Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Depresi saat Hamil Picu Gangguan Perilaku pada Si Kecil di Masa Depan, Cegah yuk Bun

Khesedtov Bana   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Jun 2022 11:50 WIB

Depression And Pregnancy. Pregnant Lady Crying Covering Face With Hands Sitting On Sofa At Home.
Depresi saat Hamil Picu Gangguan Perilaku pada Si Kecil di Masa Depan, Cegah yuk Bun/Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Jakarta - Ketika sedang mengandung, Bunda akan mengalami banyak hal. Mulai dari perubahan hormonal hingga perubahan bentuk fisik. Seluruh perubahan ini tentunya juga akan memengaruhi mental Bunda.

Melalui proses kehamilan memang tidak mudah. Maka itu, tak sedikit ibu hamil yang alami depresi saat sedang mengandung. Depresi yang Bunda alami bisa berdampak pada janin yang dikandung. Mulai dari keguguran, bayi lahir prematur, hingga melahirkan bayi yang kekurangan berat badan.

Ketika mengandung, Bunda harus menjaga kesehatan fisik dan mental bagi janin dalam kandungan. Karena, semua hal yang masuk ke tubuh Bunda akan berpengaruh pada bayi yang Bunda kandung.

Depresi yang Bunda alami sebelum hamil, ketika, dan setelah hamil nyatanya memiliki dampak signifikan pada tingkah laku Si Kecil nantinya. Penelitian yang dilakukan oleh psikolog dari Universitas California mengungkapkan anak dari ibu yang alami depresi dari sebelum kehamilan hingga memasuki bulan bersalin memiliki risiko lebih besar dalam perkembangan masalah emosional, sosial, dan akademis.

Kayu Putih Sebagai SkincareKayu Putih Sebagai Skincare/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Mengutip Neuroscincenews, peneliti Universitas California baru saja menerbitkan hasil penelitian yang mereka lakukan selama 7 tahun. Mereka mengikuti beberapa ibu dari awal kehamilan hingga sang anak berusia 5 tahun. Studi pertama yang memperlihatkan bagaimana perubahan dalam level depresi seorang ibu berpengaruh terhadap perilaku masa kanak-kanak dan kesejahteraan emosional anak.

“Temuan kami menyarankan bahwa meningkatnya gejala depresi pada ibu dari waktu sebelum kehamilan hingga pascapersalinan berkontribusi pada rendahnya atensi dan kontrol perilaku pada anak, yang dapat meningkatkan risiko masalah sepanjang umur,” ungkap penulis utama, Gabrielle Rinne.

Gabrielle kemudian menambahkan ini bisa dicegah melalui intervensi masa kecil yang dilakukan sesegera mungkin.

pregnant woman sit on the bed and feel depression at homeDepresi saat Hamil Berisiko Picu Gangguan Perilaku pada Si Kecil, Cegah yuk Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Dalam studi ini, peneliti mempelajari 362 wanita, yang kebanyakan wanita kulit hitam dan hispanik, serta datang dari latar belakang berpenghasilan rendah. Para wanita ini dikumpulkan sebagai bagian studi dari Community Child Health Network.

Wanita yang sudah memiliki anak, diikuti sejak kehamilan berikutnya dan diwawancara pada empat kesempatan terkait gejala depresi. Pertama, dilakukan sebelum mereka hamil. Kedua, selama proses mengandung. Dan, sekitar tiga bulan setelah melahirkan. Semua dilakukan diikuti dengan peneliti yang melacak perubahan gejala depresi seiring waktu.

Lalu, apa hasil dari penelitian ini? Simak di halaman selanjutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang 7 cara atasi stres saat hamil.

[Gambas:Video Haibunda]




ANAK YANG LAHIR DARI IBU DEPRESI CENDERUNG SULIT KONSENTRASI

Cheerful ethnic woman laughing while helping happy boy to do homework assignment in cozy room at home

Depresi saat Hamil Picu Gangguan Perilaku pada Si Kecil di Masa Depan, Cegah yuk Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Kurang dari 75 persen wanita memiliki gejala depresi rendah dan tidak berubah sepanjang periode studi, sedangkan 12 persennya memiliki gejala rendah yang secara signifikan meningkat, dan 7 persen memiliki gejala depresi yang tinggi secara konsisten.

Masih dalam penelitian tersebut, ketika anak-anak menginjak usia 5 tahun, mereka disuguhkan sebuah tugas yang memerlukan perhatian terfokus. Mereka akan melihat layar tab yang menunjukkan sejumlah ikan bergerak, kemudian mereka diminta untuk mengidentifikasi arah ikan yang ada di tengah dan mengabaikan ikan-ikan lainnya.

Gabrielle mengungkapkan semakin tinggi nilai dari tugas ini, merefleksikan kemampuan untuk konsentrasi, dan menghalangi perhatian terhadap sekitar.

Anak dari ibu yang memiliki peningkatan terhadap gejala stres saat kehamilan hingga pascamelahirkan, cenderung memiliki hasil yang lebih buruk jika dibandingkan dengan ibu dengan gejala depresi yang secara konsisten rendah. 

Studi ini menunjukkan adanya hubungan antara kesehatan mental ibu dengan perilaku anak secara emosional, akademis, dan sosial. Maka itu, jika Bunda merasa alami depresi ketika sedang mengandung, sebaiknya tak segan untuk mendapatkan bantuan profesional dari psikolog maupun psikiater agar Si Kecil bisa lahir menjadi anak yang pintar dan bahagia ya Bunda..


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda