Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Risiko Lahir Prematur Tenyata Dapat Terlihat dari Pola Tidur Bumil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 14 Jul 2025 23:50 WIB

ibu hamil tidur
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/AsiaVision
Jakarta -

Ibu hamil penting memperhatikan pola tidurnya. Ternyata risiko lahir prematur dapat terlihat dari pola tidur ibu hamil.

Kelahiran prematur (PTB), yang umumnya didefinisikan sebagai persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu. Meskipun beberapa etiologi PTB telah diidentifikasi, banyak yang masih belum diketahui. Literatur sebelumnya menunjukkan bahwa pola tidur ibu yang terganggu telah dikaitkan dengan kelahiran prematur.

Melansir dari Mother.ly, penelitian yang dilakukan di Universitas Washington di St. Louis menemukan sinyal bahwa pola tidur yang tidak konsisten di awal kehamilan dapat membantu memprediksi kelahiran prematur.

Kenapa pola tidur ibu hamil bisa ungkap risiko prematur?

Melansir PubMed, pada penelitian dengan studi kohort prospektif ibu-anak di Kreta, Yunani, 2007-2009, ditemukan ibu hamil dengan tidur ≤ 5 jam/malam di trimester akhir berisiko mengalami kelahiran prematur 1,7 kali lipat, yang meningkat hingga 2,4 kali lipat pada kasus preterm medically indicated, jika dibandingkan dengan ibu hamil yang cukup tidur.

Analisis ini melibatkan 1.091 perempuan dengan kehamilan tunggal, yang memberikan data lengkap tentang kebiasaan tidur pada trimester ketiga kehamilan dan luaran persalinan. Data ini disesuaikan dengan usia ibu, pendidikan, paritas, kebiasaan merokok selama kehamilan, dan IMT sebelum hamil.

Sementara pada penelitian terbaru Juni 2025 di npj Women's Health yang dilansir dari Nature mengungkap bahwa variabilitas pola tidur seperti jam bangun atau tidur yang tidak konsisten lebih prediktif terhadap preterm birth ketimbang durasi tidur rata‑rata.

Peneliti menganalisis data tidur dari 665 peserta hamil yang mengenakan actigraph (perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan yang melacak gerakan) selama dua trimester pertama. Ini memungkinkan tim mendapatkan data yang objektif dan berkelanjutan, seperti konsistensi waktu tidur dan total waktu tidur.

Para peneliti menemukan bahwa variabilitas tidur yang lebih besar, seperti perubahan waktu tidur atau durasi tidur yang tidak teratur, lebih erat kaitannya dengan kelahiran prematur daripada kualitas atau durasi tidur secara keseluruhan.

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan halus dalam ritme tidur dapat mencerminkan tanda-tanda awal stres fisiologis selama kehamilan. Peneliti berfokus pada pola tidur yang dikumpulkan sebelum 20 minggu kehamilan, jauh sebelum trimester ketiga ketika terjadi gangguan tidur. 

Selama ini orang sering berfokus pada seberapa sering ibu hamil tidur, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa konsistensi tidur mungkin sama pentingnya, terutama selama kehamilan.

Ilustrasi Ibu Hamil TidurIlustrasi Ibu Hamil Tidur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Moostocker

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa:

  1. Orang dengan pola tidur yang lebih bervariasi seperti sering berubah pada waktu tidur, waktu bangun, dan durasi tidur, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan prematur.
  2. Meskipun total jam tidur serupa, jadwal tidur yang tidak teratur lebih prediktif terhadap persalinan dini daripada tidur yang kurang konsisten.

Menurut peneliti, jam internal tubuh atau ritme sirkadian berperan penting dalam mengatur hormon, respons imun, dan peradangan. Ini semuanya penting selama kehamilan.

Mengganggu ritme tersebut berulang kali dapat menandakan stres yang dialami tubuh, meskipun ibu hamil tidak menyadarinya.

Intinya tubuh dapat bekerja paling baik ketika dapat mengandalkan ritme tidur yang stabil, bukan tidur yang sempurna melainkan isyarat yang konsisten.

Tidur selama kehamilan itu kompleks dan bukan hanya karena perut yang membesar dan sering ke toilet di tengah malam. Perubahan hormonal, peningkatan metabolisme, dan bahkan perubahan pola pernapasan, semuanya dapat memengaruhi seberapa baik ibu hamil beristirahat.

Berikut beberapa fakta singkat tentang tidur pada ibu hamil: 

  • Ibu  hamil lebih banyak tidur, terutama pada trimester pertama akibat peningkatan kadar progesteron.
  • Gangguan tidur memang umum terjadi, bahkan di awal kehamilan. Namun, perubahan yang terus-menerus seperti begadang lebih lama dari biasanya atau terbangun beberapa kali, perlu dipantau.
  • Kurang tidur telah dikaitkan dalam penelitian sebelumnya dengan diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan gangguan suasana hati selama kehamilan. Kini, kelahiran prematur juga ditambahkan ke dalam daftar tersebut.
  • Perubahan pola tidur bukan berarti ibu hamil melakukan kesalahan. Namun, perubahan tersebut dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana tubuh menangani tuntutan kehamilan dan memberi tim perawatan cara lain untuk mendukung.
Infografis Posisi Tidur HamilPosisi Tidur Hamil/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Tips untuk menetapkan jadwal tidur yang konsisten di awal kehamilan

Mempertahankan rutinitas tidur yang teratur selama kehamilan mungkin terasa mustahil, tetapi perubahan kecil dapat sangat bermanfaat. Berikut beberapa strategi membantu tubuh menyesuaikan diri dengan ritme tersebut:

  1. Tetapkan waktu bangun. Meskipun waktu tidur Bunda berubah, bangun pada waktu yang sama setiap pagi membantu mengatur ulang jam internal.
  2. Tidurlah dengan cara yang sama setiap malam. Rutinitas singkat yang menenangkan seperti meredupkan lampu, melakukan peregangan ringan, atau membaca, dapat memberi sinyal ke otak bahwa tidur akan segera tiba.
  3. Batasi penggunaan layar menjelang tidur. Cahaya biru dapat mengganggu produksi melatonin. Cobalah beralih ke mode malam atau simpan perangkat 30–60 menit sebelum tidur.
  4. Waspadai tidur siang yang mengubah jadwal Bunda. Istirahat memang penting, tetapi tidur siang yang lama atau larut malam dapat membuat ibu hamil lebih sulit tertidur di malam hari.
  5. Berbaik hatilah pada diri sendiri. Beberapa malam mungkin masih terasa sulit, dan itu tidak masalah. Konsistensi bukan berarti sempurna, itu hanya mencoba menemukan pola yang dapat diandalkan oleh tubuh.

Tips di atas tujuannya adalah menciptakan ritme yang dapat diandalkan oleh tubuh selama masa perubahan besar—meskipun beberapa malam masih tidak dapat diprediksi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda