Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pertama Kalinya, Proses Embrio Masuk Rahim Terekam 3D

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Aug 2025 08:00 WIB

Ilustrasi Janin
Ilustrasi Embrio/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Kemajuan teknologi kembali mengungkap temuan yang mengejutkan, Bunda. Baru-baru ini, proses embrio masuk rahim terekam 3D untuk pertama kalinya.

Rekaman ini menunjukkan gambar embrio yang ditanamkan ke dalam rahim sintetis. Rekaman menunjukkan bagaimana proses tersebut terjadi secara alami. Temuan inovatif ini dirilis oleh para peneliti di Institute for Bioengineering of Catalonia (IBEC) bekerja sama dengan rumah sakit Universitas Dexeus di Barcelona, yang mendonasikan embrio tersebut.

Peneliti utama kelompok bioteknologi untuk kesehatan reproduksi IBEC dan penulis utama studi, Samuel Ojosnegros, mengatakan bahwa penelitian ini penting karena dapat mengungkap secara detail bagaimana proses implantasi berlangsung. Implantasi embrio terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sekitar enam hingga 12 hari setelah ovulasi.

"Kami telah mengamati bahwa embrio manusia menembus ke dalam rahim, dan mengerahkan kekuatan yang cukup besar selama proses tersebut," kata Ojosnegros.

"Kekuatan ini diperlukan karena embrio harus mampu menginvasi jaringan rahim, sehingga terintegrasi sepenuhnya. Proses ini ternyata sangat invasif. Meskipun diketahui bahwa banyak perempuan mengalami nyeri perut dan sedikit perdarahan selama implantasi, proses ini sendiri belum pernah diamati sebelumnya."

Para peneliti mengembangkan sebuah platform yang memungkinkan embrio untuk ditanamkan di luar rahim dalam kondisi terkendali. Platform yang berbasis gel dan sebagian terbuat dari kolagen serta jaringan rahim ini memungkinkan pencitraan fluoresensi dan analisis interaksi embrio dengan lingkungannya.

Setelah itu, para peneliti melakukan eksperimen dengan embrio manusia dan tikus untuk membandingkan kedua proses implantasi tersebut. Mereka menemukan bahwa embrio tikus menempel di permukaan, sementara embrio manusia menembus jaringan rahim sepenuhnya sebelum tumbuh dari dalam ke luar.

Studi ini juga menunjukkan bahwa selama proses implantasi, embrio manusia melepaskan enzim yang memecah jaringan di sekitarnya, dan embrio ini juga memberikan gaya tarik pada lingkungannya.

Menurut para peneliti, studi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang proses implantasi, yang bisa berdampak signifikan terhadap tingkat kesuburan. Perlu diketahui, kegagalan proses implantasi merupakan salah satu penyebab utama infertilitas, yang mencakup sekitar 60 persen kasus keguguran.

"Kami mengamati bahwa embrio menarik matriks uterus, menggerakkan, dan mereorganisasinya. Embrio juga bereaksi terhadap isyarat gaya eksternal. Kami berhipotesis bahwa kontraksi yang terjadi secara in vivo dapat memengaruhi implantasi embrio," ujar peneliti dan salah satu penulis studi Amelie Godeau, dilansir The Guardian.

Proses terjadinya embrio

Menurut definisi dari kamus Britannica, embrio adalah istilah yang diterapkan pada 'janin' dalam kandungan hingga akhir minggu ketujuh setelah pembuahan. Ketika memasuki minggu kedelapan, istilah embrio berubah menjadi janin.

Dilansir laman The Evewell, pembuahan terjadi ketika sel sperma memasuki sel telur yang telah matang. DNA dari kedua sel tersebut lalu bergabung dan membentuk zigot, yang kemudian membelah diri menjadi sel-sel embrio yang lebih kecil.

Setelah embrio mengandung 12 hingga 16 sel, ia akan disebut morula. Sekitar empat hari setelah pembuahan, morula bergerak ke bagian dalam rahim dan mengembangkan kantong cairan yang disebut blastokel, lalu membentuk kantong cairan yang dikelilingi oleh sel-sel. Embrio tersebut lalu disebut juga blastokista.

Sekitar enam hari setelah pembuahan, blastokista biasanya menempel pada lapisan rahim. Selama beberapa hari berikutnya, ia akan mengambil nutrisi dari sekitarnya melalui endometrium.

Kehamilan yang berhasil biasanya terjadi ketika embrio 'menanamkan diri' selama jendela implantasi. Fase ini terjadi 5 sampai 6 hari setelah ovulasi dan selesai di 3 hingga 4 hari kemudian.

Embrio berbeda dengan janin ya, Bunda. Perbedaan antara embrio dan janin terletak pada tahap kehamilannya.

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yang masing-masing berlangsung antara 12 dan 13 minggu. Fase embrio didefinisikan sebagai periode antara pembuahan dan minggu ke-8 kehamilan. Setelah itu, embrio disebut janin karena semua proses pembentukan vital telah selesai dan risiko keguguran menurun drastis.

Demikian penjelasan mengenai studi terbaru yang dapat melihat proses embrio masuk ke rahim, serta mengetahui proses terbentuknya embrio hingga terjadi kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda