Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Asha Shara Ungkap Sempat Konsul ke Psikolog Usai Melahirkan Anak Keempat, Trauma Didatangi Preman

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Minggu, 12 Oct 2025 20:00 WIB

Asha Shara
Asha Shara Ungkap Sempat Konsul ke Psikolog Usai Melahirkan Anak Keempat, Trauma Didatangi Preman/Foto: Instagram@ashasyara
Jakarta -

Asha Shara menceritakan proses persalinan anak keempat yang lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Ia mengaku mengalami kontraksi hebat yang membuat dirinya dilarikan ke rumah sakit. 

"Mendadak maju dua minggu, ya sudah mungkin karena banyak jalan atau nggak ngertilah. Malemnya langsung lahiran jam 3 pagi. Terlalu cepat banget waktunya," kata Asha Shara dikutip dari laman Insertlive.  

Di balik kebahagiaan menyambut Si Kecil, Asha Shara mengaku sempat mengalami tekanan batin dan trauma mendalam akibat peristiwa tak menyenangkan yang menimpanya sebelum persalinan.

Diketahui, rumah Asha Shara sempat didatangi sekelompok preman yang melakukan intimidasi terhadap dirinya dan keluarga akibat masalah sengketa tanah. Peristiwa itu meninggalkan bekas mendalam pada kondisi psikologisnya. Meski kini perempuan 37 tahun ini berusaha bangkit dan kembali fokus mengurus anak-anaknya, trauma itu ternyata tak mudah hilang begitu saja.

"Susah ya menghilangkan rasa trauma. Suami pasti suport dalam keadaan apa pun, pasti dia suport. Dia bilang jangan dipikirin, serahin sama Tuhan, ada aku. Tapi kan kita trauma nggak bisa mengandalkan orang, kita melatih diri sendiri," ungkap Asha Shara.

Menurut Asha Shara, dukungan sang suami menjadi salah satu hal yang membuatnya tetap kuat menjalani hari-hari pasca melahirkan. Namun, Asha Shara menyadari bahwa proses pemulihan mental tidak bisa hanya bergantung pada orang lain, melainkan juga pada dirinya sendiri.

"Saat ini aku belum ada obatnya, belum nemu. Paling yang bikin aku bahagia lihat anak-anak happy gitu. Lihat anak-anak ketawa ya aku lupa. Tapi kalau ada suara-suara yang menegangkan misalnya ketok kenceng aku panik," kata Asha Shara. 

Perasaan cemas berlebihan dan reaksi panik terhadap suara keras membuat Asha akhirnya memutuskan untuk konsultasi ke psikolog dan psikiater. Ia mengaku masih rutin berkomunikasi dengan seorang psikiater yang sebelumnya juga menanganinya ketika menghadapi masalah anak.

"Ada psikiater yang memang sering aku telepon di saat urusan anakku dulu, namanya dokter Yeni. Ya udah aku telepon, dia bilang, ‘Mba kamu harus ngelatih pertama kamu harus pilates dulu pasca melahirkan nanti karena itu pernapasannya harus dilatih juga biar dalamku jadi sehat gitu," cerita Asha Shara.

Selain itu, dokter juga menyarankan agar Asha mulai melatih diri dengan meditasi dan kegiatan positif untuk menenangkan pikiran pasca persalinan anak keempatnya. 

"Disuruh meditasi juga. Disuruh happy-happy dulu, disuruh nonton film yang happy-happy jangan nonton drama yang sedih-sedih," kata Asha Shara. 

Asha SharaAsha Shara/ Foto: Instagram@ashasyara

Digeruduk geng motor saat hamil 6 bulan

Sebelumnya Asha Shara sempat menceritakan detail peristiwa yang membuatnya mengalami trauma sebelum persalinan. Asha Shara mengaku sempat digeruduk oleh 40 orang geng motor pada 9 April 2025 lalu ketika mengandung anak keempat bersama sang suami, Fahmi Assegaf di usia kehamilannya memasuki 6 bulan. 

"Kemarin tuh 40 orang (datang ke rumah). Cowok semua," ujarnya, mengutip dari kanal YouTube TRANS TV Official. 

Asha Shara menyebut bahwa dirinya membenarkan rumahnya dan sang suami tengah bermasalah. Namun, sebagai warga negara yang baik, dirinya pun mengajukan kasus ini ke pengadilan.

"Memang sebenarnya rumahnya kan lagi bermasalah. Tapi kan kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, yang taat hukum. Kalau kita ada keluhan atau kita merasa enggak fair, kan ada pengadilan. Makanya saya sama suami kan mengguggat ke pengadilan. Ini dalam proses pengadilan. Belum (ada putusan)," kata Asha Shara. 

Asha Shara mengatakan penggerudukan terjadi tepat sehari sebelum sidang berlangsung. Pemain film Hantu Jeruk Purut ini mengatakan orang-orang tersebut lebih memilih cara premanisme.

"Baru juga itu kejadian tanggal 9 April, kita sidang itu 10 April, jadi besoknya. Jadi mereka ini ingin pakai cara premanisme gitu. Cara sendiri, mandiri. Nah ini kan enggak dibenarkan. Jadi merugikan banyak orang," kata Asha Shara.

Awal mula permasalahan rumah Asha Shara adalah ketika rumah warisan orang tua sang suami dijual sepihak. Padahal, suami Asha Shara turut ditunjuk sebagai debitur.

"Ada masalah (antara suami dengan kakaknya). Rumah ada atas nama dia juga, tapi itu sedang diurus."

"Permasalahannya itu enggak benar. Iya (ini rumah warisan). Rumah keluarga. Jadi sudah 25 tahun dia tinggal di situ. Kakaknya enggak pernah tinggal di situ. Jadi karena sengketa itu, diurus lah ke pengadilan. Berarti ada cacat hukum, cacat administrasi," imbuhnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda