Kapan Janin dalam Kandungan Mulai Memiliki Kesadaran? Ini Kata Studi

Bunda mungkin pernah mendengar bahwa janin sejak dalam kandungan sudah dapat mendengar suara, merespons sentuhan, hingga mengenali suara ibunya. Apa ini artinya janin sudah mulai memiliki kesadaran sejak dalam kandungan? Jika iya, kapan itu dimulai?

Melansir Onelibrary Wiley, kesadaran itu berkembang secara bertahap di dalam rahim dan setelah lahir, bukan merupakan fenomena yang terjadi secara tiba-tiba. Bayi yang baru lahir terangsang dan bangun saat lahir, karena rangsangan sensorik dan stres yang sangat besar yang dialaminya selama transisi dari lingkungan akuatik ke udara. 

Napas pertamanya mengaktifkan locus coeruleus, seperti yang ditunjukkan oleh pupil mata bayi yang baru lahir yang besar. Bayi tampaknya menyadari tubuhnya dan dapat mengenali ekspresi wajah, suara, dan aroma ibunya.

Jaringan mode default berkembang segera setelah lahir yang tampaknya menjaga otak dalam keadaan sadar. Jadi, bayi yang baru lahir mungkin memiliki kesadaran, meskipun pada tingkat yang rendah. 

Pada Infant Consciousness Conference  dari 28 Februari hingga 1 Maret, para peneliti meneliti kapan dan bagaimana kesadaran dapat muncul, dan bagaimana cara mengetahuinya. Peneliti juga mempertimbangkan petunjuk dari studi pencitraan otak terkini bahwa kapasitas kesadaran dapat muncul sebelum kelahiran, menjelang akhir masa kehamilan.

"Kesadaran janin menjadi topik yang kurang penting dalam pertemuan seperti ini beberapa tahun lalu," kata Claudia Passos-Ferreira, seorang ahli bioetika di NYU yang turut menyelenggarakan pertemuan tersebut dilansir dari Science.

Padahal dengan memahaman kesadaran janin dapat berimplikasi tentang cara terbaik untuk merawat bayi prematur, serta bersinggungan dengan isu-isu pelik seperti aborsi.

"Apa pun yang Anda klaim tentang hal ini, ada beberapa implikasi moral," ujarnya.

Apa itu kesadaran janin?

Melansir Healthline, karakteristik utama kesadaran adalah kewaspadaan dan orientasi terhadap tempat dan waktu. Dalam dunia neurologi, kesadaran adalah kemampuan untuk merasakan, mengenali, dan merespons lingkungan secara sadar.

Kesadaran melibatkan aktivitas otak yang kompleks, terutama di area korteks serebral.

"Kewaspadaan berarti Anda mampu merespons orang dan hal-hal di sekitar Anda dengan tepat. Orientasi terhadap tempat dan waktu berarti Anda tahu siapa Anda, di mana Anda berada, di mana Anda tinggal, dan jam berapa sekarang," kata Dr. Seunggu Han, dokter bedah saraf bersertifikat ABMS dan profesor klinis asosiasi di departemen bedah saraf di Stanford. 

Cara mendefinisikan kesadaran itu sendiri merupakan subjek perdebatan. "Masing-masing dari kita mungkin memiliki definisi yang sedikit berbeda," kata ahli saraf Lorina Naci dari Trinity College Dublin melansir dari Science.

Ada juga perdebatan sengit tentang kesadaran muncul di otak dan jenis aktivitas saraf apa yang mendefinisikannya. Hal itu membuat sulit untuk menyetujui penanda kesadaran tertentu pada makhluk—seperti bayi—yang tidak dapat berbicara tentang pengalamannya.

Yang lebih memperumit gambaran tersebut, sifat kesadaran bisa berbeda untuk bayi dibandingkan orang dewasa.

Kapan kesadaran janin muncul?

Sebagian besar setuju bahwa fitur otak tertentu sangat penting untuk kesadaran. Salah satunya adalah serangkaian koneksi antara thalamus—yang menerima dan menyampaikan informasi sensorik dan motorik dari tubuh—dan korteks, tempat informasi tersebut diproses lebih lanjut.

Studi otak janin menunjukkan dasar dari hubungan itu tidak terbentuk sampai sekitar 24 minggu perkembangan. Janin menunjukkan beberapa tanda kesadaran setelah sekitar 24 minggu kehamilan, meskipun sebagian besar tertidur di dalam rahim dan kurang menyadari lingkungannya.

Sebelum tahap tersebut, saraf dari area somatosensori, visual, dan pendengaran primer belum terhubung dengan lokasi kesadaran di korteks serebral.

Namun, apakah struktur tersebut cukup untuk kesadaran masih belum jelas, sehingga para peneliti mencari cara-cara kreatif untuk mencari kemungkinan penanda kesadaran dalam aktivitas otak.

Sementara, hasil awal dari survei yang dilakukan Passos-Ferreira dan rekan-rekannya selama pertemuan menunjukkan banyak peserta merasa bukti kesadaran janin meyakinkan, yakni:

• Sebanyak 47 persen responden mengatakan kesadaran pertama kali berkembang pada periode 'prenatal akhir', antara sekitar 24 minggu kehamilan dan kelahiran. 
• Sebanyak 13 persen muncul pada periode pascanatal awal, yakni sebelum usia 6 bulan.
• Sebanyak 10% memilih prenatal awal, yakni sebelum 24 minggu kehamilan.

Topun Austin, seorang neonatologis di Universitas Cambridge, memilih "prenatal akhir.".
 
Namun, munculnya kesadaran adalah proses bertahap, bukan fenomena semua atau tidak sama sekali. Korelasi sarafnya muncul sekitar 24 minggu kehamilan pada janin manusia, ketika saraf dari organ sensorik terhubung ke korteks melalui talamus. 

Ilustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Respons janin bukan selalu tanda kesadaran

Bunda mungkin merasakan janin yang bergerak ketika mendengar suara atau saat Bunda menyentuh perut. Namun, menurut studi Harvard Medical School, gerakan itu bisa jadi refleks karena sistem saraf mulai berkembang — bukan berarti janin sudah sadar.

Sinyal sensorik yang dikirim dari tubuh janin ke otak belum bisa diinterpretasikan secara sadar sebelum koneksi otak selesai dibentuk.

Meskipun bayi menunjukkan tanda-tanda perilaku kesadaran, ia sebagian besar tertidur. Ada perubahan yang menggairahkan saat lahir, ketika janin terangsang, bangun, dan menghirup udara pertamanya. Bahkan bayi prematur menunjukkan lebih banyak tanda-tanda kesadaran daripada janin dengan usia kehamilan yang sesuai. 

Perkembangan otak janin dari usia kehamilan 10 minggu hingga usia 2 tahun. Saraf dari organ sensorik tidak mencapai korteks, melalui talamus, hingga usia 25 minggu dan janin tidak dapat sadar.

Setelah itu, koneksi talamo-kortikal pertama terbentuk dan janin mungkin menyadari ibunya berbicara dan bernyanyi. Bayi yang baru lahir dapat mengenali wajah manusia dan pembentukan jaringan mode default dimulai.

Pada usia 2 tahun, anak dapat mengenali dirinya sendiri di cermin dan ruang kerja neuronal globalnya sudah matang.

Janin sering menggunakan satu tangan untuk menyentuh kepala, wajah, mulut, dan tangan lainnya. Lebih jauh lagi, fetus dapat terbiasa dengan rangsangan suara vibroakustik yang berulang, karena ia telah mengembangkan memori pendeknya, yang merupakan bagian dari kriteria kesadaran.

Sebuah penelitian menggunakan apa yang disebut paradigma auditory oddball, yang terdiri dari mengekspose fetus sekitar 35 minggu kehamilan ke serangkaian nada yang identik, melalui perut ibu mereka, sebelum diakhiri dengan nada yang berbeda.

Magnetoencephalography menunjukkan bahwa respons yang berhubungan dengan peristiwa berbeda dari nada terakhir, yang menunjukkan bahwa janin mengingat nada identik yang mendahului ini.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa fetus tampaknya mempelajari ucapan ibu mereka di dalam rahim. Misalnya, bayi baru lahir Swedia mengenali vokal khas Swedia 'u', yang diucapkan 'yyy', tetapi bayi Amerika mengenali vokal khas Inggris 'eee' dengan lebih baik.

Mampu memahami, dan menanggapi, apa yang dapat mereka dengar dan bereaksi terhadap ucapan tidak membuktikan bahwa mereka terjaga dan sadar, karena pembelajaran dapat terjadi selama tidur. Karena janin berada dalam kondisi seperti tidur terus-menerus, bahkan saat membuka mata.

Janin hidup pada tingkat oksigen rendah dan ditekan oleh agen pemicu tidur dan analgesik, seperti adenosin. Ini berarti bahwa janin hanya dapat dianggap sadar pada tingkat dasar, tanpa kesadaran akan rasa sakit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!