kehamilan
Mengenal Oligoteratozoospermia, Kelainan Sperma yang Bisa Memengaruhi Kesuburan
HaiBunda
Jumat, 24 Oct 2025 22:40 WIB
Daftar Isi
Masalah kesuburan tak hanya dialami perempuan, kaum pria juga mengalaminya. Misalnya saja kondisi yang dikenal dengan oligoteratozoospermia. Meski pria mengalaminya, bukan berarti pria tak mempunyai peluang untuk menjadi Ayah.
Infertilitas umum terjadi di seluruh dunia, sekitar 1 dari 6 pasangan di seluruh dunia mengalaminya. Melansir Journal of Ayurveda and Integrative Medicine (J-AIM), sekitar 50 persen infertilitas disebabkan faktor pria, termasuk defek gametogenik. Salah satu defek yang timbul akibat spermatogenesis abnormal adalah oligoteratozoospermia.
Deformitas spermatogenik terutama muncul karena adaptasi praktik gaya hidup yang tidak tepat atau bisa jadi berasal dari genetik.
Apa itu oligoteratozoospermia?
Oligoteratozoospermia adalah kelainan semen yang terdiri dari kombinasi perubahan konsentrasi dan morfologi spermatozoa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa sampel semen harus mengandung setidaknya 15 juta sperma per mL ejakulat atau konsentrasi total lebih dari 39 juta. Selain itu, morfologi sperma harus lebih dari 4 persen.
Sedangkan dalam pada kondisi oligoteratozoospermia, jumlah sperma sedikit (oligozoospermia) dan bentuk sperma abnormal (teratozoospermia). Ini berarti pria mengalami dua masalah secara bersamaan sehingga proses pembuahan lebih sulit, bukan tida mungkin terjadi kehamilan.
Dalam analisis air mani diketahui pria dengan oligoteratozoospermia mengalami:
- Oligozoospermia dengan jumlah sperma kurang dari 15 juta per ml sehingga mengurangi peluang sperma membuahi sel telur
- Teratozoospermia dengan morfologi sperma normal kurang dari 4 persen. Kondisi ini membuat sperma sulit berenang atau menembus sel telur.
Jika sampel semen memiliki jumlah sperma rendah dan juga bentuk sperma yang abnormal, kehamilan secara alami akan menjadi rumit.
Penyebab oligoteratozoospermia
Penyebab oligoteratozoospermia ada berbagai macam. Misalnya faktor genetik, kesehatan, serta lingkungan yang berperan penting dalam kondisi ini.
Berikut beberapa faktor penyebab utama oligoteratozoospermia yang dirangkum dari berbagai sumber:
- Varikokel yakni kondisi ketika terjadi pelebaran pembuluh darah skrotum, yang mengganggu aliran darah ke testis serta mengakibatkan menurunknya produksi sperma.
- Infeksi pada testis. Infeksi ini terjadi pada saluran reproduksi pria sehingga produksi sperma terganggu dan mengakibatkan jumlah sperma yang abnormal.
- Paparan panas berlebih. Pria waspada jika sering sauna, meletakkan laptop di pangkuan, hingga mengenakan pakaian ketat.
- Faktor gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, mengonsumsi narkoba, dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terjadinya oligoteratozoospermia.
- Gangguan hormonal. Hormon pria yang tidak seimbang dapat mengurangi produksi sperma serta meningkatkan jumlah sperma yang abnormal.
- Faktor genetik. Kondisi yang bersifat bawaan dari keluarga seperti sindrom Klinefelter dan cacat bawaan dapat mempengaruhi produksi dan bentuk sperma.
- Faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia berbahaya seperti pestisida, logam berat, dan bahan kimia industri juga dapat merusak produksi sperma dan meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Jenis-jenis kelainan sperma selain oligoteratozoospermia
Berikut beberapa jenis kelainan sperma selain oligoteratozoospermia:
- Azoospermia: Pada kondisi ini pria tidak memiliki sperma sama sekali sehingga peluang mengalami kehamilan sangat rendah.
- Asthenozoospermia. Jumlah sperma normal tapi mengalami kelainan lemah atau tidak bergerak sehingga sperma kesulitan mencapai sel telur.
- Necrozoospermia. Pria dengan kelainan ini sebagian besar spermanya mati. Kondisi tersebut membuatnya tidak mampu membuahi sel telur.
- Teratozoospermia. Bentuk sperma abnormal yang berdampak ada celah kecil bagi sperma untuk masuk ke ovum.
Apakah laki-laki yang didiagnosis Oligoteratozoospermia bisa membuat pasangannya hamil?
Pria dengan oligoteratozoospermia masih bisa membuat pasangannya hamil, tetapi peluang kehamilan tergantung tingkat keparahan. Pada kasus yang ringan, pembuahan alami masih mungkin terjadi. Terutama jika pria memiliki sperma yang normal sehingga cukup mencapai sel telur. Dokter mungkin menyarankan pada kondisi ringan IUI (Intrauterine Insemination).
Namun, pada kasus sedang hingga berat, dokter biasanya menyarankan program bayi tabung (IVF) atau Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yaitu teknik memasukkan satu sperma langsung ke dalam sel telur.
Penelitian dalam Human Reproduction Update pada 2021 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi ICSI secara signifikan meningkatkan peluang kehamilan hingga 40–50% pada pasangan dengan masalah morfologi sperma berat.
Cara mengatasi oligoteratozoospermia
Cara mengatasi oligoteratozoospermia itu tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah ini mungkin dapat dilakukan sesuai saran dokter.
1. Mengubah gaya hidup
Ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah seperti berhenti merokok dan hindari alkohol, cukup tidur sekitar 7–8 jam, mengonsumsi makanan tinggi antioksidan seperti buah beri, tomat, dan ikan berlemak.
2. Mengonsumsi suplemen penunjang kualitas sperma
Perhatikan kandungan yang dibutuhkan. Suplemen yang mengandung zinc, selenium, vitamin C, E, dan L-carnitine terbukti membantu memperbaiki morfologi sperma.
3. Terapi medis
Dokter dapat menberikan antibiotik atau tindakan operasi ringan jika oligoteratozoospermia disebabkan infeksi atau varikokel.
4. Program kesuburan (ICSI atau IVF)
Dalam pengobatan barat, penanganan yang diadopsi untuk Oligoteratozoospermia ringan adalah IUI dan Oligo-teratozoospermia sedang hingga berat adalah IVF maupun teknik ICSI agar sperma dengan bentuk terbaik bisa dipilih secara langsung.
Dengan cara apa pun, tindakan assisted reproductive technology (ART) diadopsi untuk membuat pasangan perempuan hamil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
7 Pilihan Suplemen untuk Ayah Konsumsi saat Jalani Program Hamil
Kehamilan
5 Cara untuk Hamil Bila Ayah Ternyata Tak Subur, Jangan Menyerah ya Bun
Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan
Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Kehamilan
Sulit Hamil Anak Kedua? Bisa Jadi Bunda Mengalami Infertilitas Sekunder
5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Vitalitas Laki-laki: Faktor yang Memengaruhi & Cara Meningkatkannya agar Tingkatkan Peluang Kehamilan
Waspada, Paparan Zat Kimia di Produk Plastik Bisa Turunkan Jumlah Sperma
Studi: Rata-rata Kelamin Pria di Dunia Makin Panjang, Adakah Risikonya untuk Kesuburan?