Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Studi: Rata-rata Kelamin Pria di Dunia Makin Panjang, Adakah Risikonya untuk Kesuburan?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 04 Sep 2025 21:50 WIB

Ilustrasi suami istri
Studi: Rata-rata Kelamin Pria di Dunia Makin Panjang, Adakah Risikonya untuk Kesuburan?/Foto: Getty Images/sathit trakunpunlert
Daftar Isi
Jakarta -

Studi menemukan ukuran rata-rata alat kelamin pria di dunia makin panjang. Apakah kondisi itu memengaruhi kesuburan? 

Dikutip dari Daily Mail, para peneliti studi tersebut memang telah mencermati bahwa ukuran rata-rata alat kelamin pria yakni penis memang semakin besar. Tetapi, mereka memperkirakan itu bukan satu-satunya peningkatan yang akan terjadi.

Simon Underdown, seorang profesor biologi di Oxford Brookes University membeberkan, "Itulah yang membuat manusia sangat menarik. Kita hampir mencapai titik dapat mengutak atik proses biologis karena kita ingin, bukan karena adanya tekanan selektif biologis yang kuat."

Perubahan ukuran alat kelamin pria seiring waktu 

Ukuran alat kelamin pria telah bertumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan hanya dalam 30 tahun, menurut sebuah studi di Stanford University tahun 2023. Studi tersebut juga menemukan bahwa rata-rata penis yang ereksi melonjak 25 persen panjangnya antara tahun 1992 dan 2021, dari 4,8 menjadi 6 inci.

Momentum ini dapat mendorong panjang rata-rata melampaui 8,5 inci pada 2100. Para peneliti berhipotesis bahwa faktor lingkungan, bukan evolusi yang mungkin memicu pertumbuhan yang cepat, seperti polusi atau kebiasaan gaya hidup tertentu.

"Jika kita melihat perubahan secepat ini, itu artinya sesuatu yang dahsyat sedang terjadi pada tubuh kita," kata Michael Eisenbert dari Stanford, penulis studi utama tersebut.

Dampaknya pada kaum perempuan

Namun, peningkatan ukuran dapat menimbulkan masalah bagi anatomi perempuan, yang mungkin tidak dapat mengakomodasi perubahan pada pria sekaligus menciptakan rintangan baru bagi kehamilan.

Para peneliti berharap terobosan baru dalam bioteknologi akan memungkinkan penghentian produksi semen sesuai permintaan, sebagai kontrasepsi otomatis.

"Itu pasti akan berdampak negatif pada keberhasilan reproduksi," kata Kris Kovarovic, seorang peneliti di Departemen Antropologi di Durham University. Dan, penis yang lebih kecil kemungkinan besar akan dipilih.

Area lain yang siap untuk ditingkatkan ialah motilitas semen. Para ahli bioteknologi mungkin akan berupaya meningkatkan pergerakan atau bentuk sperma agar lebih efisien dan lebih menembus membran sel telur.

Bagi mereka yang menginginkan efek sebaliknya, para ilmuwan juga sedang mempelajari teknologi nano untuk menciptakan sistem kontrasepsi terintegrasi yang dapat menyala dan mati sesuka hati.

Kaitan ukuran penis dan kesuburan

Menurut dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), ukuran penis di setiap negara seperti ras Asia, Eropa dan Amerika berbeda-beda. Khusus untuk Indonesia masuk kategori ras Asia dengan ukuran penis normal saat ereksi panjangnya 10,5 - 12,8 sentimeter.

"Kalau ukuran penis yang tidak normal saat ereksi, atau disebut mikropenis, yaitu kurang dari 7,6 sentimeter. Kalau kita umpamakan seukuran jari kelingking," ujar Boy pada di Trans TV.

Melansir dari Health Line, kesuburan mengacu pada kemampuan manusia untuk bereproduksi secara alami. Infertilitas pria ditentukan dari kemampuan yang buruk untuk membuat pasangannya hamil. Biasanya tergantung pada kualitas spermanya, Bun. Jadi, bukan karena ukuran penisnya ya.

Nah, berikut lima aspek fungsi seksual dan kualitas air mani yang bisa memengaruhi kesuburan pria:

1. Libido

Dikenal juga dengan dorongan seks, yang menggambarkan keinginan seseorang untuk berhubungan seks.

2. Disfungsi ereksi

Biasanya disebut juga impotensi, yakni ketika pria tidak bisa mengembangkan penis atau mempertahankan ereksi.

3. Jumlah sperma

Aspek penting dari kualitas semen atau air mani adalah jumlah sel sperma dalam jumlah semen tertentu.

4. Motilitas sperma

Fungsi penting sel sperma yang sehat adalah kemampuan untuk berenang. Motilitas sperma diukur sebagai persentase sel sperma yang bergerak dalam sampel air mani.

5. Kadar testosteron

Pada sebagian pria, kadar testosteron rendah dan hormon seks bisa memengaruhi tingkat infertilitas.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda