Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cerita Tyna Kanna Mirdad Ingin Tambah Momongan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 26 Apr 2018 17:00 WIB

Semoga cepat dapat momongan lagi ya Tyna!
Cerita Tyna Kanna Mirdad Ingin Tambah Momongan/ Foto: Dok. Instagram/tynakannamirdad
Jakarta - Merencanakan menambah anak itu perlu. Sama nih seperti ibu dua anak dan istri dari Kenang Mirdad, Tyna Kanna Mirdad. Tyna mengaku di usianya yang ke-28 ini mau menambah momongan. Tyna menginginkan anak lagi karena jarak calon anaknya kelak dengan anak keduanya itu kurang lebih 5 tahun.

"Aku sekarang masih pakai spiral dan ada keinginan untuk menambah anak lagi. Aku juga nggak mau berlama-lama untuk program hamil dan berharap nanti di usia 29 akhir aku sudah melahirkan anakku yang ketiga," tutur Tyna di sela-sela acara Peluncuran Moth3rs.com oleh Andalan di Restoran Kembang Goela, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Tyna juga menginginkan anak ketiganya kelak berjenis kelamin laki-laki. Di kesempatan yang sama, dr Dinda Derdameisya SpOG dari RSIA Brawijaya menanggapi bahwa mengenai gender laki-laki atau perempuan, semua itu hanya bisa dipastikan dari penentuan gen dari sperma suami.



"Jadi kalau bilang makan daging atau makan sayur menentukan jenis kelamin calon bayi itu nggak signifikan hasil dari riset studi. Kemudian ada yang bilang kalau mau berhubungan intim vagina harus dibasahi dulu dengan larutan basa atau baking soda, nggak bisa menjamin anak akan berjenis kelamin laki-laki," tutur dr Dinda.

Menanggapi hal itu juga, di kesempatan yang sama, psikolog Febria Indra Hastati MPsi Psikolog dari Brawijaya Clinic, ketika anak yang lahir jenis kelaminnya nggak sesuai yang diharapkan orang tua, anak yang lahir ini bisa menjadi 'rejected child'.

"Anak itu nantinya bisa nggak mendapat perhatian penuh, hal ini nggak baik juga untuk tumbuh kembangnya. Atau mungkin sebaliknya, sekalinya ingin anak laki-laki, dapat anak laki-laki lalu dimanjakan berlebihan. Keluarga nantinya malah menjadi pecah karena mempreferensikan suatu gender tertentu," kata Febria.

Untuk itu, kata Febria jika sudah merencanakan untuk hamil, seorang ibu dan ayah harus mempersiapkan mental juga. Jangan berekspektasi berlebihan pada gender anak karena nggak baik untuk diri sendiri dan anak nantinya. Jadi mau nantinya anak yang lahir perempuan atau laki-laki, sama aja ya, Bun. He-he-he.

Lalu, dr Dinda menegaskan, terlepas dari itu sebaiknya memiliki anak memang harus direncanakan, Bun. Termasuk ketika kita menjalani program diet, ternyata kita 'kebobolan' karena memang udah pakai alat kontrasepsi. Kondisi kayak gini baiknya dihindari karena dikhawatirkan ibu anemia.

"Zat besi kan membentuk otak bayi, jangan sampai ibu anemia tapi ternyata baru 'ngeh' dan sudah lewat dari trimester satu. Kan sayang banget. Makanya saya sarankan kalau mau program hamil, sebelum lepas spiral sebaiknya konsumsi asam folat. Direncanakan dulu selama tiga bulan, kemudian barulah lepas spiral. Soalnya ada risiko blighted ovum juga kalau sudah lepas spiral langsung hamil tanpa dilengkapi nutrisi," tutup dr Dinda.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda