kehamilan
Tubuh Alami Ketidakseimbangan Hormon usai Melahirkan
HaiBunda
Senin, 22 Dec 2025 22:00 WIB
Daftar Isi
Bunda, biasanya saat hamil, perubahan hormon sering terjadi, ya. Terkadang hormon yang naik turun ini dapat membuat buat emosi Bunda terasa tidak stabil.
Emosi yang tidak stabil itu akan memengaruhi suasana hati, nafsu makan, hingga perubahan lainnya pada tubuh Bunda. Terlebih, perubahan hormon tersebut berjalan secara konstan.
Perubahan hormon ini terus berlanjut sampai Bunda sudah melahirkan. Tetapi yang perlu Bunda ketahui adalah apakah perubahan hormon tersebut normal atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah Bunda pernah mengalami perubahan hormon yang tidak seimbang usai melahirkan. Biasanya ditandai beberapa gejala yang kurang mengenakan.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui terkait dengan perubahan hormon usai melahirkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Yuk, simak selengkapnya, Bunda.
Pandangan ketidakseimbangan hormon menurut para pakar
Menilik dari Today’s Parent, sebuah studi dari pakar diet bernama Lauren Manaker MS, RDN, LD, mengatakan keseimbangan hormon memerlukan waktu pemulihan yang tidak sebentar. Perlu adanya penyesuaian antara hormon kehamilan dan juga hormon dalam tubuh, Bunda.
“Keseimbangan hormon ini terjadi pada enam minggu pertama setelah melahirkan, ditandai dengan perubahan yang besar, hal ini terjadi karena kadar estrogen dan progesteron berusaha untuk kembali normal,” jelas Manaker.
Saat itu tubuh Bunda akan memulai proses pemulihan. Kadar hormon yang membantu proses tumbuh bayi saat Bunda hamil akan mengalami perubahan ketika Bunda selesai melahirkan. Perubahan ini penting, ya, Bunda, karena usai melahirkan dan menyusui, kadar hormon akan turun dan butuh waktu untuk menyesuaikan kembali.
Pakar diet lain juga menambahkan bahwa pengaturan keseimbangan hormon sangat erat kaitannya dengan gaya hidup yang dijalani Bunda sehari-hari. Pola makan, aktivitas fisik, hingga kualitas istirahat dapat memengaruhi kondisi hormon dalam tubuh.
“Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti apakah ibu sedang menyusui, pilihan gaya hidup, serta riwayat medis masing-masing individu,” tutur Courtney O'Neill, RD, CDE, MPH, seorang ahli diet, kepada Today’s Parent.
Selain itu, pentingnya dukungan secara mental dari lingkungan. Bunda yang sedang kembali dalam keseimbangan hormon di tubuhnya, harus mendapatkan dukungan penuh karena seperti yang dikatakan sebelumnya, perubahan emosi akan rentan terjadi.
Pentingnya mewaspadai ketidakseimbangan hormon usai melahirkan
Mengingat perubahan hormon setelah melahirkan adalah hal yang umum dialami sehingga penting bagi Bunda untuk mengerti bagaimana proses tersebut. Apabila sudah dirasa adanya ketidakseimbangan, Bunda harus mengetahui tanda-tandanya agar bisa mendapatkan bantuan yang tepat.
Menurut Manaker, beberapa gejala yang sering muncul antara lain rasa lelah yang berkepanjangan, perubahan suasana hati atau baby blues, serta siklus haid yang menjadi tidak teratur.
Ini didukung oleh pernyataan dr. Ta Quoc Ban, dikutip dari laman VinMec, ia mengatakan bahwa tubuh Bunda memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah yang tinggi untuk membantu proses mengASIhi. Kondisi ini dapat menurunkan hormon estrogen sehingga haid bisa terlambat atau tidak teratur.
Kondisi ini kemudian bisa menjadi serius dan bisa menjadi tanda-tanda ketidakseimbangan hormon usai melahirkan. Selain itu, apabila muncul tanda-tanda depresi atau kecemasan, penting untuk segera konsultasikan kepada dokter atau ahlinya.
Tanda tubuh alami ketidakseimbangan hormon usai melahirkan
Ketidakseimbangan hormon setelah melahirkan dapat muncul dengan berbagai gejala pada setiap Bunda. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali dan memahami tanda-tandanya sejak dini.
Berikut adalah tanda tubuh Bunda mengalami ketidakseimbangan hormon usai melahirkan:
1. Perubahan suasana hati
Saat pertama kali Si Kecil datang ke dunia, Bunda pasti merasa sangat bahagia. Seiring berjalannya waktu, Bunda menyadari bahwa menjadi seorang ibu tidak mudah.
Bunda akan merasakan waktu-waktu sulit yang akan menguras emosi. Naik-turunnya emosi sebenarnya adalah hal yang normal, akan tetapi bila sudah begitu ekstrim dan membawa tekanan yang mendalam, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan suasana hati.
Apabila Bunda mengabaikan kondisi tersebut, dikhawatirkan akan semakin menunjukan tanda-tanda memburuk, seperti depresi usai melahirkan dan gangguan kesehatan mental lainnya.
2. Kelelahan mental
Seperti yang dikatakan sebelumnya, mengurus anak memang tidak mudah dan banyak menguras tenaga. Yang dapat menjadi perhatian penuh adalah bagaimana kelelahan tersebut memengaruhi kesehatan mental Bunda.
Pasalnya, kelelahan mental yang terjadi ini dapat memengaruhi suasana hati, semangat hidup, serta kemampuan untuk merawat diri dan juga Si Kecil. Oleh karena itu, Bunda dipastikan harus mendapatkan istirahat yang cukup.
3. Penurunan libido
Tanda ketidakseimbangan hormon ini juga dapat dilihat melalui bagaimana respon tubuh Bunda terhadap kegiatan seks. Bila lebih dirasa tidak ada gairah dan tidak dalam suasana mood yang bagus, maka cenderung vagina akan tidak memberikan ‘lampu hijau’ untuk melakukan pengalaman tersebut.
Hal tersebut merupakan hal yang normal seusai Bunda bersalin. Oleh karenanya, penting untuk berkomunikasi dan menyampaikan apa saja yang terjadi kepada pasangan agar kedua belah pihak saling mendapatkan pemahaman.
4. Haid tidak teratur
Seperti yang disampaikan bahwa ketika hormon estrogen menurun, maka kemungkinan Bunda akan mengalami haid yang tidak teratur. Tetapi, Bunda harus tahu, haid yang tidak teratur dianggap sebuah gangguan apabila terus berlanjut dan memiliki gejala-gejala lain.
Bunda dapat mencatat siklus menstruasi dan mengamati apa yang dirasakan selama itu. Perhatikan baik-baik, apabila dirasa terdapat gejala aneh yang membuat tubuh tak nyaman, maka segera konsultasikan kepada ahlinya.
5. Berat badan meningkat
Apakah Bunda merasa berat badan setelah melahirkan meningkat secara signifikan? Jika iya, mungkin terdapat beberapa masalah dalam tubuh Bunda.
Selain penyebab umumnya adalah stres dan kurangnya kualitas tidur, fungsi tiroid yang bermasalah juga dapat membuat berat badan Bunda meningkat. Ini penting karena tiroid menjadi kunci utama dalam metabolisme tubuh.
Cara mengatasi ketidakseimbangan hormon usai melahirkan
Setiap Bunda yang mengalami perubahan hormon pasca persalinan, tentu memiliki kekhawatiran pribadi bagaimana cara mengatasinya. Namun, secara umum, memperhatikan perawatan diri menjadi langkah utama yang bisa dilakukan Bunda. Berikut beberapa cara yang dapat membantu menyeimbangkan hormon setelah kehamilan:
1. Cukup istirahat dan terhidrasi
Pastikan kebutuhan istirahat dan cairan harian Bunda tercukupi. Bunda dapat memperhatikan waktu tidur yang cukup dan minum air putih sesuai dengan batas minimum yang dianjurkan. Ini penting ya, Bunda, supaya tubuh Bunda menjadi lebih sehat.
2. Terapkan pola makan seimbang
Menurut Manaker, konsumsi makanan kaya lemak baik, zat besi, serat, dan kalsium dapat membantu proses pemulihan hormon. Beberapa pilihan yang dianjurkan antara lain alpukat, salmon, biji chia (chia seeds), dan produk susu tanpa pemanis buatan.
3. Kelola stres dengan baik
Meskipun banyak tekanan yang dirasakan Bunda, tetapi Bunda juga harus tetap mencari cara untuk meredakan stres yang berlebih. Selain itu, Bunda dapat memperoleh dukungan dari keluarga ataupun orang terdekat, seperti mencurahkan isi hati kepada orang yang dipercaya.
4. Lakukan praktik relaksasi
Saat Bunda merasa burn out, cobalah untuk bermeditasi dan memperoleh afirmasi-afirmasi positif. Selain itu, Bunda dapat lakukan kegiatan yang dapat membuat rileks tubuh Bunda, seperti yoga, pilates, dan kegiatan lainnya untuk meringankan pikiran Bunda.
Demikian informasi terkait perubahan hormon yang terjadi pada Bunda usai melahirkan berserta tandanya. Apabila ketidakseimbangan hormon mulai dirasakan, segera melakukan pemeriksaan, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
Ketahui Beda Postpartum dan Perimenopause, dari Tanda hingga Penyebabnya
Kehamilan
3 Komplikasi Setelah Melahirkan yang Sebaiknya Bunda Waspadai
Kehamilan
Dukungan Keluarga Bantu Cegah Depresi Postpartum
Kehamilan
Mengulik Joriwon, Fasilitas Mewah & Nyaman untuk Bunda Pasca Melahirkan di Korea
Kehamilan
5 Tanda Rahim Bersih Setelah Melahirkan, Salah Satunya Alami Keputihan
5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
10 Artis yang Berjuang Hadapi Komplikasi Kehamilan
Penglihatan Buram setelah Melahirkan, Normalkah? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya
Waspada Bun, Ini Risiko Gangguan Kesehatan yang Sering Terjadi Pasca Melahirkan