Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Huang Yijun, Perempuan China yang Simpan Bayi Batu di Tubuh hingga Berusia 92 Th

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Kamis, 18 Sep 2025 14:50 WIB

Ilustrasi Janin
Kisah Huang Yijun, Perempuan China yang Simpan Bayi Batu di Tubuh hingga Berusia 92 Th/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda, setiap kehamilan selalu membawa cerita penuh harapan. Ada yang berjalan lancar, ada juga yang penuh perjuangan. Kadang, ada kisah luar biasa yang membuat kita merenung betapa kuatnya tubuh seorang perempuan menghadapi hal-hal tak terduga.

Salah satunya adalah kisah menyentuh dari seorang ibu asal Tiongkok bernama Huang Yijun, yang menyimpan 'bayi batu' di tubuhnya selama lebih dari setengah abad, hingga usianya mencapai 92 tahun.

Mengenal kondisi lithopedion atau 'bayi batu'?

Bunda mungkin baru pertama kali dengar istilah ini, ya. Lithopedion berasal dari bahasa Yunani: lithos (batu) dan paidion (bayi kecil). Lithopedion adalah kondisi medis yang sangat langka ketika janin meninggal dalam kandungan, tetapi tubuh ibu tidak mampu mengeluarkannya. Biasanya hal ini terjadi pada kehamilan di luar rahim (kehamilan abdominal).

Sebagai respons terhadap jaringan yang mati (janin), tubuh membentuk lapisan kalsifikasi, sehingga janin tersebut tidak menimbulkan infeksi serius dan bertahan lama di tubuh ibu.

Karena janin yang sudah meninggal terlalu besar untuk diserap tubuh, maka tubuh ibu melakukan cara perlindungan alami: membungkus janin dengan lapisan kalsium. Proses inilah yang membuat janin mengeras seperti batu, sehingga disebut lithopedion atau sering dijuluki 'bayi batu'.

Kondisi ini memang terdengar menakutkan, tapi sebenarnya proses kalsifikasi ini justru melindungi ibu dari risiko infeksi yang bisa berbahaya. Itulah sebabnya seorang perempuan bisa bertahan bertahun-tahun bahkan puluhan tahun dengan 'bayi batu' di dalam tubuhnya, tanpa mengalami masalah kesehatan serius.

Huang Yijun: Kasus bayi batu dengan durasi terlama 

Kasus Huang Yijun menempati posisi terlama yang tercatat janin yang meninggal pada 1948 baru diketahui dan diangkat pada 2009, artinya 65 tahun tersimpan di tubuhnya.

Perempuan usia 92 tahun, dari Tiongkok Selatan itu, baru-baru ini telah melahirkan seorang anak yang telah dikandungnya selama lebih dari setengah abad. Namun, bayi itu tidak hidup. Huang Yijun itu mengandung litopedion atau bayi batu, fenomena langka yang terjadi ketika kehamilan gagal dan janin mengalami pengapuran saat masih berada di dalam tubuh ibu.

Dikutip dari NBC News, menurut ahli endokrinologi dan spesialis kesuburan, Dr. Natalie Burger, di Texas Fertility Center, litopedion berawal dari kehamilan ektopik, suatu kondisi bila sel telur yang telah dibuahi tersangkut dalam perjalanannya menuju rahim, tertanam, dan berkembang di luar rahim.

"Biasanya kehamilan ektopik berarti kehamilan tuba fallopi, tetapi dalam persentase kecil kasus, kehamilan sebenarnya dapat terjadi di rongga perut, di tempat-tempat seperti usus, ovarium, atau bahkan di aorta. Lokasi ini sangat jarang dan bisa sangat berbahaya," kata Burger.

Dalam kebanyakan kasus, kata Burger, dokter akan menyarankan penghentian kehamilan karena risiko yang sangat tinggi bagi ibu. Atau janin akan mati dengan sendirinya karena kekurangan suplai darah.

"Sebagian besar janin tidak pernah mencapai usia kehamilan beberapa bulan. Mereka mati, jaringannya rusak, dan mereka lenyap," ujarnya.

Namun, dalam kasus tertentu, janin yang tertanam mencapai stadium lanjut sebelum mati. Karena terlalu besar untuk diserap oleh tubuh, sisa-sisa janin atau kantung ketuban di sekitarnya perlahan-lahan mengapur, berubah menjadi batu sebagai cara untuk melindungi tubuh wanita dari infeksi dari jaringan yang membusuk.

Karena tubuh ibu tidak mengenali massa yang mengeras sebagai benda asing, jika tidak ada komplikasi lain, pada dasarnya ia dapat melanjutkan hidupnya.

Data mengenai fenomena lithopedion

Rata-rata, seorang wanita dengan lithopedion baru terdiagnosis pada usia sekitar 55 tahun. Rata-rata durasinya 'tersimpan' selama 22 tahun. Dari laporan tinjauan terhadap 128 kasus, yang tertua pernah tercatat adalah usia 100 tahun, dan ada beberapa kasus di mana janin bertahan selama lebih dari 50 tahun sebelum ditemukan. Kehamilan abdominal terjadi kira-kira 1 dari 11.000 kehamilan, dan hanya 1,5–1,8% di antaranya yang berkembang menjadi lithopedion.  

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of the Royal Society of Medicine, hanya 290 kasus lithopedion yang pernah didokumentasikan oleh literatur medis.

Paling awal adalah kasus seorang perempuan Prancis berusia 68 tahun, Madame Colombe Chatri. Ketika diotopsi setelah kematiannya pada tahun 1582, ditemukan mengandung bayi batu yang telah berkembang sempurna di rongga perutnya.

Chatri, yang perutnya dikatakan bengkak, keras, dan nyeri sepanjang hidupnya, telah mengandung anak batunya selama 28 tahun.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda