HaiBunda

KEHAMILAN

Aturan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Oct 2025 21:40 WIB
Aturan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil/Foto: iStock
Jakarta -

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan ibu hamil. Simak aturan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil selengkapnya, yuk, Bunda.

Ibu hamil perlu mendapatkan kecukupan nutrisi agar mendukung tumbuh kembang janin di rahim serta mendukung kesehatan bumil. Guna mendukung hal tersebut, konsumsi makanan bergizi selama kehamilan sangatlah diperlukan. Termasuk bagaimana ibu hamil perlu mendapatkan makanan tambahan berbahan pangan lokal. 

Apa itu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil?

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran, salah satunya ibu hamil. Kegiatan PMT ini biasanya disertai edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi, dan konseling pemberian makan, kebersihan, serta sanitasi untuk keluarga.


Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. Seperti diketahui, Indonesia merupakan  negara terbesar ketiga di dunia dalam keragaman hayati.

Setidaknya terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 30 jenis ikan, 6 jenis daging,  4 jenis unggas; 4 jenis telur, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu (Badan Ketahanan Pangan, 2020 dan Neraca Bahan Makanan, 2022). 

Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas  termasuk untuk penyediaan pangan keluarga, termasuk untuk perbaikan gizi ibu hamil dan balita. Namun demikian, ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan dasar makanan tambahan seperti dikutip dari laman Ayosehat.Kemkes.

Tujuan dari pemberian PMT ini yakni meningkatnya status gizi ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal ialah Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dan Ibu Hamil Risiko KEK.

Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan ibu hamil yang mempunyai Indeks Massa Tubuh pra hamil atau pada trimester 1 (< 12 minggu) 
sebesar < 18,5 kg/m2. Sementara Ibu Hamil Risiko KEK yakni ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm.

Pada prinsipnya, Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil yakni berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan yang kaya sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang, menggunakan bahan makanan segar dan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.

Contoh PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk ibu hamil

Makanan tambahan berbahan pangan lokal yang diberikan pada ibu hamil merupakan makanan siap santap tetapi bukan untuk menggantikan kebutuhan makanan ibu hamil KEK melainkan makanan minimal yang harus ditambahkan pada ibu hamil KEK setelah kebutuhan dasar makannya terpenuhi untuk mengatasi masalah gizi ibu hamil.

Contoh menu PMT untuk ibu hamil di antaranya berikut ya, Bun:

1. Nasi Rawon

Bahan:

450 gr (3 centong ) nasi
150 gr (15 sdm) daging sapi
150 gr (15 sdm) tempe
90 gr (9 sdm) tauge
50 gr (3 butir) telur asin
10 ml (1 sdm) minyak goreng
3 buah kerupuk udang
2 liter kaldu daging
3 batang serai
3 lembar daun jeruk
5 lembar daun salam
2 cm laos

Bumbu Halus:

15 gr (5 siung) bawang merah
9 gr (3 siung) bawang putih
10 ml (1 sdm) air asam jawa
2 cm jahe
2 cm kunyit
5 buah kluwek
10 gr (1 sdm) ketumbar
10 gr (1 sdm) garam
10 gr (1 sdm) gula pasir
10 (1 sdm) kaldu jamur

Buah:

300 gr (3 buah) Jeruk

Informasi nilai gizi per porsi:
Energi 698 kkal
Protein 36 gr
Lemak 27.9 gr
*kontribusi energi sebesar 29.3% dari kebutuhan gizi sehari.

Cara Membuat:

1. Masak daging bersama daun jeruk, serai, laos dan daun salam sampai empuk dan matang.
2. Angkat daging, lalu potong kecil-kecil. Saring rebusan, didihkan lagi bersama irisan daging.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum dan matang. Angkat, lalu masukkan ke dalam rebusan daging.
4. Masak dengan api kecil sampai mendidih kembali.
5. Sajikan rawon, tauge pendek, tempe goreng, telur asin dan kerupuk udang. Jangan lupa nasinya ya, Bun.

2. Sempol ayam premium

Bahan:

300 gr ayam paha tanpa tulang
150 gr tapioka
27 gr (1 sachet) susu bubuk
10 gr (2 batang) bawang daun
10 gr ( 1 sdm) bawang putih goreng atau 10 gr (3 siung) bawang putih mentah
10 gr (1 sdm) bawang merah goreng
1 butir kuning telur
30 gr (3 sdm) wortel, parut halus
50 gr (5 sdm) keju parut
50 ml santan
100 gr (10 sdm) tepung roti

Bahan pencelup:

1 butir putih telur
100 gr (10 sdm) tepung panir

Bumbu:

Garam secukupnya
Merica secukupnya
Kaldu jamur secukupnya
Minyak goreng untuk menggoreng secukupnya

Buah:

500 gr jeruk

Informasi nilai gizi per porsi:

Energi 527 kkal
Protein 24.2 gr
Lemak 21.1 gr
*kontribusi energi sebesar 22.1% dari kebutuhan gizi sehari.

Cara membuat:

1. Haluskan paha ayam fillet sisihkan.
2. Campurkan ayam, tepung tapioka, wortel, daun bawang, bawang putih goreng, bawang merah goreng, susu, keju parut, garam, merica dan kaldu jamur ( non Msg) opsional, kuning telur.
3. Campur dengan rata dan diuleni sampai bisa dibentuk.
4. Ambil 1 sendok adonan bentuk di sendok es krim. Lakukan sampai adonan habis
5. Didihkan air di panci, tambahkan 1 sdm mentega
6. Rebus sempol yg sudah dibentuk sampai mengapung kemudian angkat dan sisihkan
7. Kocok putih telur untuk bahan celup. Ambil satu sempol yang sudah di rebus. 8. Celupkan ke putih telur selanjutnya gulirkan ke tepung roti. Lakukan pada semua sempol.
9. Panaskan minyak dengan jumlah yg cukup. Goreng sempol yang sudah dibaluri dengan tepung roti sampai matang dan kuning kemasan.
10. Sajikan selagi hangat

Jika akan konsumsi sebagai camilan anak tambahkan sari buah atau buah potong
Jika dikonsumsi sebagai menu lengkap dengan nasi atau kentang goreng dan sayuran jangan lupa buahnya

Aturan mengonsumsi PMT untuk ibu hamil

Pemberian Makanan Tambahan atau PMT bukanlah pengganti makanan utama ibu hamil sehingga porsi makanan utama tetap harus berjalan. Bagi Ibu Hamil KEK dalam satu hari memerlukan komposisi seperti berikut dalam asupan hariannya:

1. Energi 500-700 kkal (makanan lengkap) dan 510-530 kkal (makanan kudapan)
2. Protein 29-34 gram (makanan lengkap) dan 23-27 gram (makanan kudapan)
3. Lemak 14-24 gram (makanan lengkap) dan 19-23 gram (makanan kudapan)

Dalam memenuhi PMT, makanan tambahan sedianya perlu kaya zat gizi yakni berupa makanan pokok, sumber lauk pauk hewani, dan nabati serta sayur dan buah. Selain itu batasi konsumsi garam (hingga 1 sdt per hari) dan minum air putih 8-12 gelas per hari.

Berapa lama pemberian PMT untuk ibu hamil?

Pada praktiknya, pemberian makanan tambahan ibu hamil diberikan selama minimal 120 hari dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal. Biasanya, pemberian makanan tambahan dilakukan di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Hamil, atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra. 

Jika Ibu hamil KEK/risiko KEK setelah 90 (sembilan puluh) hari belum mengalami kenaikan berat badan sesuai usia kehamilannya, PMT dilanjutkan sampai 120 (seratus dua puluh) hari atau sampai adanya perbaikan kenaikan berat  badan yang dianjurkan berdasarkan IMT sebelum kehamilan atau IMTtrimester 1

Pemberian PMT diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku. Pemberian makanan tambahan juga disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan, dan konseling

Tips memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil

Ibu hamil tidak berarti bisa makan berlebihan karena sedang mengandung. Tetapi, mereka tetap perlu mempertimbangkan komposisi dan jumlah asupan makanannya. Berikut ini beberapa tips memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yang bisa diterapkan:

1. Mengetahui dan memenuhi kebutuhan kalori setiap harinya
2. Mengonsumsi makanan bergizi
3. Tidak melewatkan sarapan pagi, sekalipun ibu mengalami morning sickness atau mual-mual seperti dikutip dari laman Kampungkb.bkkbn
4. Menghindari makanan pedas dan berlemak
5. Menghindari minuman bersoda, beralkohol, dan berkafein tinggi
6. Membatasi konsumsi makanan cepat saji

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Sampai Keliru, Ini 7 Perbedaan Ciri Hamil & Menopause

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Iskandar & Vincent Verhaag Ajak Tiga Anak Liburan ke Jepang, Hagia Curi Perhatian

Parenting Amira Salsabila

Bolehkah Pakai Minyak Zaitun untuk Pelumas dalam Berhubungan Intim?

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

60 Tempat Makan & Restoran di Pakuwon Mall Bekasi, Pilihan Kuliner Terbaik Bareng Keluarga dan Teman

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Kapan Anak Bisa Menyebutkan Namanya? Ketahui Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Parenting Asri Ediyati

Kehidupan Cindy Claudia Harahap Tinggal di Australia Bareng Keluarga, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Iskandar & Vincent Verhaag Ajak Tiga Anak Liburan ke Jepang, Hagia Curi Perhatian

60 Tempat Makan & Restoran di Pakuwon Mall Bekasi, Pilihan Kuliner Terbaik Bareng Keluarga dan Teman

Bolehkah Pakai Minyak Zaitun untuk Pelumas dalam Berhubungan Intim?

Potret Boy Hamzah dan Sang Putri Shofia yang Beranjak Remaja, Marah Kalau Dirangkul

Kapan Anak Bisa Menyebutkan Namanya? Ketahui Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK