Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Kanker Bisa Menular dari Ibu Hamil ke Bayi dalam Kandungan? Ini Temuan Studi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 26 Sep 2025 17:20 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Sedih
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Kanker tidak bisa dikatakan sebagai penyakit menular, Bunda. Kanker merupakan sejumlah besar penyakit yang ditandai dengan perkembangan sel-sel abnormal yang membelah tak terkendali di dalam tubuh.

Meski tidak dianggap menular, banyak orang khawatir kanker dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya. Tak sedikit bahkan yang mempertanyakan, apakah kanker bisa menular dari ibu hamil ke bayi di dalam kandungan?

Kanker pada ibu hamil

Dilansir laman Times of India, penularan kanker dari ibu hamil ke bayinya merupakan fenomena yang sangat langka, namun terdokumentasi secara ilmiah. Studi penelitian, termasuk laporan tahun 2021 yang diterbitkan di JCO Global Oncology dan analisis tahun 2018 di PMC, telah mengonfirmasi kasus-kasus di mana sel kanker ibu berhasil melewati plasenta atau 'ditularkan' selama persalinan.

Pengurutan genetik dalam studi-studi tersebut menunjukkan bahwa tumor pada bayi secara genetik identik dengan kanker ibu. Hal itu memberikan bukti yang jelas tentang adanya penularan langsung, Bunda.

Meskipun hal itu terjadi pada sekitar satu dari 500.000 kehamilan, memahami fenomena ini sangat penting untuk mengelola kanker ibu dengan aman selama kehamilan dan meningkatkan hasil positif pada kelahiran bayi.

Mekanisme penularan kanker dari ibu ke bayi

Penularan kanker dari ibu ke bayi dapat terjadi melalui dua jalur utama, yakni di dalam rahim melalui plasenta atau selama persalinan pervaginam. Meski bertindak sebagai pelindung, plasenta terkadang dapat memungkinkan sel kanker yang langka memasuki daerah janin, yang menyebabkan metastasis transplasenta.

Kanker juga dapat ditularkan selama persalinan pervaginam bila bayi 'menarik' sel dari jalan lahir, terutama pada kasus kanker serviks atau kanker reproduksi lainnya. Peneliti Arakawa dkk (2021) mendokumentasikan kasus-kasus di mana sel kanker serviks ditularkan ke paru-paru bayi selama persalinan, yang dikonfirmasi melalui penanda genetik antara tumor ibu dan anak.

Jenis kanker yang terlibat

Kanker maternal atau ibu yang paling sering dilaporkan 'menular' ke janin adalah melanoma, leukemia, kanker serviks, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Melanoma dan leukemia perlu mendapatkan perhatian karena kemampuan sel untuk bermetastasis luas dan melewati plasenta.

Perlu diketahui, metastasis plasenta dan janin sangat jarang atau terjadi pada sekitar 26 hingga 30 persen pada perempuan dengan kanker. Hal itu menjadikan kasus-kasus kanker berpotensi menjadi parah.

Di sisi lain, kanker payudara dengan metastasis plasenta juga telah didokumentasikan. Meskipun masih jarang terjadi, temuan tersebut menghadirkan tantangan pengobatan yang unik selama kehamilan.

Nah, karena penularan kanker dari ibu ke janin sangat jarang, tidak ada protokol skrining atau pengobatan standar yang secara khusus menangani risiko ini. Diagnosis sering kali baru dilakukan setelah bayi menunjukkan gejala, terkadang berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah lahir.

Namun, pengurutan genetik merupakan kunci dalam memastikan penularan dengan mencocokkan mutasi tumor ibu dan bayi. Selain itu, persalinan caesar mungkin dapat mengurangi risiko penularan pada kanker tertentu seperti kanker serviks.

Penanganan kanker ibu selama kehamilan sendiri memerlukan tatalaksana yang cermat antara kebutuhan pengobatan dengan keselamatan janin, dan dengan waktu intervensi yang sering kali disesuaikan dengan usia kehamilan.

Penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan

Meskipun penularan kanker dari ibu ke anak telah tervalidasi secara ilmiah, banyak ahli masih memiliki pendapat yang berbeda. Tak sedikit ahli juga menganggapnya sebagai anomali luar biasa yang kecil kemungkinannya bisa mengubah strategi pengobatan.

Sistem imun ibu dan lingkungan plasenta umumnya mencegah implantasi sel kanker pada janin. Meskipun demikian, mempelajari kasus-kasus langka ini memberikan wawasan tentang kanker hingga plasenta.

Kemajuan dalam diagnostik molekuler dapat mengungkap lebih banyak kasus di masa mendatang, yang berpotensi membentuk kembali pemahaman kita tentang penularan kanker dari ibu ke janin. Penelitian berkelanjutan juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa ibu dan bayi menerima perawatan seaman mungkin.

Demikian temuan terbaru tentang kanker yang disebut bisa menular dari ibu hamil ke bayi di dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda