Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ngidam saat Hamil Tanda Ibu Kekurangan Nutrisi, Benarkah?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 25 Sep 2025 21:20 WIB

Ngidam ibu hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Ngidam/ Foto: Getty Images/Istockexstock
Daftar Isi
Jakarta -

Ngidam saat hamil sering dianggap sebagai salah satu tanda awal kehamilan. Banyak orang mengaitkan ngidam dengan keinginan janin atau ibu hamil untuk mengonsumsi makanan tertentu yang cenderung tak biasa.

Hingga kini, banyak pakar belum mengetahui secara pasti penyebab ngidam saat hamil. Tetapi, ada beberapa teori yang mengaitkan ngidam, terutama makanan, dengan faktor hormonal, budaya, psikososial, dan kekurangan nutrisi.

"Saya pikir sebagian dari hal ini mungkin juga terkait dengan orang yang tidak menyukai makanan atau hal-hal yang memicu mual. Biasanya, ngidam adalah sesuatu yang kedengarannya enak untuk dimakan atau sesuatu yang bisa mereka toleransi," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Jennifer Lew, MD, dilansir The Bump.

Sementara menurut psikiater dr. Omar Manejwala, M.D., ngidam saat hamil memiliki tingkatan yang berbeda. Salah satunya adalah keinginan ibu hamil untuk konsumsi makanan yang aneh atau tak biasa selama kehamilan.

"Biasanya muncul selama kehamilan trimester pertama, memuncak pada trimester kedua, dan umumnya hilang sebelum melahirkan," ujar Manejwala, dikutip dari Psychology Today.

Manejwala mengatakan bahwa datangnya ngidam sebenarnya tidak dapat diprediksi. Apalagi, setiap kehamilan itu berbeda, Bunda.

Teori ngidam juga sering dikaitkan dengan kekurangan nutrisi selama hamil. Lantas, benarkan ngidam bisa menjadi tanda ibu hamil kekurangan nutrisi?

Simak penjelasan dari Bubun berikut ini!

Penyebab ngidam saat hamil

Berikut 3 kemungkinan penyebab ngidam saat hamil yang perlu Bunda ketahui:

1. Perubahan hormon

Ngidam saat hamil terkadang dapat disebabkan oleh perubahan hormon. Sama seperti siklus haid, saat hamil juga akan terjadi perubahan suasana hati yang membuat ibu hamil ingin makan sesuatu. Puncak ngidam karena hormon dapat terjadi mulai dari trimester pertama sampai kedua.

2. Indra yang sensitif

Kehamilan kerap dikaitkan dengan persepsi penciuman dan rasa yang tidak normal, serta penolakan pada makanan. Ngidam saat hamil mungkin terkait dengan keinginan untuk 'membatalkan' indera yang sensitif, seperti bau tidak sedap yang dinetralkan oleh es krim.

"Pendapat ini didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa sensitivitas rasa asin menurun selama kehamilan, namun sensitivitas pahit meningkat," ungkap Manejwala.

3. Mencari kenyamanan selama hamil

Banyak ibu hamil ngidam makanan tertentu yang dirasa bisa membuatnya merasa nyaman, seperti permen dan karbohidrat. Saat hamil, Bunda juga mungkin mendambakan makanan masa kanak-kanak yang dikaitkan dengan kenyamanan. Lalu saat mengalami mual kehamilan, kita mungkin mendambakan jenis makanan yang kita makan saat kita sedang tidak enak badan.

Kaitan ngidam saat hamil dan kekurangan nutrisi

Teori ngidam kerap dikaitkan dengan kekurangan nutrisi pada ibu hamil. Misalnya, ibu hamil yang ingin makan daging kemungkinan kekurangan zat besi. Sinyal kekurangan nutrisi tersebut dikirim oleh tubuh melalui keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu.

"Makanan tertentu mungkin menandakan kebutuhan nutrisi. Contohnya, mengidam makanan asin selama kehamilan mungkin merupakan cara tubuh mengatur keseimbangan cairan," ungkap ahli gizi prenatal Casey Seiden, RD.

Pendapat Seiden diperkuat dengan penelitian yang menemukan kaitan ngidam dengan kebutuhan nutrisi ibu hamil. Studi yang diterbitkan di BMJ Journal tahun 2024 pada 500 ibu hamil ini menemukan bahwa 75 persen ibu hamil mengalami ngidam, dengan 40,6 persen mengalami kekurangan zat besi, dan 29,1 kekurangan vitamin D.

Kebanyakan ahli sepakat bahwa menuruti ngidam dianggap bukan masalah besar asalkan tidak berlebihan. Selama Bunda masih mengonsumsi makanan bergizi seimbang, maka ngidam dianggap sesuatu yang aman.

Saat mengalami ngidam, Bunda perlu memastikan kecukupan dan kualitas asupan protein, lemak sehat dan karbohidrat. Pemenuhan nutrisi dapat ditunjang dengan konsumsi beragam sayuran hijau setiap hari. Sebaliknya, Bunda tidak disarankan untuk sering menuruti ngidam makanan yang tak sehat.

Kapan ngidam dianggap mengkhawatirkan?

Meski dianggap normal, ada beberapa tanda ngidam dianggap berbahaya, yakni:

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak bergizi seperti junk food atau makanan ultra-olahan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebihan.
  • Hanya menyukai makanan yang mentah, seperti sushi dengan ikan mentah atau daging yang dimasak setengah matang.
  • Ngidam dianggap berbahaya bila Bunda memiliki keinginan untuk makan benda-benda non-makanan, seperti tanah, sabun, atau bahkan es batu. Itu bisa mengindikasikan Pica yang terkait dengan kekurangan zat besi atau gizi buruk.

Bila mengalami ngidam yang 'aneh' sampai Bunda menolak konsumsi makanan yang sehat, sebaiknya segera periksa ke dokter ya. Demikian penjelasan terkait ngidam saat hamil dan kaitannya dengan kekurangan nutrisi. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda