KEHAMILAN
Dikira Sakit Perut Biasa, Bunda Ini Lahiran Mendadak Tanpa Sadar Hamil saat Liburan di Kanada
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Minggu, 24 Aug 2025 13:40 WIBSaat mengandung, tubuh Bunda akan mengalami perubahan fisik akibat produksi hormon yang menyesuaikan kebutuhan janin. Salah satu perubahan yang jelas terjadi adalah perut yang membesar seiring pertumbuhan Si Kecil di dalam kandungan.
Namun, ada kondisi medis yang membuktikan bahwa kehamilan kadang bisa tak disadari sang ibu, karena gejala atau perubahan fisik hampir tidak terlihat. Tak jarang, kasus ini berujung pada perempuan yang melahirkan tanpa sadar sedang hamil, seperti yang dialami seorang perempuan asal Inggris satu ini, Bunda.
Penasaran bagaimana kisah lengkapnya, termasuk penjelasan mengenai penyebab dan pengalaman setelah melahirkan? Yuk, simak rangkuman cerita menarik di bawah ini!
Pergi liburan, Bunda ini tiba-tiba melahirkan tanpa menyadari dirinya tengah hamil
Liburan identik dengan waktu santai, menjauh dari rutinitas yang padat, dan menghabiskan momen hangat bersama keluarga. Akan tetapi, bagi Helen Green dan keluarganya, liburan di Kanada pada Mei lalu berubah menjadi pengalaman yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya, Bunda.
Bayangkan saja, Bunda sudah merencanakan dengan teliti waktu liburan bersama Ayah dan Si Kecil. Namun, di tengah liburan, tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, tiba-tiba Si Kecil memiliki seorang adik!
Kejadian ini bermula ketika Helen, ibu rumah tangga berusia 45 tahun asal Bristol, Inggris, tengah menikmati liburan keluarga di Toronto bersama suami, Michael, dan putri mereka yang berusia enam tahun, Darcy, pada 21 Mei 2025.
Liburan seharusnya menjadi waktu santai, tetapi malam itu sekitar pukul 01.45, Helen terbangun karena merasakan sakit perut yang aneh. Saat berjalan menuju kamar mandi hotel, tubuhnya memberi sinyal yang berbeda dari biasanya.
"Saya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, rasanya tubuh saya bergerak dengan sendirinya, seperti langsung mengambil alih," ungkap Helen kepada SWNS dalam laman People.
Hanya dalam hitungan menit, setelah dua kali mengejan, seorang bayi perempuan lahir di kamar mandi hotel tersebut. Helen spontan menggendong bayi itu, meski ia masih dikuasai rasa terkejut dan tak percaya.
Michael, yang kala itu tertidur, terbangun mendengar suara tangisan bayi. Ia mengira suara itu berasal dari kamar sebelah, tetapi begitu menyadari Helen tak berada di sampingnya, ia bergegas menuju kamar mandi. Betapa terkejutnya Michael saat melihat istrinya menggendong seorang bayi yang masih berlumur darah.
"Saya benar-benar bingung, kami hampir tidak bisa memahami apa yang terjadi," kata Michael.
Dalam kepanikan, ia segera menghubungi nomor darurat 911, meminta tim medis datang untuk mengevakuasi Helen dan bayi tersebut ke rumah sakit terdekat.
Di perjalanan menuju rumah sakit, Helen dan Michael masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Sesampainya di rumah sakit, kebingungan Michael pun masih terlihat jelas.
"Kami bahkan tidak tahu apakah bayi dalam kondisi baik atau sudah cukup bulan," ujarnya.
Ketika petugas medis menanyakan informasi tentang kehamilan Helen, Michael hanya bisa terus menjawab, "Saya tidak tahu," karena masih bingung. Ia menambahkan, "Kami juga belum sempat memeriksa apakah bayi laki-laki atau perempuan. Baru setelah paramedis memeriksa, kami diberitahu."
Setelah pemeriksaan, dokter menilai kondisi Helen dan bayi, perlahan memberi penjelasan yang membuat keluarga Green mulai memahami kenyataan luar biasa yang baru saja terjadi. Olivia, nama yang diberikan untuk bayi perempuan tersebut, lahir dengan berat sekitar 3,71 kg dan dinyatakan sehat.
Dari kejadian ini, keluarga Green baru memahami bahwa kehamilan Helen termasuk cryptic pregnancy, kondisi di mana seorang ibu tidak menyadari kehamilannya hingga menjelang atau bahkan saat melahirkan. Helen tetap memiliki menstruasi teratur, rutin berolahraga empat kali seminggu, dan sama sekali tidak menunjukkan gejala kehamilan. Berbeda dengan kehamilan sebelumnya yang selalu menimbulkan perut besar, kali ini Helen benar-benar tidak menyadarinya, Bunda.
"Ini kejutan yang terasa tak masuk akal, tapi juga membawa kebahagiaan. Rasanya seperti dia selalu ada bersama kami," kata Helen.
Kesulitan mengurus kepulangan Si Kecil ke kampung halaman
Meski kelahiran Olivia tak terduga, bayi perempuan itu langsung disambut dengan cinta. Namun, kepulangan ke Inggris menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga Green. Mereka bahkan harus memperpanjang liburan untuk menunggu akta kelahiran dan paspor Olivia, Bunda.
"Mendaftarkan kelahirannya benar-benar mimpi buruk. Sangat sulit mengurusnya karena kami hanya memiliki surat keluar rumah sakit," ungkap Helen seperti yang dilansir oleh The Sun.
Kebingungan muncul karena Olivia lahir di hotel, tetapi plasentanya diserahkan di rumah sakit, sehingga muncul pertanyaan apakah ini dianggap kelahiran di rumah atau rumah sakit. Mereka harus mengurus pernyataan resmi dari dokter dan paramedis, yang membuat proses administratif rumit dan menguras tenaga.
Meski demikian, keluarga Green tetap berusaha menikmati waktu bersama. Mereka sempat mengunjungi Niagara Falls dua kali, menonton tiga pertandingan bisbol, dan membawa Olivia ke CN Tower saat usianya baru empat hari.
"Sangat sulit karena tidak tahu berapa lama kami harus menunggu, dan sangat menegangkan mengejar akta kelahiran dan paspor di hari kerja. Namun, akhir pekan terasa santai karena semua kantor tutup," kata Helen.
Akhirnya, pada 25 Juni, keluarga Green berhasil kembali ke Inggris. Liburan ini menelan biaya tambahan sekitar £9.000 atau setara Rp196 juta, meliputi biaya rumah sakit, hotel, sewa mobil, tiket pulang, perlengkapan bayi, dan kebutuhan sehari-hari. Meski begitu, mereka berharap sebagian besar biaya bisa ditanggung asuransi perjalanan.
Helen menceritakan bahwa memiliki bayi memang penuh tantangan, apalagi ketika kehamilannya sama sekali tak disadari. Namun, dalam hitungan hari, ia mengaku kehadiran sang anak terasa begitu menghangatkan hati dan menghadirkan kebahagiaan yang tak terlukiskan untuknya, Bunda.
"Memiliki bayi memang begitu sulit, belum lagi dengan kondisi kehamilan yang tidak kita sadari. Tetapi, menyaksikan kehadirannya di beberapa terakhir membuatku merasa bahagia," tutupnya.
Apa itu cryptic pregnancy?
Membaca kisah Helen, tentu Bunda penasaran bagaimana seseorang bisa tidak menyadari dirinya tengah hamil bahkan sampai melahirkan, bukan? Ternyata, fenomena ini memang terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia, dan beberapa Bunda ada yang mengalaminya.
Cryptic pregnancy adalah kehamilan yang sulit atau bahkan gagal terdeteksi melalui pemeriksaan medis. Meski ada tanda-tanda kehamilan, perempuan yang mengalaminya mungkin tidak menyadarinya atau menolak mengakuinya. Tes kehamilan bahkan bisa saja menunjukkan hasil negatif meski menstruasi terlambat, dan USG pada trimester pertama kadang tidak menunjukkan kehamilan karena bentuk rahim, posisi rahim yang miring, atau karena dokter tidak mencurigai adanya kehamilan.
Kehamilan jenis ini tergolong langka, tetapi bukan hal yang mustahil. Menurut British Medical Journal, sekitar 1 dari 475 kasus kehamilan mungkin tidak disadari oleh perempuan yang mengalaminya. Beberapa faktor risiko meliputi wanita dengan PCOS, pengguna pil KB, wanita bertubuh kurus dengan menstruasi tidak teratur, atau mereka yang meyakini tidak mungkin hamil.
Bayi yang lahir dari cryptic pregnancy cenderung memiliki berat lahir rendah karena kurangnya perawatan prenatal dapat memengaruhi perkembangannya. Selain itu, posisi rahim, bekas operasi, endometriosis, atau kondisi ginekologis lain bisa membuat perut tidak menonjol. Selain itu, wanita bertubuh tinggi atau dengan otot perut yang kuat juga mungkin memiliki rahim yang berkembang ke arah tubuh bagian dalam, sehingga bump kehamilan sulit terlihat, Bunda.
Itulah rangkuman kisah seorang Bunda yang melahirkan tanpa menyadari dirinya tengah hamil. Semoga cerita ini memberi informasi yang bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!