Jakarta -
Buat Bunda yang lagi hamil, pasti sering banget ya dengar saran dari orang sekitar termasuk dokter supaya nggak stres. Memang, anjuran supaya ibu
hamil alias bumil supaya nggak stres bukan sekadar nasihat aja. Soalnya, ada alasan di balik itu.
Penelitian yang dilakukan psikolog di University of Zurich, Jerman menemukan saat kita stres, tubuh akan melepaskan hormon Corticotropin-releasing hormone (CRH). Hormon ini bisa memicu peningkatan hormon kortisol yang masuk melalui plasenta.
"Jika ibu
hamil stres berkepanjangan, kadar hormon CRH ini akan bertambah di cairan ketuban. Jika kadarnya tinggi akan mempercepat pertumbuhan organ janin," kata salah satu peneliti, Pearl La Marca-Ghaemmaghami, psikolog dari University of Zurich, dikutip dari Science Daily.
Kata Pearl, organ-organ si kecil yang tumbuh dengan cepat belum tentu terbentuk sempurna. Kondisi inilah yang berisiko bikin bayi lahir prematur. Kalau bayi lahir prematur, kata dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau biasa disapa dr Tiwi, otaknya belum selesai berkembang.
"Pokoknya ketika hamil kita harus sebisa mungkin happy, nggak boleh stres, nanti malah membahayakan perkembangan otak si kecil, Bun," ujarnya dalam parenting class yang diselenggarakan di Casa Grande, Jakarta baru-baru ini.
Bahayanya nggak cuma sampai situ, menurut Pearl, anak yang terlahir prematur bisa terkena risiko penyakit mental dan fisik seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan penyakit jantung. Hii.. amit-amit ya, Bun.
Jadi, kalau Bunda lagi hamil, baiknya hindari stres dan tetap happy ya. Buang jauh-jauh stresnya.
(rdn)