

"Pada janin dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim hingga kematian. Dapat juga mengakibatkan bayi prematur karena tatalaksana preeklamsia adalah melahirkan plasenta," kata Ilham kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Selama kehamilan, preeklamsia dapat ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, terjadi proteinuria trombositopenia, gangguan ginjal kreatinin lebih dari 1,1 mg/dl, gangguan fungsi hati peningkatan enzim transaminase, edema paru, keluhan sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual, dan muntah.

Preeklamsia perlu ditangani oleh dokter untuk mencegah risiko pada Bunda dan janin. Untuk pencegahan, dokter biasanya memberikan kalsium dan aspirin.

"Menurut Cochrane, kalsium terbukti menurunkan angka kejadian preeklamsia. Sementara itu, dari penelitian Rolnik dijelaskan bahwa efektivitas pemberian aspirin dosis rendah sejak trimester satu menurunkan angka kejadian preeklamsia sebanyak 60 persen," ujar Ilham.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda