Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Enggan Bersedih, Pasutri Ciptakan Kenangan Manis untuk Janin yang Bertahan 36 Minggu

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Senin, 14 Jul 2025 14:44 WIB

USG hamil
Ilustrasi suami istri/Foto: Getty Images/Svitlana Hulko
Jakarta -

Bunda, pernah kebayang enggak gimana rasanya kalau dokter bilang janin di kandungan kita nggak akan hidup lama? Pastinya kita akan sangat bersedih. Itu yang dialami pasangan Elizabeth dan Joshua Evans. Ketika cek USG, bayi laki-laki yang mereka panggil 'Joshy didiagnosis trisomi 18, kondisi langka yang bikin janin kemungkinan besar meninggal sebelum atau enggak lama setelah lahir.

Tapi yang bikin salut, pasutri ini enggan terus bersedih. Mereka malah memilih untuk bikin kenangan manis sama Joshy sejak dia masih di dalam perut.

Membuat kenangan sejak dalam kandungan

Alih-alih menyerah pada kesedihan, mereka memilih untuk menciptakan kenangan-kenangan bersama sejak Joshy masih di dalam rahim. Setelah menerima diagnosis Joshy, Elizabeth dan Joshua membuat keputusan yang kuat: Menghargai setiap waktu yang mereka miliki bersama putra mereka, betapa pun singkatnya. 

“Kehidupan yang akan ia jalani akan ada di dalam diriku. Jadi, kami membuat banyak kenangan untuk mengenang bayi kami,” tulis Elizabeth pada keterangan video dikutip dari Motherly. 

Mereka membacakan dan menyanyikan lagu untuknya. Mereka memasak bersama. Mereka mengajak Joshy ke kebun labu dan merayakan Thanksgiving di Park City. Mereka mendekorasi rumah mereka untuk Natal. Mereka bahkan mengadakan pesta ulang tahun untuknya pada malam sebelum ia lahir di usia kehamilan 36 minggu. Setiap tendangan, setiap gerakan adalah pengingat bahwa ia ada di sana dan karena itulah, mereka merayakannya. 

Ritual-ritual ini bukan sekadar pengalihan perhatian atau penyangkalan. Ritual-ritual ini adalah tindakan mengasuh anak. Sebuah cara untuk menjalin ikatan. Sebuah cara untuk mencintai. Elizabeth mengaku bahwa pengalaman ini membuat kehamilan terasa nyata, mempererat ikatan batin dengan bayinya meski tahu waktunya terbatas.

USG hamilUSG hamil/ Foto: Getty Images/Svitlana Hulko

Manfaat emosional dari membuat kenangan bersama janin stillbirth

Ternyata Bunda, membuat kenangan sama janin, meskipun kita tahu waktunya mungkin singkat, punya manfaat emosional yang besar banget loh. Ini bukan cuma sekadar biar hati kita tenang sementara, tapi memang ada penjelasan ilmiahnya.

Menurut terapis pernikahan dan trauma kelahiran Rachel Goldberg, menciptakan kenangan selama masa kehamilan memberi pasangan waktu untuk membangun ikatan dan menerima kenyataan secara bertahap. Ini membantu meringankan beban emosi dan memberi ruang untuk proses berduka yang lebih sehat  .

Selain itu, penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Perinatal & Neonatal Nursing menyebutkan bahwa orang tua yang diberi kesempatan untuk membuat memori dengan bayi mereka (misalnya dengan memegang, memandikan, atau mengambil foto) lebih mungkin mengalami proses berduka yang lebih sehat dan terarah. Ini membantu mereka memproses kehilangan secara perlahan dan menurunkan risiko gangguan psikologis jangka panjang 

Bukan hanya itu, penelitian yang diterbitkan di BMC Pregnancy and Childbirth (2016) menemukan bahwa orang tua yang membuat kenangan dengan bayi yang lahir meninggal (stillbirth) atau bayi yang memiliki prognosis buruk, lebih jarang mengalami rasa penyesalan. Mereka merasa telah memaksimalkan waktu yang ada untuk mencintai anak mereka.

Menurut studi dalam Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing, ritual seperti memberi nama, mengajak keluarga melihat atau mendoakan janin, dan membuat kenangan visual atau simbolik membantu mempererat ikatan antara pasangan, keluarga besar, serta bayi yang dinanti.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda