
kehamilan
Darah Haid Cuma Keluar Selama 3 Hari, Apakah Tanda Kehamilan?
HaiBunda
Selasa, 26 Aug 2025 16:10 WIB

Daftar Isi
Bunda mungkin pernah mengalami siklus haid yang terasa berbeda dari biasanya. Misalnya, darah haid yang hanya keluar selama tiga hari saja, padahal sebelumnya bisa berlangsung lebih lama. Kondisi ini pun menimbulkan tanda tanya, apakah wajar atau justru bisa berkaitan dengan kehamilan?
Perubahan pola haid memang bisa membuat cemas sekaligus penasaran. Sebab, selain dipengaruhi oleh faktor hormon dan kondisi tubuh, durasi haid yang lebih singkat juga kerap dikaitkan dengan tanda awal kehamilan. Nah, di sinilah banyak Bunda jadi bingung membedakan antara haid normal, haid singkat, atau flek implantasi.
Lalu, apakah benar darah haid yang hanya berlangsung tiga hari bisa menjadi pertanda hamil? Untuk menjawabnya, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini agar tidak salah paham dalam mengenali sinyal tubuh, Bun!
Lama haid yang normal
Siklus menstruasi setiap perempuan pada dasarnya tidak selalu sama, Bunda. Siklus haid rata-rata berlangsung sekitar 28 hari, tetapi kenyataannya durasi ini bisa berbeda-beda.
Ada perempuan yang mengalami haid setiap 21 hari, sementara sebagian lainnya justru memiliki jarak hingga 35 hari. Perlu diingat, perbedaan ini masih tergolong wajar dan tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan, ya, Bunda.
Selain itu, durasi perdarahan yang muncul dalam satu siklus pun bervariasi. Umumnya, perempuan mengalami menstruasi selama tiga hingga lima hari. Bahkan jika hanya berlangsung dua hari, hal tersebut masih dianggap normal.
Cleveland Clinic juga menjelaskan bahwa menstruasi tetap aman selama berada dalam rentang tiga sampai tujuh hari. Jadi, bila ada Bunda yang hanya mengalami haid selama tiga hari, itu sama sekali bukan hal yang aneh.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah kalau terjadi perubahan mendadak pada lamanya haid. Misalnya, Bunda yang biasanya mengalami menstruasi selama tujuh hari tiba-tiba hanya mengalami dua atau tiga hari saja.
Menurut pendidik keperawatan Debra Sullivan, Ph.D, dalam laman Healthline, kondisi ini bisa saja dipicu oleh berbagai faktor yang memengaruhi tubuh. Dengan kata lain, haid singkat tidak selalu menandakan masalah, tetapi perubahan drastis pada pola menstruasi sebaiknya tidak diabaikan.
"Jika menstruasi biasanya berlangsung beberapa hari dan tiba-tiba menjadi pendek, hal tersebut mungkin disebabkan karena berbagai sebab," ujar Sullivan.
Penyebab darah haid cuma keluar selama 3 hari
Durasi menstruasi setiap perempuan bisa berbeda. Ada yang berlangsung lebih lama, namun ada pula yang hanya tiga hari saja dalam sebulan. Kondisi ini sebenarnya bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan ulasan di laman Seattle Children dan sumber lainnya, berikut adalah beberapa penyebab umum haid berlangsung singkat:
1. Masa pubertas
Saat memasuki pubertas, tubuh mulai mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Proses penyesuaian hormon ini membutuhkan waktu beberapa tahun hingga akhirnya siklus haid menjadi lebih stabil.
"Pada masa pubertas, menstruasi bisa tidak teratur sehingga menyebabkan periode haid yang lebih pendek atau lebih lama," jelas dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH.
2. Perimenopause
Perimenopause merupakan fase transisi menjelang berhentinya menstruasi secara permanen. Dalam periode ini, produksi hormon berangsur menurun sehingga memengaruhi pola siklus haid.
Menstruasi bisa menjadi lebih pendek, lebih panjang, atau bahkan terlewat sama sekali. Selain itu, sebagian Bunda mungkin mengalami perubahan lain, seperti perdarahan yang lebih ringan, lebih berat, atau jumlah periode haid yang semakin sedikit dalam setahun.
3. Stres
Kondisi emosional juga berperan besar terhadap keteraturan siklus haid. Stres berat dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Alhasil, menstruasi bisa menjadi lebih singkat, lebih ringan, tidak teratur, atau bahkan terhenti sementara. Namun, siklus haid akan kembali normal ketika tingkat stres mulai berkurang dan tubuh kembali berada dalam kondisi seimbang.
4. Olahraga atau aktivitas fisik berlebihan
Melakukan olahraga dengan intensitas tinggi dan terus-menerus dapat menyebabkan tubuh membakar lebih banyak kalori dibandingkan asupan makanan. Jika kondisi ini berlangsung lama, tubuh bisa masuk ke keadaan seperti "mode kelaparan".
Dalam situasi tersebut, energi yang tersisa akan diprioritaskan untuk fungsi vital, seperti menjaga detak jantung dan produksi hormon. Akibatnya, keseimbangan hormon terganggu sehingga menstruasi menjadi lebih singkat bahkan berantakan.
5. Perubahan berat badan yang drastis
Naik atau turunnya berat badan secara signifikan dapat mengacaukan stabilitas hormon. Diet yang terlalu ketat seringkali menyebabkan haid tidak teratur, sedangkan kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen berlebihan dan memengaruhi siklus haid.
Contohnya, Sullivan menyebutkan para perempuan yang menjalani operasi bypass lambung atau diet ekstrem kerap mengalami menstruasi yang kacau, sedangkan obesitas juga memiliki dampak serupa.
6. Gangguan makan
Kondisi seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, yang membuat seseorang sangat membatasi asupan kalori, bisa menghambat produksi hormon reproduksi.
Selain itu, kadar lemak tubuh Bunda yang terlalu rendah juga mengganggu keseimbangan hormon alami. Kondisi tersebut bisa membuat menstruasi menjadi tidak teratur, lebih singkat, bahkan berhenti sama sekali.
7. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Alat kontrasepsi yang bekerja dengan hormon, seperti pil KB, suntik KB, maupun IUD hormonal, berpengaruh langsung pada siklus menstruasi. Penggunaannya bisa membuat haid lebih ringan, singkat, atau bahkan tidak teratur, terutama pada beberapa bulan pertama. Hormon dalam kontrasepsi juga dapat menipiskan lapisan rahim, sehingga durasi menstruasi berkurang, Bunda.
8. Konsumsi obat tertentu
Beberapa jenis obat resep dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga memengaruhi siklus haid. Misalnya, obat untuk gangguan tiroid, obat penenang atau anti kecemasan, obat epilepsi, hingga obat anti-inflamasi diketahui bisa menimbulkan perubahan pola menstruasi.
9. Kondisi medis tertentu
Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa memengaruhi durasi dan keteraturan haid. Beberapa di antaranya adalah penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyakit radang panggul, penyempitan serviks (stenosis), kegagalan ovarium prematur, sindrom Asherman, anemia, gangguan kelenjar hipofisis, hingga kanker rahim atau serviks. Selain itu, kehamilan ektopik juga dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi yang Bunda alami.
Perbedaan telat haid dengan hamil
Ciri-ciri telat haid dan tanda kehamilan sering kali membingungkan karena keduanya dipengaruhi perubahan hormon. Meski begitu, ada beberapa perbedaan yang bisa Bunda kenali menurut laman Avail NYC dan Cleveland Clinic:
1. Pendarahan
Pada haid biasa, darah biasanya sedikit di awal lalu semakin banyak. Sementara pada kehamilan, perdarahan lebih ringan berupa bercak atau flek (implantasi) dan tidak bertambah deras.
2. Perubahan payudara
Haid dan awal kehamilan sama-sama membuat payudara terasa kencang dan lembut. Namun, pada kehamilan areola biasanya membesar dan menggelap dalam 1-2 minggu setelah pembuahan.
3. Nafsu makan
Menjelang haid, nafsu makan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada kehamilan sering menurun karena mual muntah morning sickness, meski tidak semua ibu hamil mengalaminya.
4. Frekuensi buang air kecil
Ibu hamil biasanya lebih sering buang air kecil akibat peningkatan cairan yang diproses ginjal. Jika telat haid karena faktor hormonal, intensitas buang air kecil biasanya tetap normal.
5. Kram perut
Kram haid biasanya lebih kuat dan berlangsung lama. Di sisi lain, kram implantasi di awal kehamilan lebih ringan dan cepat reda, meski tiap wanita memiliki ambang rasa sakit berbeda.
6. Perubahan mood
Suasana hati yang naik turun bisa terjadi baik menjelang haid maupun awal kehamilan. Namun, jika mood swing terus berlanjut disertai telat haid, kemungkinan itu tanda kehamilan.
7. Suhu tubuh
Menjelang haid, suhu basal tubuh umumnya turun. Tetapi jika terjadi kehamilan, suhu tetap tinggi secara konsisten.
8. Gangguan pencernaan
Menjelang haid, sebagian wanita mengalami gangguan pencernaan yang hilang setelah menstruasi dimulai. Sementara pada kehamilan, konstipasi lebih sering terjadi terutama di trimester awal.
Tanda-tanda kehamilan
Melansir laman NHS dan Better Health, Bunda bisa mengenali beberapa ciri sedang mengandung apabila mengalami gejala berikut.
- Telat haid atau menstruasi lebih ringan
- Mual dan muntah
- Mudah lelah
- Payudara nyeri dan membesar
- Sering buang air kecil
- Sembelit atau perubahan pencernaan
- Perubahan selera makan dan kepekaan terhadap bau
- Nyeri punggung atau keluhan fisik lain
- Perubahan mood
- Keputihan atau infeksi vagina
Berapa lama telat haid dinyatakan hamil?
Jika siklus haid Bunda teratur, keterlambatan menstruasi bisa menjadi tanda awal kehamilan. Namun, kepastiannya hanya bisa dipastikan dengan tes kehamilan.
Dalam laman Healthline, Nancy Carteron, internis bersertifikat ABMS sekaligus konsultan rheumatologi, mengatakan tanda pertama yang paling dapat diandalkan dari kehamilan adalah telat haid.
Ia menjelaskan bahwa waktu terbaik melakukan tes kehamilan adalah sekitar satu minggu setelah haid tidak kunjung datang, karena penggunaan test pack terlalu cepat berisiko menghasilkan negatif palsu. Bila tidak ingin menunggu sampai haid benar-benar terlambat, Bunda bisa melakukan tes di satu hingga dua minggu setelah berhubungan seksual.
Demikian penjelasan mengenai penyebab darah haid hanya keluar selama tiga hari serta cara membedakannya dengan tanda awal kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kenali 5 Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal

Kehamilan
Disangka Morning Sickness, Tanda Kehamilan Ini Justru Gejala Kanker Darah

Kehamilan
Tidak Merasakan Tanda Apa pun saat Kehamilan Pertama, Normal Enggak Ya?

Kehamilan
Kenali 5 Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal dan Tidak

Kehamilan
3 Ciri-ciri Janin Sehat di Trimester 1, Bisa Dilihat dari Tanda Hamil hingga USG


10 Foto
Kehamilan
10 Public Figure yang Jalani Kehamilan Pertamanya di Tahun 2023
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda