Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kehamilan Trimester Ketiga jadi Kunci, Pola Makan Bumil Bisa Bentuk Mental Anak

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Rabu, 30 Jul 2025 21:30 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan
Kehamilan Trimester Ketiga jadi Kunci, Pola Makan Bumil Bisa Bentuk Mental Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Eva-Katalin
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda pasti sudah tahu bahwa memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan sangat penting bagi kesehatan fisik janin. Namun, tahukah Bunda kalau pola makan ibu hamil (bumil) juga bisa berdampak lebih besar pada kesehatan mental anak di masa depan?

Penelitian terbaru mengungkap bahwa trimester ketiga, alias masa-masa akhir kehamilan, merupakan periode paling krusial yang sangat dipengaruhi oleh pola makan bumil. Pada fase ini, perkembangan emosi dan perilaku anak mulai terbentuk sejak dalam kandungan, lho.

Penasaran bagaimana hal ini bisa terjadi? Yuk, simak informasi lengkapnya yang sudah HaiBunda rangkum khusus untuk Bunda di bawah ini!

Pola makan bumil di trimester ketiga bisa pengaruhi mental anak

Apapun yang Bunda konsumsi selama trimester ketiga kehamilan ternyata bisa berdampak langsung pada kondisi mental Si Kecil di masa depan. Temuan ini bukan isapan jempol semata, melainkan hasil studi ilmiah dari Oregon Health & Science University (OHSU), Amerika Serikat.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada Maret 2025, para peneliti menemukan bahwa pola makan bumil di trimester akhir berkaitan erat dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental pada anak. Fokusnya bukan sekadar pada nutrisi secara umum, tapi juga pada jenis makanan dan waktu konsumsinya selama masa kehamilan.

Studi ini melibatkan lebih dari 300 ibu hamil yang diminta mencatat asupan makanan, menjalani pengukuran komposisi tubuh, serta memberikan sampel darah. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi, seperti roti putih, sereal manis, keripik, dan makanan olahan lainnya, berpotensi memicu perubahan emosi dan perilaku bayi.

Sebaliknya, makanan rendah IG seperti buah-buahan segar, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh justru mendukung kestabilan emosi dan respons bayi terhadap stres.

Perlu Bunda ketahui, indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Gula darah yang melonjak tajam dapat memicu peradangan dan mengganggu keseimbangan hormon, termasuk yang berperan dalam perkembangan sistem saraf bayi.

Selanjutnya, penilaian berikutnya dilakukan saat bayi berusia enam bulan, yakni dengan mengamati perilaku dan kemampuan regulasi emosi bayi baik di rumah maupun di laboratorium. Hasilnya menunjukkan adanya pola konsisten dan efek signifikan antara jenis asupan makanan ibu saat hamil dan perilaku bayi setelah lahir.

Efek signifikan tersebut hanya ditemukan pada trimester ketiga, bukan sebelumnya. Artinya, fase akhir kehamilan merupakan periode yang sangat sensitif terhadap asupan nutrisi, seiring dengan puncaknya perkembangan otak janin. Di sinilah pola makan bumil memegang peran penting dalam membentuk dasar kondisi mental anak, ya, Bunda.

Hungry mother to be eating meat for to fight iron deficiency and anemiaHamil trimester 3/ Foto: Getty Images/nicoletaionescu

Edukasi pola makan bumil perlu difokuskan di trimester akhir kehamilan

Peneliti utama, Elizabeth Wood, Ph.D., menegaskan bahwa temuan ini membuka peluang besar untuk edukasi gizi yang lebih terarah. Tindakan pemenuhan nutrisi yang dilakukan tepat waktu, terutama di trimester akhir, dapat menurunkan risiko gangguan perilaku dan emosional sejak dini.

“Kalau kita tahu kapan waktu paling sensitif, maka kita bisa membuat perubahan nyata untuk kesehatan bayi,” ujar Elizabeth.

Senada dengan itu, Dr. Jamie Lo, spesialis obstetri dan ginekologi di OHSU, menyebut bahwa banyak ibu baru memulai pemeriksaan kehamilan setelah trimester pertama. Maka dari itu, trimester kedua dan ketiga menjadi momen penting bagi tenaga medis untuk mengedukasi ibu tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan terukur.

“Tujuan saya sebagai dokter adalah membantu pasien membuat pilihan makanan terbaik demi kesehatan jangka panjang anak mereka. Dan dari studi ini, kita tahu bahwa pola makan bumil di trimester ketiga sangat krusial,” tegas Dr. Lo.

Para peneliti berharap hasil studi ini bisa menjadi pijakan untuk kebijakan kesehatan yang lebih inklusif, memperluas akses ibu hamil terhadap makanan sehat, dan memperkuat intervensi gizi selama kehamilan. Menurut Elinor Sullivan, Ph.D., salah satu peneliti utama, dampak pola makan bumil dapat menembus batas generasi.

“Ketika kita melakukan intervensi selama kehamilan, kita bukan hanya memberi manfaat pada ibu dan bayinya, tapi juga pada cucunya kelak. Kita sedang membentuk kesehatan generasi masa depan,” ungkap Elinor.

Tips pola makan bumil demi mental anak yang sehat

Melansir PubMed Central, pada trimester ketiga kehamilan, ibu hamil wajib mengonsumsi makronutrien dan mikronutrien secara seimbang. Sebab, asupan gizi yang tepat membantu pembentukan organ tubuh janin, memperkuat sistem imun, dan mendukung perkembangan fungsi kognitif. Contohnya, nutrisi seperti zat besi dan omega-3 yang terbukti dapat mencegah keterlambatan perkembangan dan meningkatkan daya pikir anak, Bunda.

Sebaliknya, pola makan bumil yang tidak seimbang, baik kekurangan gizi maupun kelebihan berat badan, dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, gangguan perkembangan otak, hingga penyakit kronis di kemudian hari.

Tak boleh ketinggalan, kesehatan mental Bunda selama kehamilan juga memainkan peran besar. Stres, cemas, atau depresi bisa meningkatkan kadar hormon stres yang berdampak langsung pada pembentukan otak janin. Akibatnya, anak lebih rentan mengalami masalah perilaku, emosi, hingga kesulitan belajar.

Oleh karena itu, menjaga pola makan bumil bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kestabilan emosi. Asupan makanan sehat dapat membantu mengontrol suasana hati Bunda, sedangkan kondisi mental yang tenang akan mendukung pola makan yang lebih baik.

Nah, agar tumbuh kembang mental Si Kecil terjaga sejak dalam kandungan, berikut beberapa tips pola makan sehat yang bisa Bunda terapkan:

  • Konsumsi zat besi dan omega-3 dari sumber alami seperti ikan laut rendah merkuri, telur, bayam, serta kacang-kacangan.
  • Perbanyak makanan tinggi serat dan rendah glikemik seperti buah-buahan, sayuran hijau, dan biji-bijian utuh.
  • Batasi makanan olahan dan tinggi gula karena bisa memicu fluktuasi suasana hati dan peradangan dalam tubuh.
  • Cukupi kebutuhan cairan dan tidur karena hidrasi dan istirahat turut mendukung keseimbangan mental.
  • Rutin berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memantau status gizi dan kondisi psikologis selama hamil.

Demikian informasi seputar hasil studi mengenai pentingnya pola makan bumil di trimester ketiga yang berperan besar dalam mendukung perkembangan dan keseimbangan mental anak. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda