Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Studi Buktikan Minum Acetaminophen saat Hamil Tak Picu Risiko Autisme

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 01 Oct 2025 08:30 WIB

Ibu hamil minum obat
Studi Buktikan Minum Acetaminophen saat Hamil Tak Picu Risiko Autisme/Foto: Getty Images/PeopleImages
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengklaim bahwa ibu hamil yang menggunakam Tylenol (atau acetaminophen / parasetamol) dapat meningkatkan risiko anaknya menderita autisme. Namun, studi membuktikan sebaliknya bahwa acetaminophen tidak memicu risiko autisme.

Pengumuman tentang risiko acetaminophen ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di seluruh dunia. Namun, terlepas dari klaim Trump, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukungnya. 

Dalam studi kohort berskala besar dengan kontrol saudara kandung (sibling comparison) di JAMA yang dipublikasikan pada 2024, hasilnya tidak menemukan peningkatan risiko autisme, ADHD, atau disabilitas intelektual pada anak terkait penggunaan acetaminophen saat hamil setelah mengendalikan faktor genetik dan keluarga.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang diamati dalam model lain mungkin disebabkan faktor perancu.

Hal senada disampaikan Steven J. Fleischman, MD, MBA, FACOG, presiden American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Menurutnya pengumuman tentang hubungan konsumsi acetaminophen saat hamil dengan risiko autisme tidak didukung bukti ilmiah yang lengkap.

"Sangat meresahkan bahwa badan kesehatan federal kita bersedia membuat pengumuman yang akan memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang tanpa didukung oleh data yang andal," kata Fleischman dilansir dari laman resmi ACOG.

Apa itu acetaminophen dan mengapa ibu hamil mengonsumsinya?

Acetaminophen atau parasetamol adalah analgesik-antipiretik yang paling umum dikonsumsi ibu hamil ketika demam dan nyeri. Obat ini bebas digunakan untu meredakan nyeri ringan hingga sedang. Acetaminophen adalah bahan aktif dalam obat Tylenol. 

ACOG menjelaskan bahwa demam ibu, sakit kepala sebagai tanda awal preeklamsia, dan nyeri, semuanya dapat diatasi dengan penggunaan acetaminophen secara terapeutik, sehingga acetaminophen penting untuk orang yang membutuhkannya. 

Menurut ACOG, ibu hamil boleh menggunakan acetaminophen jika perlu untuk mengobati nyeri atau demam, dengan dosis terendah efektif dan durasi sesingkat mungkin. Ibu hamil jangan biarkan demam tinggi tanpa penanganan, karena demam berat pada kehamilan juga berisiko untuk janin. 

Namun pastikan ibu hamil mendapatkan rekomendasi dari dokter atau bidan. Ibu hamil harus menghindari penggunaan kronik berkepanjangan tanpa evaluasi klinis. Jika keluhan menetap maka segera konsultasi ke dokter. 

Penelitian yang buktikan acetaminophen tak picu autisme

Melansir CNN, dalam studi yang mengamati 2,5 juta kelahiran di Swedia tidak menunjukkan bukti bahwa penggunaan acetaminophen selama kehamilan meningkatkan risiko autisme pada anak. Ini adalah studi terbesar yang pernah dilakukan terkait subjek ini.
 
Peneliti mengamati hampir 2,5 juta anak yang lahir antara tahun 1995 dan 2019, kemudian melacak hingga 26 tahun. Dengan menggunakan catatan resep dan wawancara yang dilakukan bidan selama kunjungan prenatal, dapat terlihat ibu mana yang melaporkan penggunaan acetaminophen (sekitar 7,5 persen kehamilan) dan mana yang tidak.

Peneliti juga memastikan untuk memperhitungkan variabel apa pun yang mungkin memengaruhi hasil analisis statistik, termasuk mengendalikan faktor kesehatan, seperti demam atau nyeri, yang dapat memengaruhi apakah seorang ibu menggunakan acetaminophen selama kehamilannya atau tidak. Hal ini untuk memastikan perbandingan yang lebih adil antara kedua kelompok.

Setelah itu peneliti mengamati hasil perkembangan saraf anak-anak – khususnya apakah mereka didiagnosis autisme, ADHD, atau disabilitas intelektual.

"Kekuatan sesungguhnya dari penelitian kami berasal dari kemampuan membandingkan saudara kandung. Hal ini memungkinkan kami untuk membandingkan anak-anak yang lahir dari ibu yang sama, di mana asetaminofen telah digunakan selama kehamilan salah satu anak tetapi tidak pada anak lainnya. Kami membandingkan lebih dari 45.000 pasangan saudara kandung, dengan setidaknya satu saudara kandung didiagnosis autisme," tulis peneliti  Renee Gardner dari Karolinska Institutet, Brian Lee dari Drexel University, dan Viktor Ahlqvist dari Karolinska Institutet di laman TheConversation.

Menurut peneliti, desain saudara kandung ini sangat kuat karena saudara kandung berbagi sebagian besar genetika dan lingkungan keluarga mereka. Hal ini memungkinkan untuk membedakan apakah obat itu sendiri – alih-alih sifat keluarga atau kondisi kesehatan yang mendasarinya – yang bertanggung jawab atas risiko yang tampak pada hasil perkembangan saraf.

Ketika peneliti pertama kali mengamati seluruh populasi, mereka melihat pola yang menggemakan studi sebelumnya yakni anak-anak yang ibunya melaporkan menggunakan acetaminophen selama kehamilan sedikit lebih mungkin didiagnosis autisme, ADHD, atau disabilitas intelektual.

Namun setelah peneliti melakukan perbandingan saudara kandung, hubungan tersebut sepenuhnya hilang. 

"Dengan kata lain, ketika kami membandingkan kelompok saudara kandung di mana satu terpapar acetaminophen di dalam rahim dan satu tidak, tidak ada perbedaan dalam kemungkinan mereka di kemudian hari didiagnosis autisme, ADHD, atau disabilitas intelektual," ujarnya.

Ini bukan studi satu-satunya yang menguji keterkaitan acetaminophen dengan autisme. Para peneliti di Jepang baru-baru ini menerbitkan sebuah studi menggunakan desain perbandingan saudara kandung yang serupa, dan hasilnya sangat sesuai dengan hasil di Swedia.

"Yang penting, mereka mereplikasi temuan kami pada populasi dengan latar belakang genetik yang berbeda dan di mana pola penggunaan asetaminofen selama kehamilan sangat berbeda. Hampir 40 persen ibu di Jepang melaporkan penggunaan obat tersebut selama kehamilan. Sebagai perbandingan, kurang dari 10 persen ibu di Swedia pernah menggunakannya," kata peneliti.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, kesimpulannya tetap sama. Ketika saudara kandung dibandingkan, tidak ada bukti bahwa penggunaan acetaminophen selama kehamilan meningkatkan risiko autisme atau ADHD.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda