KEHAMILAN
Berapa Lama Batas Telat Haid yang Perlu Diwaspadai?
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 08 Apr 2025 10:50 WIBTelat haid tak selalu karena hamil. Ada sejumlah perempuan yang mengalami telat haid karena beberapa alasan. Ketahui berapa lama batas telat haid yang perlu Bunda waspadai.
Tahirah Redhead, asisten dokter bersertifikat yang mengkhususkan diri dalam kebidanan dan ginekologi, mengatakan bahwa haid yang terlambat beberapa hari biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, keterlambatan beberapa minggu bisa menjadi tanda kehamilan atau kondisi yang mendasarinya.
Batas telat haid dan tanda harus ke dokter
Secara umum, siklus haid normal berkisar antara 21 hingga 35 hari. Jika Bunda tidak memiliki kondisi yang diketahui memengaruhi siklus menstruasi, haid akan dimulai dalam waktu 24 hingga 38 hari dari haid terakhir, tergantung pada siklus biasanya.
Jika haid terlambat lebih dari 5-7 hari dari jadwal biasanya, ini bisa dianggap sebagai telat haid. Namun, jika haid tidak datang selama 3 bulan atau lebih, kondisi ini disebut amenorrhea dan perlu diperiksakan ke dokter.
Baca Juga : Ketahui Batas Telat Haid Tanda Dinyatakan Hamil |
"Jika Anda terlambat 7 hari dari tanggal perkiraan, maka haid Anda dianggap terlambat. Setelah 6 minggu, Anda dapat menganggap telat haid Anda sebagai missed period," kata Redhead dilansir dari Healthline.
Menurut Redhead, jika haid terlambat satu atau dua hari dari biasanya, kemungkinan besar hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Variasi dalam menstruasi dapat terjadi karena berbagai alasan.
Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda yang harus diwaspadai, antara lain:
- Nyeri perut hebat yang tidak biasa.
- Pendarahan abnormal atau flek berkepanjangan.
- Gejala lain seperti rambut rontok, jerawat parah, atau perubahan berat badan drastis.
Penyakit yang bisa memicu telat haid
Telat haid bisa dipicu beberapa kondisi medis, antara lain:
1. Perubahan berat badan
Telat haid bisa disebabkan perubahan berat badan. Misalnya saja kenaikan atau penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba dan signifikan.
Seorang perempuan yang mengalami obesitas memang tak jarang yang mengalami masalah menstruasi, hal tersebut karena meningkatnya hormon. Cara mengatasi telat haid akibat obesitas adalah dengan menjaga pola makan dan berolahraga.
Sementara, penurunan berat badan bisa disebabkan karena olahraga terlalu berlebihan atau melakukan latihan intensif yang berlebih.
Berat badan yang turun drastis juga bisa terjadi karena stres sehingga mengganggu kinerja hormon. Cara mengatasi telat haid akibat penurunan berat badan drastis adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan jika perlu konsultasikan dengan dokter.
2. Aktivitas fisik berlebihan
Olahraga berlebihan, terutama pada atlet, dapat menyebabkan amenorrhea atletik. Kondisi ini terjadi karena tubuh mengalami stres fisik yang tinggi, sehingga memengaruhi produksi hormon.
3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Bunda dengan PCOS mungkin mengalami telat haid, karena penderita PCOS sering memiliki folikel tambahan yang membuat siklus haid menjadi lebih lama.
Ketika Bunda memiliki PCOS, sel telur mungkin akan keluar terlambat. Tidak ada telur yang dilepaskan berarti tak menstruasi.
4. Penyakit kronis
Penyakit kronis yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi Bunda, termasuk telat haid. Ada pun beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab telat haid, antara lain: Tumor hipofisis, penyakit kelenjar adrenal, kista ovarium, dan disfungsi hati.
5. Masalah tiroid
Menurut U.S. Department of Health and Human Services Office on Women's Health, penyakit tiroid dapat menyebabkan masalah pada siklus haid. Ini karena hormon tiroid membantu mengontrol siklus haid.
Hormon tiroid yang tidak seimbang dapat menyebabkan menstruasi tak teratur, termasuk telat haid.
6. Menopause dini
Menopause biasa terjadi di usia kisaran 45 hingga 55 tahun, tapi sejumlah perempuan mengalami menopause di usia 40 tahun dan ini disebut perimenopause. Faktor penyebab telat haid ini dapat terjadi karena persediaan sel telur menipis.
7. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Alat kontrasepsi hormonal bisa menyebabkan telat haid, karena kandungan hormon esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat mengakibatkan lapisan rahim menipis sehingga tidak ada cukup ruang untuk mengakibatkan haid.
Telat haid karena penggunaan alat kontrasepsi ini umumnya tidak berbahaya. Tetapi untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya Bunda tetap berkonsultasi kepada dokter kandungan.
Cara menghitung telat haid dan dikatakan hamil
Dilansir Mayoclinic, siklus menstruasi ini dihitung dari hari pertama haid pertama ke hari pertama haid berikutnya. Namun setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda.
Normalnya, aliran menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari dan berlangsungnya selama 2 hingga 7 hari. Namun, ada juga yang mengatakan siklus menstruasi itu rata-rata 24 hingga 38 hari.
Untuk menghitung telat haid, Bunda dapat mencatat tanggal hari pertama haid terakhir. Jika haid tidak datang setelah 5-7 hari dari jadwal biasanya, Bunda bisa melakukan tes kehamilan.
Menurut American Pregnancy Association, tes kehamilan dapat dilakukan 1-2 minggu setelah telat haid agar mendapat hasil yang akurat.
Tanda-tanda awal kehamilan
Selain telat haid, berikut beberapa tanda awal kehamilan yang perlu diperhatikan:
- Mual atau muntah (morning sickness).
- Sering buang air kecil
- Payudara atau puting terasa lebih sensitif atau membesar.
- Timbul bercak darah atau pendarahan implantasi
- Kelelahan yang tidak biasa.
- Munculnya perubahan suasana hati (mood swings).
Demikian penjelasan tentang berapa lama batas telat haid yang perlu diwaspadai. Semoga informasinya membantu ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Darah Haid kok Hitam? Kenali 7 Penyebabnya Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ketahui Berapa Lama Batas Telat Haid dan Kapan Perlu ke Dokter
Terlambat Haid, Cari Tau Batas Normal dan Penyebabnya Yuk Bun
Bunda, Ketahui Batas Telat Haid untuk Tahu Peluang Hamil
Berapa Lama Batas Telat Haid yang Perlu Bunda Khawatirkan?
TERPOPULER
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Terpopuler: Potret Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie
Potret Maudy Koesnaedi Bersama Sang Putra Eddy Meijer, Ungkap Suka Duka Punya Anak Beranjak Dewasa
Irish Bella Habiskan Waktu Bareng Anak Sambung yang Libur Koas, Intip Potretnya
Bacaan Doa Qunut Subuh Pendek dan Mudah Dihafal beserta Artinya
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Ketahui 7 Penyebab Preeklamsia di Kehamilan Kedua
Momen Raffi Ahmad Temani Mama Amy Dirawat hingga Keluar RS, Intip Potretnya
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
15 Idol K-Pop Termuda yang Aktif saat Ini, Ada Chiquita BABYMONSTER
Terpopuler: Potret Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kini Nganggur, Begini Jawaban Suami Mpok Alpa Dituding Ingin Jual Rumah
-
Beautynesia
Ratu Ratu Queens the Series Cast Talk About Their Characters
-
Female Daily
Lembut dan Gurih, 5 Salt Bread Ini Wajib Kamu Coba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Kylie Jenner Tanpa Makeup, Bibir Lebih Tipis Setelah 10 Tahun Filler
-
Mommies Daily
Hidden Hunger: Masalah Gizi yang Jarang Disadari, Penyebab hingga Gejala