KEHAMILAN
Pro-Kontra Patung Postpartum di London, Dianggap Kurang Gambarkan Realitas Ibu Sebenarnya
Melly Febrida | HaiBunda
Senin, 10 Nov 2025 20:55 WIBPatung perunggu ibu pasca melahirkan di London memicu prokontra. Sejumlah komentar bermunculan karena patung tersebut dianggap kurang menggambarkan realitas sesungguhnya.
Tak semua orang menyambut dengan baik patung yang dipasang di luar St Mary’s Hospital, Lindo Wing di London. Sejumlah orang mengapresiasi karena menyorot tubuh ibu seperti apa, tapi ada yang merasa patung tersebut tidak menggambarkan realitas sehari-hari.
Apa itu patung ibu pasca melahirkan yang memicu prokontra
Melansir Parents, patung bernama Mother Vérité tersebut dipesan oleh pemilik merek produk bayi Frida Chelsea Hirschhorn, dan dipahat pematung digital Inggris, Rayvenn Shaleigha D’Clark.
Patung itu menggambarkan seorang perempuan bertelanjang dada, menggendong bayinya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya bertumpu di pinggulnya.
Rambutnya disanggul, dan ia mengenakan celana pendek elastis yang biasa dikenakan oleh orang-orang pasca persalinan saat tubuh mereka sedang pulih.
Patung dengan tinggi 2,2 meter itu terlihat berdiri gagah, menantang siapa pun yang ingin mempermalukannya. Kebanyakan orang setuju bahwa ide di balik patung ini mengagumkan, tetapi eksekusinya mungkin tidak berjalan sesuai rencana.
Patung tersebut menampilkan detail tubuh ibu pasca melahirkan secara realistis, seperti perut yang masih membuncit, payudara membesar, pakaian sederhana.
Dulu orang-orang yang baru melahirkan diminta menyembunyikan diri. Tapi zaman berubah, banyak perempuan yang mengunggah foto diri mereka di kamar rumah sakit, menggendong bayi sambil mengenakan pakaian dalam pasca persalinan.
Mengapa patung ibu pasca melahirkan ini dikecam?
Sebenarnya, realitas yang dihadapi para ibu yang baru melahirkan itu bukanlah hal yang memalukan, mengerikan, atau menakutkan. Melainkan kisah yang patut diceritakan dengan bangga. Tampaknya, itulah pesan di balik patung perunggu tersebut.
Sayangnya, tidak semua orang setuju bahwa patung itu berhasil membangkitkan semangat para ibu.
Dalam komentar di media sosial, masalah pertama muncul ketika orang melihat lebih dekat sosok patung. Jika orang melihat patung dari samping, jelas terlihat perutnya yang membuncit. Namun, jika dilihat dari depan, patung itu tampak seperti memiliki perut yang rata, yang tentu saja tidak mencerminkan kenyataan banyak orang pasca persalinan karena rahim mereka menyusut kembali ke ukuran normalnya.
"Ini sungguh luar biasa, tetapi jauh dari kenyataan," tulis seorang komentator di halaman Instagram Parents.
"Ini memberikan tekanan patriarki untuk menjadi langsing dan memenuhi standar kecantikan tertentu tepat setelah melahirkan."
Komentar lain menulis bahwa pinggang patung itu tampak 'diperas' dan payudaranya terlihat terlalu 'menggembung' untuk ibu yang baru melahirkan atau menyusui. Setidaknya, tujuannya tampaknya untuk menunjukkan seorang perempuan dengan payudara yang terisi ASI.
Tapi, jika orang melihatnya dengan konteks yang tidak tepat maka orang akan mengira menampilkan seorang perempuan dengan payudara terbuka, yang kebetulan sedang menggendong bayi.
Alasannya, tubuh perempuan biasanya dipandang rendah dan menyusui dianggap tabu. Membiarkan patung bertelanjang dada terasa agak ceroboh atau setidaknya tidak dipikirkan sepenuhnya. "Bahkan ibu yang sedang menyusui pun cenderung memakai bra, kalau tidak, ASI akan bocor," merujuk pada fakta bahwa ASI terkadang bisa tumpah.
Sebagian besar komentar lain pada unggahan tersebut mengungkapkan kebingungan dan ketidakpercayaan atas penggambaran tubuh pasca persalinan pada patung tersebut.
Beberapa bahkan bertanya-tanya apakah pria yang mendesainnya, sementara yang lain menyatakan bahwa tubuhnya sama sekali tidak mirip dengan perempuan dalam patung tersebut.
Motivasi pembuatan patung pro-kontra di London
Dikutip dari Vogue, audit oleh Art UK pada tahun 2021 menemukan bahwa hanya empat persen patung publik London yang menggambarkan perempuan yang disebutkan namanya. Dan belum ada satupun patung perempuan yang menggambarkan setelah melahirkan.
Motivasi Hirschhorn membuat patung perunggu itu adalah ingin mengangkat para ibu ke tempat yang layak mereka tempati.
Bagi siapa pun yang pernah melahirkan, perasaan tak terlihat di masa pasca persalinan dan menjadi ibu akan terasa sangat familiar.
Memiliki bayi bisa menjadi salah satu pengalaman terindah dan mengubah hidup, tetapi terkadang sangat sulit juga.
Banyak perempuan mengatakan bahwa pengalaman pasca persalinan, dengan darah yang keluar, jahitan yang lambat sembuh, nyeri yang membengkak, dan rasa sakit yang tajam seperti ditusuk jarum, terasa sangat mengejutkan.
Tidak ada yang salah dengan upaya seorang seniman untuk menampilkan momen-momen mesra dan heroik setelah melahirkan. Memang sulit, bahkan mustahil, untuk menggambarkan semua perempuan dalam keadaan seorang perempuan.
Namun intinya, setidaknya orang tua pasca persalinan mendapatkan pengakuan yang pantas didapatkan.
Siapa pun yang telah melahirkan seharusnya merasa sangat bangga dan bersyukur kepada tubuhnya, terlepas dari bagaimana kondisinya, karena telah membawa mereka melalui pengalaman yang begitu mendalam.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)