Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Perbedaan Pil KB Andalan Biru dan Hijau

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Senin, 17 Nov 2025 07:50 WIB

Pil KB untuk Mencegah Kehamilan
Kenali Perbedaan Pil KB Andalan Biru dan Hijau/Foto: Getty Images/wichayada suwanachun
Daftar Isi
Jakarta -

Banyak Bunda yang ingin menunda kehamilan tapi masih bingung memilih jenis pil KB yang cocok. Di pasaran, Pil KB Andalan jadi salah satu pilihan populer karena mudah didapat dan terjangkau.

Tapi sering muncul pertanyaan nih, bedanya Andalan biru dan hijau apa, sih? Yuk, kita bahas satu per satu biar Bunda nggak salah pilih.

Pil KB Andalan Biru: Kombinasi dua hormon

Pil KB Andalan biru mengandung dua hormon, yaitu estrogen (etinilestradiol) dan progestin (levonorgestrel). Karena terdiri dari dua hormon, jenis ini disebut juga pil kombinasi. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), cara kerjanya, yaitu:

  • Mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur),
  • Mengentalkan lendir serviks agar sperma sulit menembus rahim,
  • Menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa menempel.

Pil ini cocok dikonsumsi untuk Bunda yang tidak sedang menyusui, ingin siklus haid tetap teratur, dan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi, migrain berat, atau gangguan pembekuan darah. 

Namun ada efek samping nya juga ya Bunda. Efeknya bisa berupa mual, pusing, atau nyeri payudara di awal pemakaian. Tapi tenang, efek ini biasanya hilang setelah tubuh menyesuaikan diri. Dalam laman resmi BKKBN disebutkan bahwa efektivitas pil KB kombinasi bisa mencapai lebih dari 99 persen bila diminum secara rutin dan pada waktu yang sama setiap hari.

Pil KB Andalan Hijau: Aman untuk ibu menyusui

Kalau Pil KB Andalan hijau hanya mengandung hormon progestin (levonorgestrel) tanpa estrogen. Karena itu disebut juga pil mini atau progestin-only pill. Menurut World Health Organization, pil jenis ini tidak mengganggu produksi ASI karena tidak mengandung estrogen yang bisa menekan hormon laktasi. WHO juga menyebut bahwa pil progestin-only memiliki tingkat keamanan tinggi untuk ibu menyusui.

Cara kerjanya yaitu:

  • Tidak selalu menghentikan ovulasi,
  • Tapi membuat lendir serviks lebih kental, sehingga sperma sulit masuk,
  • Serta menipiskan lapisan rahim agar sel telur yang dibuahi tidak bisa menempel.

Pil ini cocok dikonsumsi untuk Bunda yang sedang menyusui, karena tidak mengganggu produksi ASI, Bunda yang sensitif terhadap estrogen, dan Bunda dengan tekanan darah tinggi atau perokok berusia di atas 35 tahun.

Namun ada efek samping nya juga ya Bunda. Efeknya siklus haid bisa berubah, lebih sedikit, tidak teratur, atau bahkan berhenti sementara. Namun hal ini masih tergolong normal dan tidak berbahaya.

Infografis Pil KB Mahal vs Pil KB Murah Mana Lebih Efektif?Pil KB Mahal vs Pil KB Murah Mana Lebih Efektif?/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Tips aman minum pil KB

Buat Bunda yang memilih pil KB sebagai metode kontrasepsi, satu hal penting yang sering diabaikan adalah cara minum yang benar dan disiplin waktu. Karena sekecil apa pun kelalaian, bisa menurunkan efektivitas pil KB dan meningkatkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan.

Supaya manfaatnya maksimal, yuk simak tips aman minum pil KB berikut ini.

1. Minum di waktu yang sama setiap hari

Ini aturan nomor satu, Bunda. Pil KB bekerja efektif kalau kadar hormonnya stabil dalam tubuh. Karena itu, Bunda perlu minum di jam yang sama setiap hari, misalnya selalu pukul 7 pagi atau 9 malam.

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, keterlambatan lebih dari 3 jam untuk pil progestin-only (seperti Andalan hijau) bisa menurunkan efektivitasnya secara signifikan.

2. Jangan panik kalau lupa satu pil

Kalau Bunda lupa minum satu pil, segera minum begitu ingat, lalu lanjutkan seperti biasa keesokan harinya. Tapi jika terlambat lebih dari 24 jam, gunakan pengaman tambahan seperti kondom selama 7 hari berikutnya untuk mencegah kehamilan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, risiko kegagalan meningkat bila lupa minum lebih dari dua hari berturut-turut, terutama pada pil jenis progestin-only.

3. Konsisten meski sedang haid

Kadang Bunda berhenti minum karena sedang haid atau merasa tidak perlu. Padahal, pil KB harus tetap diminum setiap hari, baik sedang haid maupun tidak. Tujuannya agar kadar hormon tetap stabil dan efek pencegahan kehamilan tetap terjaga. WHO menegaskan bahwa menghentikan konsumsi pil tanpa pengawasan medis dapat menurunkan efektivitas hingga 70 persen.

4. Jangan gonta-ganti merek tanpa konsultasi

Setiap merek pil KB punya komposisi hormon yang berbeda. Jadi kalau Bunda merasa tidak cocok (misalnya sering pusing atau mual), jangan langsung ganti merek sendiri, ya. Lebih baik konsultasikan dulu ke bidan atau dokter agar disesuaikan dengan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan.

5. Simpan di tempat kering dan sejuk

Jangan anggap sepele penyimpanan pil, Bunda. Suhu panas atau lembap bisa merusak kandungan hormon di dalam pil KB. Simpanlah di tempat kering dan tidak terpapar sinar matahari langsung, misalnya di laci kamar, bukan di kamar mandi.

6. Pilih jenis Pil KB yang sesuai kondisi tubuh

Ada dua jenis utama Pil KB Andalan di pasaran, Andalan Biru (kombinasi estrogen dan progestin), cocok untuk Bunda yang tidak menyusui dan Andalan Hijau (progestin-only), aman untuk Bunda yang sedang menyusui.

Kalau Bunda sedang menyusui dan minum pil kombinasi, bisa-bisa produksi ASI menurun. Jadi pastikan jenisnya sesuai, ya Bunda.

7. Kenali efek samping yang normal

Di minggu-minggu pertama, tubuh Bunda mungkin butuh waktu beradaptasi. Efek seperti mual ringan, nyeri payudara, atau perubahan siklus haid masih tergolong normal. Namun, kalau efeknya terasa berat seperti migrain parah, perdarahan hebat, atau nyeri dada segera konsultasikan ke tenaga medis.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda