Tips Memilih Tanggal yang Tepat untuk Jalani Operasi Caesar

Bunda sedang menanti hari kelahiran Si Kecil lewat operasi caesar? Tentu ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah memilih tanggal yang tepat untuk persalinan.

Operasi caesar (sectio caesarea) kerap menjadi pilihan bagi ibu hamil karena alasan medis maupun non-medis. Bagi yang merencanakan persalinan caesar terjadwal (elective caesarean), salah satu keputusan penting yang perlu dipertimbangkan adalah memilih tanggal yang tepat. Meski terdengar sederhana, penentuan waktu ini bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, serta faktor emosional dan praktis lainnya.

Tips memilih tanggal untuk operasi caesar

Berikut beberapa tips yang bisa dipertimbangkan dalam memilih tanggal yang tepat untuk operasi caesar:

1. Pertimbangkan usia kehamilan ideal

Organisasi kesehatan seperti WHO dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan operasi caesar terjadwal dilakukan paling tidak setelah kehamilan mencapai usia 39 minggu, kecuali ada indikasi medis tertentu.

Selain itu dikutip dari Parents, dalam beberapa kasus, manfaat menjadwalkan operasi Caesar sebelum 39 minggu akan lebih besar daripada risiko potensial apa pun. Contohnya adalah pada bayi kembar atau kelipatan yang lebih besar dan kasus plasenta previa atau gawat janin. Dalam kasus ini, manfaat melahirkan lebih awal jelas lebih besar daripada risiko yang disebut kelahiran 'prematur akhir'.

Namun, meskipun bayi dianggap cukup bulan setelah 37 minggu, sebagian besar kantor dokter tidak akan menjadwalkan operasi Caesar hingga Bunda mencapai usia kehamilan 39 minggu. Hal itu disebabkan, bayi berkembang pada tingkat yang berbeda, dan beberapa belum siap untuk dilahirkan pada usia kehamilan 37 minggu. 

Berikut alasan bayi yang lahir pada usia 39 minggu:

• Paru-paru bayi baru matang sempurna pada usia ini.
• Mengurangi risiko gangguan pernapasan pada bayi baru lahir.
• Memberi kesempatan tumbuh kembang janin optimal di minggu-minggu terakhir.

2. Diskusikan dengan dokter kandungan

Bunda pasti punya harapan dan pertimbangan sendiri, tapi jangan lupa untuk selalu ngobrol dulu dengan dokter. Dokter akan bantu melihat:

• Riwayat kehamilan Bunda
• Kondisi kesehatan Bunda saat ini
• Posisi bayi, kondisi plasenta, dan lainnya

Semakin terbuka komunikasi dengan dokter, makin tenang juga hati Bunda dalam menentukan tanggal persalinan.

3. Perhatikan tanda-tanda melahirkan dini

Walaupun operasi caesar direncanakan, bisa saja si kecil ingin keluar lebih cepat, ya Bun. Misalnya ada kontraksi, atau air ketuban pecah sebelum hari H.

Selalu siapkan tas bersalin dari jauh-jauh hari dan jangan lupa pastikan rumah sakit dan dokter siap jika operasi harus dimajukan.

4. Pertimbangkan faktor nonmedis (tapi jangan jadi prioritas utama)

Banyak calon orang tua memilih tanggal lahir bayi karena:

• Tanggal cantik atau angka keberuntungan.
• Kesesuaian dengan kalender keluarga atau pekerjaan.
• Agar ulang tahun anak mudah diingat.

Ini sah-sah saja selama tidak mengorbankan kesehatan ibu dan bayi. Prioritaskan keselamatan dan kesejahteraan medis, bukan semata simbolik.

5. Perhatikan jadwal tenaga medis dan rumah sakit

Beberapa hal teknis yang perlu dicek:

• Apakah dokter atau tim medis yang Bunda percaya tersedia di tanggal tersebut?
• Apakah rumah sakit tidak dalam masa sibuk (misalnya libur panjang atau akhir tahun)?
• Apakah kamar rawat inap sudah dibooking jauh hari?
• Bunda juga bisa tanyakan ke rumah sakit soal prosedur, biaya, dan hal teknis lainnya.

6. Siapkan mental dan fisik menjelang operasi

Dengan mengetahui tanggal operasi jauh hari:

• Ibu punya waktu cukup untuk persiapan mental dan spiritual.
• Bisa merencanakan cuti, logistik bayi, hingga dukungan keluarga.
• Lebih siap menghadapi proses pemulihan pasca-operasi.

Semoga Bunda menemukan tanggal yang pas untuk melahirkan Si Kecil secara caesar nanti ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!