HaiBunda

KEHAMILAN

Pakar Temukan Tes Darah untuk Deteksi Preeklamsia Sebelum Muncul Gejala di Awal Kehamilan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 21 Oct 2025 08:30 WIB
Ilustrasi Tes Darah untuk Deteksi Preeklamsia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Preeklamsia masih menjadi menjadi masalah kesehatan yang mengancam jiwa ibu hamil dan janinnya. Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine, Bunda.

Selain pemeriksaan tekanan darah dan kadar protein dalam urine, risiko preeklamsia kini dapat dideteksi dengan tes darah. Belum lama ini, perusahaan medis Labcorp menemukan tes darah yang dapat menilai risiko preeklamsia pada minggu-minggu awal kehamilan atau tepatnya sebelum muncul gejala.

"Tes ini dirancang untuk membantu mengidentifikasi orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia sebelum usia kehamilan 34 minggu," kata ketua obstetri & ginekologi di Burnett School of Medicine di Texas Christian University, April Bleich, MD.


"Tes ini dapat dilakukan pada awal kehamilan, dari usia kehamilan 11 sampai 14 minggu," sambungnya, dikutip dari laman Parents.

Sampai dilaporkan pada Mei 2024, tes ini masih benar-benar baru dan belum direkomendasikan oleh organisasi medis seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Namun, ada keyakinan bahwa tes ini dapat berperan dalam mencegah dan menangani preeklamsia, Bunda.

"Kami belum memiliki cukup informasi atau data untuk mendukung rekomendasi agar semua ibu hamil menjalani tes ini," ujar Bleich.

"Ini tentu saja menjanjikan dan dengan penelitian lebih lanjut, kami mungkin dapat menerapkannya dalam praktik klinis."

Detail tentang tes darah untuk deteksi preeklamsia

Tes darah baru ini menguji tanda-tanda preeklamsia dalam darah. Tes dirancang untuk digunakan pada awal kehamilan, yakni antara minggu ke-11 hingga ke-14. Hasil tes dapat memberi tahu pasien tentang risiko preeklamsia pada usia kehamilan 34 minggu.

"Tes skrining ini bekerja dengan menilai risiko preeklamsia sebelum usia kehamilan 34 minggu dengan mengevaluasi empat biomarker yang terkait dengan risiko kondisi ini," ungkap spesialis MFM bersertifikat dan direktur medis di Pediatrix Medical Group di Houston, Texas, Anushka Chelliah, MD.

Perlu diketahui, biomarker adalah molekul yang ditemukan dalam darah atau jaringan tubuh dapat menjadi tanda adanya penyakit. Dua biomarker darah yang dicari oleh tes ini adalah placental growth factor (PIGF hormone) dan pregnancy-associated plasma protein-A (PAPP-A).

"Kadar PlGF dan PAPP-A yang rendah dapat mengindikasikan perkembangan dan fungsi plasenta yang buruk serta tekanan arteri yang tinggi, dan indeks pulsasi arteri uterina yang mengindikasikan hipertensi dan gangguan aliran darah di arteri uterina," ujar Chelliah.

Kondisi ibu hamil yang disarankan menjalani tes darah

Perlu diketahui, ketersediaan tes darah ni belum mengubah panduan klinis untuk penanganan dan diagnosis preeklamsia seperti yang disarankan oleh ACOG atau The Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM). Saat itu, keputusan siapa yang menjalani tes akan ditentukan berdasarkan kasus per kasus, Bunda.

Namun, tes ini pada dasarnya dapat dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk menilai risiko preeklamsia di awal kehamilan. Tes juga akan sangat membantu ibu hamil yang memiliki riwayat medis tertentu.

"Tes ini mungkin lebih cocok untuk pasien tertentu berdasarkan riwayat medis atau obstetrik mereka, dan pasien harus berdiskusi dengan dokter kandungan atau penyedia layanan kesehatan, apakah tes ini merupakan pilihan yang baik untuk mereka," ungkap Chelliah.

Meskipun tes ini mungkin bermanfaat bagi sebagian ibu hamil, tidak semuanya perlu menjalani tes ini ya. Pasalnya, tes ini merupakan skrining bukan tes yang digunakan untuk mendiagnosis preeklamsia.

"Saya memperingatkan agar tidak terlalu sering menggunakan tes ini karena penelitian ini hanya mengamati 1000 pasien," kata pakar dari Hackensack University Medical Center, Abdulla Al-Khan, MD.

"Hasil pemeriksaan yang rendah belum tentu pasien saat itu mengidap preeklamsia hingga harus segera melahirkan. Tes ini seharusnya tidak menentukan dan/atau mendiagnosis preeklamsia. Tes ini hanya akan memberi tahu bahwa pasien berpotensi mengalaminya."

Sementara menurut Chelliah, tes ini dapat berguna bayi ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami preeklamsia, Bunda. Tes dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait risiko perkembangan dari komplikasi kehamilan tersebut.

"Tes ini dapat memungkinkan pendekatan klinis yang terarah selama kehamilan dengan pengawasan ketat oleh penyedia layanan kesehatan, pemantauan tekanan darah saat rawat jalan, dan peningkatan kewaspadaan terhadap gejala serta penanganannya ketika risiko preeklamsia semakin meningkat," ujar Chelliah.

Demikian penemuan tes darah yang diklaim dapat mendeteksi preeklamsia sebelum gejala muncul di awal kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Preeklamsia pada Ibu Hamil, Mulai dari Gejala hingga Faktor Risikonya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Digemari Banyak Orang, 3 Minuman Ini Ternyata Berbahaya untuk Ginjal

Mom's Life Amira Salsabila

Busana Muslim Sivia Azizah saat Manggung Jadi Sorotan, Syari tapi Keren Bun

Mom's Life Amira Salsabila

Daftar Seleb Umumkan Kehamilan saat di Luar Negeri, Ada yang Berlatar Kakbah

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ungkapan Hati Wulan Guritno saat Kulit Wajahnya Jadi Sorotan karena Tak Sempurna

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kasus Alergi pada Anak Meningkat, Jangan Asal Pilih Produk Perawatan Kulit Bayi

Parenting Ratih Wulan Pinandu

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kenali Tanda Alergi Susu Sapi pada Anak, Dokter Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Busana Muslim Sivia Azizah saat Manggung Jadi Sorotan, Syari tapi Keren Bun

Daftar Seleb Umumkan Kehamilan saat di Luar Negeri, Ada yang Berlatar Kakbah

Digemari Banyak Orang, 3 Minuman Ini Ternyata Berbahaya untuk Ginjal

Kasus Alergi pada Anak Meningkat, Jangan Asal Pilih Produk Perawatan Kulit Bayi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK