Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Niatnya Tunda Punya Momongan Tapi Ternyata Kebobolan

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 14 May 2018 07:05 WIB

Waduh, hasil test pack-nya positif.
Niatnya Tunda Punya Momongan Tapi Ternyata Kebobolan/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Setelah menikah ada pasangan yang sengaja ingin menunda momongan. Tapi, bisa aja kenyataan nggak sesuai rencana. Tanpa diduga istri hamil, padahal niatnya mau menunda punya momongan.

Hal ini pernah dialami sama bunda dua anak, Lita. Setelah menikah dia dan suaminya memang sengaja menunda punya anak, memang nggak lama sih. Tapi ternyata, beberapa bulan setelah menikah Lita hamil.

"Saya udah pakai 'pengaman' tapi mungkin kurang pas atau gimana intinya beberapa bulan setelah nikah saya hamil. Sempat shock dan kayak denial gitu. Tapi setelah diyakini sama keluarga dan di-support juga, saya mulai bisa menerima kehamilan ini," kata Lita.



Emang nggak mudah ya, Bun, ketika kita kebobolan padahal rencananya nanti dulu deh punya anaknya. Kehamilan yang nggak diinginkan pada dasarnya bisa menyebabkan hal-hal yang membahayakan bagi calon ibu dan janin.

Dikutip dari buku 'Anti Panik Menjalani Kehamilan' yang disusun Tim Tiga Generasi, calon ibu bisa merasakan gejala kehamilan yang begitu menyerang, Bun. Misalnya mual muntah berlebihan sampai dehidrasi.

"Maka dari itu perlu adanya perencanaan dan diskusi mengenai kehamilan pada tiap pasangan," kata tim penulis.

Nah, ada yang bisa dilakukan ketika penundaan kehamilan nggak sesuai rencana nih, Bun, yaitu:

1. Ambil waktu untuk normalisasi keadaan, resapi pikiran dan perasaan kita bahwa kaget, sedih, marah, atau panik saat tahu fakta yang ada dan gimana itu memengaruhi rencana kita dengan pasangan.
2. Siapkan waktu tenang untuk bicara dengan pasangan.
3. Sampaikan ke pasangan tentang apa yang jadi pikiran, perasaan, dan harapan tentang kejadian ini.
4. Baiknya nggak saling menyalahkan dengan pasangan tentang keadaan ini.
5. Saling memberi motivasi pada pasangan.
6. Saling mengingatkan untuk terus membantu ketika salah satu dari kita atau pasangan memerlukan dukungan emosional.

"Mulai susun rencana lain untuk urusan keuangan, karir, dan urusan domestik lain yang akan terpengaruh dengan perubahan keadaan," kata tim penulis.

Jangan sungkan mulai mencari bantuan eksternal untuk membantu kita dan pasangan mempersiapkan mental sebagai calon orang tua kalau diperlukan ya, Bun. Contohnya, mulai membaca buku kehamilan, berkonsuktasi dengan dokter, atau diskusi dengan orang tua.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda