
kehamilan
Ketahui 7 Penyebab Preeklamsia di Kehamilan Kedua
HaiBunda
Rabu, 17 Sep 2025 08:30 WIB

Daftar Isi
Preeklamsia adalah salah satu komplikasi serius dalam kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan adanya potensi kerusakan organ, terutama hati dan ginjal.
Baca Juga : Preeklamsia
|
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), preeklamsia umumnya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu, atau sering kali terjadi di trimester ketiga. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil atau bumil masuk dalam kategori berisiko preeklamsia.
Preeklamsia dapat dialami oleh perempuan tanpa riwayat hipertensi sebelumnya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi eklampsia, yaitu keadaan berbahaya yang ditandai dengan kejang. Komplikasi berat yang bisa terjadi termasuk gagal ginjal, gagal hati, stroke, hingga kematian ibu.
Bagi bayi, preeklamsia dapat menghambat aliran darah sehingga bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan janin lebih lambat, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kematian janin.
Mengutip laman Medscape, para peneliti melakukan studi kohort berbasis populasi dengan menggunakan data dari Swedish Medical Birth Register untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya preeklamsia pertama kali pada kehamilan kedua.
Studi ini melibatkan 808.107 perempuan dengan persalinan tunggal berturut-turut pada kehamilan pertama dan kedua antara tahun 1992 hingga 2019, yang tidak mengalami preeklamsia pada kehamilan pertamanya. Hasil utama yang diamati adalah kasus preeklamsia pertama kali pada kehamilan kedua.
Secara keseluruhan, 9.295 (1,1 persen) perempuan mengalami preeklamsia pertama kali pada kehamilan kedua. Dari jumlah tersebut, 1.287 (20%) mengalami preeklamsia prematur, yang didefinisikan sebagai preeklamsia dengan persalinan kurang dari 37 minggu kehamilan.
Penyebab preeklamsia pada kehamilan kedua
Mengutip laman Healthline, jika seorang ibu pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan pertamanya, maka risiko terulangnya kondisi ini pada kehamilan kedua meningkat. Semakin dini preeklamsia muncul, biasanya semakin berat kondisinya dan semakin besar peluang untuk berulang di kehamilan berikutnya.
Selain itu, ada kondisi lain yang juga dapat muncul selama kehamilan adalah HELLP syndrome, yang merupakan singkatan dari hemolysis (kerusakan sel darah merah), elevated liver enzymes (peningkatan enzim hati), dan low platelet count (jumlah trombosit rendah).Â
Sindrom ini memengaruhi sel darah merah, kemampuan pembekuan darah, serta fungsi hati. HELLP berkaitan erat dengan preeklamsia, dan sekitar 4 hingga 12 persen perempuan dengan diagnosis preeklamsia akan berkembang menjadi HELLP.
HELLP syndrome juga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Jika Bunda pernah mengalami HELLP pada kehamilan sebelumnya, baik muncul di awal maupun akhir kehamilan maka risiko Bunda untuk mengalaminya lagi di kehamilan berikutnya akan lebih besar.Â
Berikut sejumlah faktor risiko penyebab preeklamsia muncul di kehamilan kedua sebagai berikut:Â
- Riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.
- Tekanan darah tinggi atau penyakit ginjal sebelum hamil.
- Riwayat keluarga dengan hipertensi atau preeklamsia.
- Usia ibu hamil 40 tahun.
- Kehamilan ganda (bayi kembar atau lebih).
- Jarak antar kehamilan lebih dari 10 tahun.
- Obesitas atau indeks massa tubuh (BMI) >30.
Gejala preeklamsia yang perlu diwaspadai
- Sakit kepala hebat.
- Gangguan penglihatan (kabur hingga kehilangan penglihatan).
- Mual dan muntah.
- Nyeri perut bagian atas.
- Sesak napas.
- Frekuensi buang air kecil berkurang.
- Pembengkakan pada wajah atau tangan.
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan tekanan darah, tes darah, serta tes urine untuk mendeteksi adanya proteinuria.
Cara mencegah preeklamsia
Jika preeklamsia terdeteksi sejak dini, Bunda dan bayi dapat ditangani serta dipantau untuk mendapatkan hasil terbaik. Beberapa langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko terjadinya preeklamsia pada kehamilan kedua:
1. Setelah kehamilan pertama dan sebelum hamil lagi, mintalah dokter melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal.Â
2. Jika Bunda atau kerabat dekat pernah mengalami pembekuan darah di pembuluh vena atau paru-paru, tanyakan pada dokter mengenai pemeriksaan kelainan pembekuan darah (thrombophilia). Kelainan genetik ini dapat meningkatkan risiko preeklamsia dan pembekuan darah pada plasenta.
3. Jika Bunda mengalami obesitas, pertimbangkan untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi risiko terulangnya preeklamsia.
4. Bunda memiliki diabetes melitus yang bergantung pada insulin, pastikan kadar gula darah stabil dan terkontrol sebelum serta di awal kehamilan untuk menurunkan risiko preeklamsia.
5. Bunda memiliki hipertensi kronis, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tekanan darah terkontrol dengan baik sebelum hamil.
6. Untuk pencegahan preeklamsia pada kehamilan kedua, dokter mungkin akan merekomendasikan konsumsi aspirin dosis rendah (60–81 mg) mulai akhir trimester pertama.
Cara terbaik untuk meningkatkan hasil kehamilan adalah dengan rutin berkonsultasi ke dokter, memulai perawatan prenatal sejak awal kehamilan, dan tidak melewatkan jadwal pemeriksaan yang ditentukan.Â
Biasanya dokter akan melakukan tes darah dan urine dasar pada kunjungan awal, yang kemudian dapat diulang selama kehamilan untuk mendeteksi preeklamsia sedini mungkin. Bunda juga mungkin perlu lebih sering melakukan kontrol agar kondisi kehamilan dapat dipantau dengan baik.
Semoga penjelasan tentang penyebab preeklamsia di kehamilan kedua bermanfaat ya Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tragis! Ibu Hamil Meninggal Usai Diabaikan Dokter & Ditolak Rumah Sakit

Kehamilan
Dampak Hipertensi Kronis Saat Hamil bagi Perkembangan Janin

Kehamilan
Ini Penyebab Mata Tak Bisa Melihat Usai Melahirkan Menurut Dokter

Kehamilan
7 Cara Mencegah Hipertensi saat Kehamilan, Rutin Periksa Kandungan Ke Dokter ya Bun

Kehamilan
Penanganan Hipertensi pada Ibu Hamil


7 Foto
Kehamilan
Lama Tak Terlihat, 7 Potret Eriska Rein Nikmati Kehamilan Keduanya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda